Berita UMKM
Nikmatnya Bubur Ayam Bandung Teh Santi di PALI, Rasanya Gurih Hasil Perpaduan Berbagai Rempah
Berawal dari menyalurkan hobi memasak, membuat seorang ibu rumah tangga bernama Santi Yulianti sukses berjualan Bubur Ayam Bandung.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Berawal dari menyalurkan hobi memasak, membuat seorang ibu rumah tangga bernama Santi Yulianti sukses berjualan Bubur Ayam Bandung.
Kini usaha nya tersebut menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan.
Wanita yang berasal dari Sukabumi Jawa Barat, kelahiran 3 Juli 1986, yang akrab disapa Teh Santi itu, saat ini telah membuka kedai bubur ayam di jalan merdeka kawasan lapangan golf tepatnya di food court Sagarurung, samping kantor KPU Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI Sumatera Selatan.
Bubur ayam Bandung buatannya, memiliki cita rasa original yang dirindukan, rasa gurih dan manis yang khas dari perpaduan bumbu rempah dan kecap manis yang pas dengan selera para penggemar Bubur Ayam.
Sehingga Bubur Ayam Teh Santi tak hanya sekedar dinikmati oleh para pelanggan sebagai kuliner untuk sarapan, tapi juga bisa dinikmati sepanjang waktu.
Usaha yang dirintisnya sejak tahun 2018 yang diberi nama Bubur Ayam Bandung Teh Santi itu, dimulai berjualan online dari rumah.
"Ada ide kepikiran bikin usaha bubur ayam ini berawal dari kepingin makan bubur ayam, terus saat beli bubur ayam di PALI ini tidak ada yang sesuai dengan ekspektasi saya, lantas ada ide untuk bikin sendiri, kebenaran saya juga hobi memasak, jadi mulailah bikin sendiri bubur ayam," kata Santi, Kamis (12/9/2024).
Karena membuat bubur ayam dengan jumlah banyak, Santi pun membagikan bubur ayam buatannya tersebut kepada para tetangga, dan mendapatkan respon yang bagus, sehingga ia kepikiran untuk berjualan bubur ayam.
"Awal mula kita berjualan bubur ayam secara online dari rumah dengan memanfaatkan media sosial, waktu itu untuk modal awal memulai usaha ini dengan modal Rp 1 juta rupiah. Alhamdulillah respon nya cukup bagus dan mendapatkan orderan pertama sebanyak 80 porsi," ungkapnya.
Dari situlah usahanya semakin berkembang, permintaan pesanan bubur ayam buatannya dalam sehari- harinya semangkin meningkat, sehingga Santi memutuskan untuk membuka sebuah kedai bubur ayam.
Kedai bubur ayam miliknya yang berada di samping kantor KPU itu dibuka sejak pukul 6:30 Wib hingga sore hari dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu.
Bubur ayam buatannya tersebut dibanderol dengan harga Rp 12 ribu perporsi tanpa telor dan untuk yang pakai telor dihargai Rp 16 ribu perporsi.
Setiap harinya, sebanyak 2 panci bubur ayam yang disediakannya dan sebanyak 50 sampai dengan 80 porsi bubur ayam buatan nya laku terjual setiap harinya.
Dari berjualan bubur ayam itu, Santi mampu meraup omzet penjualan sebesar Rp 800 ribu hinggah Rp 1,5 juta setiap harinya.
Sehingga usaha yang ditekuni oleh nya ini, dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan.
Kisah Salim, Masih Bertahan Jadi Pembuat Mainan Kapal dan Pesawat Gabus Khas 17 Agustus di Palembang |
![]() |
---|
Emas Kawin Dijadikan Modal, Fadli Sukses Rintis Percetakan di Palembang, Beromzet Ratusan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Kemplang Panggang Tata, Perjuangan Warga OKU Timur dari Warung Kecil Hingga Beromzet Jutaan Per Hari |
![]() |
---|
Keluar dari Zona Nyaman Usahawan Muda di Lahat ini Berhasil Kembangkan Usaha Beromzet Ratusan Juta |
![]() |
---|
Tambah Lini Produk Ada Singkong Meledak dan Churros Biar Makin Komplit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.