Berita Viral

Pengakuan Khusnul Khotimah Ibu Tomy Bocah SD di Bangkalan Tak Paksa Anak Jadi Pemulung, Sudah Larang

Ibu dari Yazid Al-Bustomy, Khusnul Khotimah (29), angkat bicara usai viral disebut mengespoitasi anaknya untuk menjadi pemulung, sebut kemauan sendiri

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/GHINAN SALMAN
Ibu dari Yazid Al-Bustomy, Khusnul Khotimah (29), angkat bicara usai viral disebut mengespoitasi anaknya untuk menjadi pemulung, sebut kemauan sendiri 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ibu dari Yazid Al-Bustomy, Khusnul Khotimah (29), angkat bicara setelah viral disebut mengeksploitasi anaknya untuk menjadi pemulung.

Tomy yang masih duduk dibangku kelas 2 SD di Bangkalan, Jawa Timur itu dipaksa ayah tirinya menjadi pemulung untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Hal itu diungkap oleh Pj Bupati Bangkalan Arief M. Edie bersama perwakilan Sekretariat Presiden saat mendatangi rumah Bustomy.

Baca juga: Nasib Tomy Bocah 9 Tahun di Bangkalan Dipaksa Ayah Tiri Jadi Pemulung, Dapat Bantuan dari Pemerintah

Bustomy tinggal di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Bangkalan, Jawa Timur.

Arief lantas memperingati kedua orang tua sang anak agar tidak lagi menyuruh putranya ini menjadi pemulung.

Atas kejadian ini, Khusnul Khotimah selaku ibunda Tomy membantah tudingan tersebut.

Khusnul justru mengaku tak tahu anaknya viral karena karena jarang melihat handphone dan membuka media sosial.

Dia justru seolah senang anaknya viral di media sosial dengan keadaan seperti itu.

Menurut dia, dengan begitu anaknya tidak dipandang sebelah mata oleh orang-orang.

"Kata orang-orang viral, biar semuanya tahu, bukan memandang Tomy (panggilan Bustomy) sebelah mata."

"Semuanya enggak mau temenan sama Tomy," kata dia saat diwawancarai, dilansir dari Tribunjatim.com, Jumat (30/8/2024).

"Tapi saya bilang ke Tomy, 'Enggak apa-apa nak, sekarang enggak ada yang peduli sama kamu, nanti besarnya kamu jadi orang yang sukses'," lanjutnya.

Ia mengaku sudah melarang anaknya untuk keluar.

Karena setiap hendak mengais barang bekas di jalanan, Tomy selalu pamit kepadanya.

Menurut dia, meski dilarang, Tomy tetap melakukan aktivitasnya memulung barang bekas.

Baca juga: Kisah Pilu Tomy Bocah SD di Bangkalan Mulung Demi Cari Uang untuk Sekolah, Dikenal Berprestasi

Sehingga dirinya hanya bisa mendoakan agar anak sulungnya tersebut bisa mendatapkan rezeki.

"Kalau siang saya suruh tidur atau nonton TV atau main HP."

"Tapi pas saya ngeloni adiknya, dia berangkat," ungkap Khusnul Khotimah.

"Sehingga kadang ditanyain sama bapaknya kalau pulang kerja. Bapaknya kan kerja," kata dia.

Kisah dugaan eksploitasi terhadap Bustomy oleh ayah tirinya bermula dari perpisahan kedua orang tua kandung, beberapa tahun silam.

Setelah itu, Bustomy bersama ibu serta ayah tirinya tinggal di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, karena memang mereka adalah warga sana.

Pada tahun 2018, ibu Bustomy menikah dengan Moh Soleh (40) yang merupakan warga Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Setelah menikah, mereka sempat tinggal di Kabupaten Lamongan.

Sebelum pada akhir tahun 2021, mereka memutuskan untuk pindah ke Kabupaten Bangkalan, tepatnya di Kecamatan Labang.

Pada saat itulah penderitaan Bustomy dimulai.

Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie bersama staf dari Kesekretariatan Presiden mengunjungi kediaman Yazid Al-Bustomy di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, untuk memberikan sejumlah bantuan, Kamis (29/8/2024). (
Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie bersama staf dari Kesekretariatan Presiden mengunjungi kediaman Yazid Al-Bustomy di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, untuk memberikan sejumlah bantuan, Kamis (29/8/2024). ( (KOMPAS.com/GHINAN SALMAN))

Bustomy menderita penyakit di saluran pencernaannya, sehingga harus dioperasi.

Mendengar kondisi tersebut, Pemerintah Bangkalan saat itu berinisiatif untuk membantu Bustomy dengan menanggung biaya operasinya.

Bantuan tetap diberikan meski dia terhitung sebagai warga Lamongan.

Bahkan, Pemkab Bangkalan juga memberikan bantuan berupa bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari.

Tak hanya dari Pemerintah, masyarakat sekitar juga tidak sedikit yang membantu memenuhi kebutuhan keluarga tersebut.

Setelah sembuh dari penyakitnya, Bustomy mulai menempuh pendidikan di salah satu SD di Kecamatan Labang.

Namun, di usianya yang seharusnya masih fokus pada pendidikannya, dia justru dipaksa menjadi pemulung oleh orang tuanya untuk menarik simpati dan iba dari warga sekitar.

Sampai akhirnya, momen Bustomy sedang menggendong karung dengan pakaian lusuh diabadikan konten kreator, diunggah ke media sosial Instagram dan akhirnya viral.

Pemerintah Peringati Orang Tua Tomy

Pj Bupati Bangkalan Arief M. Edie menuturkan aktivitas memilah sampah dan mencari barang bekas yang dilakukan Tomy sudah berlangsung sekitar satu tahun lalu.

Eksploitasi terhadap Bustomy yang dilakukan oleh ayah sambungnya sejak bocah itu berusia delapan tahun.

"Bustomy sebenarnya merupakan warga asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur."

"Kini (dia) tinggal bersama kedua orangtuanya di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, sejak akhir tahun 2021 lalu." ujar Pj Bupati Bangkalan Arief M. Edie saat dikonfirmasi, Kamis (29/8/2024), dikutip dari Kompas.com.

Pihaknya memberikan peringatan kepada ayah sambung Bustomy agar tidak lagi menyuruh anak ini menjadi pemulung.

"Tadi sudah disampaikan pokoknya anak itu harus sekolah, tidak boleh mulung bagi, siapa yang menyuruh dia mulung akan dikenakan Undang-undang Perlindungan Anak," tegas Arief.

Selain itu, Arief juga menyampaikan, pemerintah pusat akan menjamin biaya pendidikan Bustomy hingga lulus SD.

Arief menambahkan, pemerintah juga menjamin alat kebutuhan sekolah adik Bustomy yang masih menempuh pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Sudah diberikan jaminan oleh Presiden sampai lulus SD dengan adiknya yang masih PAUD, mulai seragam, kebutuhan ATK-nya, tas dan hingga sepatu."

"Jadi enggak usah mikir kebutuhan sekolah, semuanya sudah dijamin," kata Arief.

Tak hanya itu, Pj Bupati juga mengatakan, pihaknya memberikan bantuan sembako untuk kebutuhan sehari-hari, uang tabungan pendidikan, dan peralatan masak berupa kompor gas lengkap dengan perabotnya untuk digunakan sang ibu berjualan.

"Tabungan tersebut dititipkan ke pihak sekolah sampai Bustomy lulus SD yang penggunaannya harus diketahui oleh Pj Bupati, Kadinsos, Kapolsek, Dandim dan Kepala Desa."

"Agar biaya kebutuhan sekolah Bustomy tidak diambil oleh bapaknya," ujar dia.

Pj Bupati juga menjelaskan, kondisi kedua orangtua Bustomy masih dalam keadaan sehat, rumahnya juga permanen, sehingga tidak ada alasan untuk tetap menyuruh anaknya menjadi pemulung.

"Makanya kami minta untuk tidak lagi mulung karena tidak pada tempatnya anak kecil itu bekerja memulung, mereka harus sekolah."

"Nanti akan diawasi terus itu. Sebenarnya anak ini tidak mulung, kantongnya kosong," ucap dia.

Orangtua Bustomy enggan dimintai keterangan soal dugaan ekploitasi terhadap Bustomy.

Namun, cerita tentang dugaan eksploitasi kepada Bustomy ini dibenarkan Koramil Labang Kapten Inf Parnowo, di mana rumah orangtua Bustomy terletak di belakang markas Koramil Labang.

Menurut Parnowo, eksploitasi kepada Bustomy itu sudah diketahui oleh banyak warga sekitar, sebab setiap hari, sepulang sekolah, Bustomy langsung disuruh menjadi pemulung oleh ayah tirinya.

Namun, menurut dia, Bustomy tidak benar-benar menjadi pemulung, sebab karung yang biasa digendongnya tidak ada isinya.

"Memang ketakutan anak itu sama orangtuanya. Sedangkan karung yang dibawa itu enggak ada isinya, jadi settingan saja itu supaya dapat iba gitu dari masyarakat, sehingga memberikan uang kepada anak ini," ujar dia.

Dia juga mengatakan, Pemkab Bangkalan meminta agar Bustomy tidak lagi disuruh menjadi pemulung agar fokus ke pendidikannya.

Namun ayah tiri Bustomy saat itu sempat menolak dengan alasan agar anaknya itu tetap membantu mencari penghasilan untuk kedua orangtuanya.

"Mau disekolahkan bahkan sampai kuliah, tapi dengan syarat saya diberi uang Rp200.000 setiap hari karena untuk beli rokok kebutuhan saya," kata dia menirukan perkataan ayah tiri Bustomy.

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved