Berita Nasional
Tak Ada Bullying, Undip Singgung dr Aulia Risma Lestari Meninggal Dunia Punya Masalah Kesehatan
Universitas Diponegoro (Undip) angkat bicara terkait salah satu mahasiswi program pendidikan dokter spesialias (PPDS) bernama dr Aulia Risma Lestari d
Undip juga siap berkoordinasi dengan pihak-pihat terkait untuk mengklarifikasi, mendiskusikan dan melakukan penanganan lebih lanjut.
Kata IDI Jateng
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah turut memberikan tanggapan soal meninggalnya dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip).
Koban yang bernama Aulia Risma Lestari ini, meninggal dunia di kosnya.
Ia diduga mengakhiri diri sendiri lantaran tak kuat dengan adanya bullying yang ia terima.
Ketua IDI Jateng, Telogo Wismo, mengatakan pihaknya mendorong polisi untuk mengusut kasus ini.
Selain itu, pihak IDI Jateng meminta PPDS Undip untuk membuat tim tersendiri guna mengevaluasi fisik dan kesehatan mental pada peserta didik.
Ia juga menuturkan, sekolah spesialis itu punya tekanan yang berat.
"Karena sekolah spesialis itu tekanannya luar biasa baik itu tekanan fisik maupun tekanan psikis," tuturnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menuturkan, dokter itu berhadapan dengan manusia yang butuh kecepatan dan ketepatan untuk bertindak.
Dokter juga harus bisa siaga kapanpun, karena pasien tak hanya datang saat pagi dan siang saja.
"Karena sekolah spesialis itu tekanannya luar biasa baik itu tekanan fisik maupun tekanan psikis," tuturnya.
Namun, IDI Jateng tak bisa menjawab soal jam kerja dari PPDS.
"IDI tidak bisa menjawab mungkin Undip yang mempunyai kewenangan untuk menjawab," imbuhnya.
Pihak IDI pun telah membuka ruang aduan. Namun hingga saat ini pihaknya belum ada aduan.
"Jika ada kami akan membantu sehubungan dengan pekerjaan," tuturnya.
Telogo Wismo juga menuturkan, pembekuan program Anestesi PPDS Undip di RSUP Kariadi hanya bersifat sementara.
Program akan kembali dibuka setelah permasalahan selesai.
"Hal ini bertujuan agar segera melayani," tandasnya.
Ingin Tebus Rasa Bersalah , Yusa Pembunuh Satu Keluarga di Kediri Donorkan Organ |
![]() |
---|
Mengenal Warsubi, Bupati Jombang Naikkan PBB 1.000 Persen, Punya Kekayaan Rp58 Miliar |
![]() |
---|
Motif Suami Bunuh Istri di Hutan Gua Lowo Ponorogo, Buat Sandiwara Korban Dikeroyok Orang Mabuk |
![]() |
---|
Daftar 5 Daerah di Indonesia yang Naikkan PBB 250-1.000 Persen hingga Warga Protes |
![]() |
---|
Sinergi dengan Pemerintah & Tokoh Masyarakat Jadi Kunci Kilang Pertamina Plaju Kelola CSR Berdampak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.