Pilkada Muba 2024
Kata Pengamat Politik Unsri Soal Pilkada Muba 2024, Singgung Elektabilitas Tak Lagi Menjamin
Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) saat ini, telah mengerucut kedua pasangan bakal calon Bupati dan
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Moch Krisna
Ditambahkan Husni, ini bisa dijelaskan secara teoritik dengan pendekatan kartelisme partai politik. Dalam konteks Pilkada Muba, dukungan terhadap kandidat dengan kekuatan finansial besar, seperti Lucianty dan Toha, menunjukkan bagaimana partai-partai, lebih memprioritaskan keuntungan materi dan stabilitas internal, daripada elektabilitas atau kompetensi dan kapabilitas calon dalam memerintah.
"Bahkan rekam jejak tidak lagi penting. Fenomena ini menunjukkan bahwa partai-partai di Muba mungkin beroperasi lebih sebagai kartel politik daripada sebagai institusi demokratis yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat (Katz & Mair, 1995)," tandasnya.
Kartelisme dalam partai politik dijelaskan Husni, menggambarkan bagaimana partai-partai politik berkolaborasi untuk mengamankan akses ke sumber daya negara, sering kali dengan mengorbankan kepentingan publik dan ideologi.
"Sebagai suatu strategi tetap sah, karena tidak ada peraturan yang dilanggar. Tetapi jika dibiarkan, akan sangat membahayakan masa depan demokrasi, " pungkasnya.
(*)
Toha Tohet-Rohman Siap Dilantik jadi Bupati-Wabup Musi Banyuasin, Jalani Medical Check Up |
![]() |
---|
Ditetapkan Sebagai Pemenang di Pilkada Muba 2024, Toha Tohet Segera Berantas Kemiskinan |
![]() |
---|
Besok KPU Musi Banyuasin Bakal Tetapkan Pemenang Pilkada Muba 2024, Toha-Rohman Dipastikan Datang |
![]() |
---|
Profil Toha Tohet, Unggul di Rekapitulasi KPU di Pilkada Muba 2024, Pengusaha Sukses, Harta Rp 45 M |
![]() |
---|
Hasil Rekapitulasi KPU di Pilkada Musi Banyuasin 2024, Toha-Rohman Unggul, Raih 215.515 suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.