Tahanan Rutan Pakjo Palembang Tewas

Ada Memar di Leher dan Kaki, Keluarga Minta Polisi Usut Penyebab Tahanan Rutan Pakjo Palembang Tewas

Keluarga berharap penyebab kematian Yogi Irawan tahanan Rutan Pakjo Klas I A Palembang bisa diusut tuntas. 

|
Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
Jenazah Yogi tahanan Rutan Pakjo Palembang saat berada di instalasi forensik RS Siti Khodijah Palembang. Keluarga berharap polisi mengusut tuntas penyebab kematian Yogi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Keluarga berharap penyebab kematian Yogi Irawan tahanan Rutan Pakjo Klas I A Palembang bisa diusut tuntas. 

Yuliana SH, kuasa hukum penunjukan dari Pengadilan Negeri Palembang yang mendapingi Yogi selama proses hukumnya juga mengaku kaget mendengar kabar tewasnya Yogi secara mendadak. 

"Informasi pertama kali saya mendapatkan kabar dari keluarga Yogi, saya ditelepon pagi-pagi. Menanyakan apa benar Yogi ini meninggal dunia, " katanya ketika dihubungi, Minggu (4/8/2024), siang. 

Lalu, lanjut Yuliana, saat itu dirinya langsung menghubungi (menelepon-red) jaksa untuk mengkonfirmasi.

"Untuk mencari kebenaran kejadian ini Bahwa Yogi meninggal dunia. Dijawab jaksa pun bahwa benar Yogi sudah meninggal dunia," katanya. 

Untuk penyebabnya sendiri Yogi meninggal dunia, sambung Yuliana, dirinya tidak mengetahui itu.

"Namun saat sidang kemarin memang bersangkutan itu (yogi-red) ada keluhan sakit di kepalanya. Lalu saya tanya kenapa,  dijawab Yogi ada bisul ," katanya kembali. 

Baca juga: Kronologi MP Mahasiswi Pekanbaru Tabrak Emak-emak Hingga Tewas, Pulang Dugem, Korban Luka Parah

Kata Yuliana, saat dibawa ke rumah duka, keluarga mendapati adanya kejanggalan pada jenazah Yogi. 

"Saat jenazah ini dibawa ke rumah duka ada kejanggalan dan keinginan keluarga Yogi peristiwa ini usut tuntas," ungkapnya. 

Ketika ditanya soal kejanggalan seperti apa, Jawab Yuliana, jika sakit di kepala mungkin ada bisul itu.

Tetapi ada luka memar di tekuk kaki dan luka memar di leher.

"Luka ini sendiri baru diketahui keluarga saat jenazah Yogi di bawa ke rumah duka. Saat itu jenazah Yogi diperiksa keluarganya," katanya. 

Lanjut Yuliana, sebenarnya keluarga Yogi tidak menolak untuk dilakukan visum. 

Namun hal itu batal dilakukan sebab keluarga khawatir bakal dikenakan biaya. 

"Keluarga tidak menolak untuk divisum, kata mereka takut adanya beban biaya, oleh itu mereka tidak mau visum," tutupnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved