Dosen di Medan Bunuh Suami

Tiromsi Dosen di Medan Dicurigai Bunuh Suami Dibantu Sopir, Menghilang Usai Tersangka Ditangkap

Keluarga korban dibunuh istrinya, Tiromsi Sitanggang (57) dosen di Medan menduga pembunuhan tersebut melibatkan sopir pribadinya yang kini menghilang

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Kakak kandung korban, Haposan Situngkir mendatangi Polsek Medan Helvetia, Kamis, (19/9/2024). Keluarga korban dibunuh istrinya, Tiromsi Sitanggang (57) dosen di Medan menduga pembunuhan tersebut melibatkan sopir pribadinya yang kini menghilang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Keluarga Ruslan Maralen Situngkir (61), suami yang dibunuh istrinya, Tiromsi Sitanggang (57) dosen sekaligus notaris di Medan mendatangi Polsek Medan Helvetia.

Kakak kandung korban, Haposan Situngkir, meminta polisi melakukan pemeriksaan terhadap sopir pribadi korban dan tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan adiknya.

Pasalnya, setelah kejadian pembunuhan tersebut sopir pribadi Tiromsi tiba-tiba menghilang tanpa jejak.

Baca juga: Bercak Darah di Lemari Buat Siasat Tiromsi Sitanggang Tutupi Jejak Pembunuhan Suami di Medan Terkuak

"Kami duga ada orang (sopir) yang ikut serta dalam pembunuhan ini. Kami berharap Polsek bisa mengungkap kasus ini sampai tuntas," kata Ojahan Sinurat, kuasa hukum keluarga korban kepada Tribun Medan, Kamis (19/9/2024).

Ditambah lagi, keluarga menduga adanya isu perselingkuhan antara istri korban dengan sang sopir yang sudah berlangsung lama.

"Nggak tahu kalau motifnya, dia (tersangka) nggak mau ngaku. Cuma kalau menurut feeling saya, bisa jadi ada pria idaman lain, atau bisa saja harta," kata Haposan, kakak korban.

Sementara itu, adik kandung korban, Saurman Situngkir juga menyebutkan hal yang sama soal kecurigaan keluarga adanya hubungan perselingkuhan di balik kasus tersebut.

"Jadi antara saya dan mendiang, dia cerita kalau ada mencium hubungan yang tidak sedap (perselingkuhan antara tersangka dan sopirnya), karena pernah di kampung saya curiga dari gerak geriknya (tersangka dan sopir)," sebutnya.

Terpisah, kuasa hukum keluarga korban, Ojahan Sinurat, menyebutkan ada juga dugaan ke arah klaim asuransi jiwa.

Sebab, sekitar tanggal 6 Maret 2024 tersangka mendaftarkan asuransi jiwa terhadap korban dengan biaya Rp 5 juta per bulan dan preminya Rp 500 juta.

"Kalau soal motif biar kepolisian yang mengungkapkannya. Kalau melihat dugaan pasti ada (asuransi), karena logikanya tanggal 6 Maret dia mengurus asuransi, dan setelah meninggal langsung diklaim," ucapnya.

Baca juga: Tabiat Tiromsi Sitanggang Dosen Diduga Bunuh Suami di Medan, Punya Sifat Tempramental, Sempat Ribut

Padahal katanya, menurut dari keterangan keluarga biaya BPJS kesehatan korban tidak pernah dibayar oleh istrinya.

"BPJS Rp 100 ribu per bulan tidak dibayar, ini yang Rp 5 juta sebulan dibayar," ucapnya.

Menurut Abang kandung korban, Haposan Situngkir, sampai saat ini motif pembunuhan adiknya masih misterius.

Skenario Kecelakaan

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved