Kasus Vina Cirebon

Reaksi Liga Akbar Disomasi Iptu Rudiana, Ngaku Bersyukur Bakal Bertemu Ayah Eky, Tetap Cabut BAP

Kuasa Hukum Liga Akbar, Yudia Alamsyach memastikan bahwa Liga Akbar akan tetap pada pendirian untuk mencabut BAP usai disomasi Iptu Rudiana.

|
Youtube Kompas TV
Kuasa Hukum Liga Akbar, Yudia Alamsyach memastikan bahwa Liga Akbar akan tetap pada pendirian untuk mencabut BAP usai disomasi Iptu Rudiana. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kuasa Hukum Liga Akbar, Yudia Alamsyach memastikan bahwa Liga Akbar akan tetap pada pendirian untuk mencabut BAP usai disomasi Iptu Rudiana.

Yudia mengatakan somasi dari Iptu Rudiana belum terimanya secara langsung.

"Belum ada secara resmi menerima somasi," kata Yudia Alamsyach lewat Youtube Kompas TV, Jumat (26/7/2024).

Dengan adanya somasi ini, pihak Liga Akbar bersyukur karena akan bertemu langsung dengan Iptu Rudiana.

"Kami sebenarnya bersyukur dengan adanya somasi ini, mudah-mudahan ada tindak lanjutnya pak Rudiana membuat laporan jadi klien kami, Dede dan pak Dedi Mulyadi ini nanti akan dipertemukan dengan pak Rudiana," jelasnya.

"Inilah yang sangat kami tunggukan, pak Rudiana tampil secara individual diperiksa oleh pihak penyidik kepolisian dan kami pun akan meminta untuk konforntir inilah momen yang ditunggu-tunggu oleh kami dan ditunggu oleh masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Meski begitu, Yudia Alamsyach memastikan kliennya tetap pada pendiriannya untuk mencabut BAP kasus Vina 2016.

Menurutnya apa yang disampaika kliennya saat ini suatu kebenaran.

"Apapun yang disampaikan dengan pak Rudiana itu belum tentu benar, jadi kami berkeyakinan bahwa apa yang disampaikan oleh klien kami itu suatu kebenaran, akan tetap pada pendirian," terangnya.

Baca juga: Susno Duadji Prihatin Nasib 7 Terpidana Kasus Vina, Minta Segera Dibebaskan Untuk Masa Depan

Sementara Liga Akbar mengaku telah memberikan kesaksian palsu, atas kasus kematian Vina dan Eky.

Liga Akbar siap dijadikan saksi, dan memberikan keterangan saat dibutuhkan untuk sidang Saka Tatal.

“Saya enggak mau memfitnah orang. Sebenarnya dari awal saya sudah mau tapi saya enggak tahu cara cabut BAP karena biaya juga. Sekarang kesempatan saya untuk mengungkap yang sebenarnya. Takut pasti, karena posisinya di polsek saya enggak tahu padahal sudah menolak,” kata Liga Akbar.

Tangis Liga Akbar Saksi Kunci Kasus Vina Cirebon Nyesal Buat Kesaksian Palsu, Janji Ungkap Kebenaran
Tangis Liga Akbar Saksi Kunci Kasus Vina Cirebon Nyesal Buat Kesaksian Palsu, Janji Ungkap Kebenaran (youtube/Official iNews)

Liga pun mengaku sempat kaget kenapa BAP-nya pada tahun 2016 sama dengan saksi Dede.

"Liga Akbar ini kan salah satu saksi yang pernah diperiksa kepolisian, dan dihadirkan di persidangan pada tahun 2016. akan tapi saksi ini keterangan 2016, menurut pengakuannya ada keterangan yang dipaksakan oleh pihak penyidik dan diarahkan sehingga klien kami Liga Akbar tidak bisa berbuat apa-apa sampai tanda tangan BAP,” jelas kuasa hukum Liga, Yudiana.

Baca juga: Iptu Rudiana Menangis Berkali-kali Merasa Diperlakukan Tak Adil : Padahal Saya Kehilangan Anak

Sebelumnya, Iptu Rudiana melalui Perkumpulan Penasihat dan Konsultan Hukum Indonesia (Perhakhi) mensomasi Dedi Mulyadi, Dede hingga Lingga Akbar.

Mereka dianggap telah menggiring opini netizen untuk menyudutkan Iptu Rudiana.

Adapun somasi ini dilayangkan pihak Iptu Rudiana buntut dari munculnya kesaksian Dede di YouTube Dedi Mulyadi.

Lewat kuasa hukumnya, Pitra Romadoni meminta ketiga orang tersebut meminta maaf kepada Iptu Rudiana dalam batas waktu 3x24 jam.

Jika permintaan maaf tak dilakukan, pihak Iptu Rudiana bakal melaporkan ketiganya.

"Kami peringatkan kepada saudara Dede, Dedi Mulyadi, dan Liga Akbar segera meminta maaf kepada Iptu Rudiana," kata Pitra Ramadoni lewat YouTube Diskurs Net, Senin (22/7/2024). Dikutip dari TribunJakarta.com

"Karena saudara diduga telah menebarkan fitnah, mencemarkan nama baik, serta melakukan penyebaran berita bohong," tambahnya.

Kepada Dedi Mulyadi Dede menyebut kesaksiannya 8 tahun lalu soal kematian Vina dan Eky adalah karangan Iptu Rudiana.

Dede mengaku diminta bersaksi melihat Eky dan Vina dilempari batu dan dikejar sekelompok pemuda di dekat SMPN 11 Kota Cirebon, 27 Agustus 2016 silam.

Menanggapi hal ini, Pitra mengatakan perkataan Dede adalah fitnah.

"Iptu Rudiana menyuruh dia merekayasa keterangan agar seolah-olah seperti ini, itu adalah fitnah dan pencemaraan nama baik untuk Iptu Rudiana," ucapnya.

Dedi Mulyadi juga ikut disomasi lantaran dianggap bertanggungjawab atas penyebaran berita bohong.

Pasalnya cerita Dede tersebut tayang di YouTube Dedi Mulyadi.

"Membuat video dan menyebarkan berita bohong ataupun fitnah, dan mendistribusikan terkait dengan muatan yang mencemarkan nama baik," kata Pitra.

"Apabila dalam 3x24 jam yang bersangkutan yang telah kita lakukan somasi terbuka tidak meminta maaf kepada Iptu Rudiana beserta keluarganya, maka dengan tegas kami akan lakukan tindakan hukum dengan membuat laporan polisi terhadap mereka bertiga," sambungnya.

Dikatakan Pitra, selama ini Iptu Rudiana sudah sabar dengan apa yang telah dilakukan ketiganya.

Kali ini pihaknya meminta ketiga orang yang disomasi tersebut meminta maaf.

"Kita sudah cukup sabar menghadapi perbuatan mereka semua,"

"Ingat kesabaran ada batasnya, orang yang sabar pasti punya batas kesabaran!" tegasnya.

Dede Bongkar Kesaksian Palsu

Sementara disisi lain, lewat Youtube Kang Dedi Mulyadi, Dede mengaku diarahkan Aep dan Rudiana bersaksi palsu di kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon, 2016 silam.

Awalnya, Dede diminta Aep untuk mengantarnya ke Polres Cirebon dua atau tiga hari setelah penangkapan Saka Tatal dan kawan-kawan, sekira awal September 2016.

Saat tiba di Polres, Dede tiba-tiba diminta bersaksi oleh Aep dan Rudiana atas kematian Vina dan Eky.

"Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil."

"Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya," kata Dede menirukan percakapannya dengan Aep, di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, tayang Sabtu (20/7/2024).

Dede menjelaskan, sosok Aep memang karib dengan beberapa anggota kepolisian.

Terlebih, staf Rudiana kenal dekat dengan Aep dan sering mencuci kendaraannya di bengkel cuci steam tempat mereka bekerja.

"Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak," kata Dede.

Dede yang tiba-tiba disuruh bersaksi oleh Aep dan juga Rudiana pun bingung.

Ia tidak mengetahui kejadian apapun soal kematian Eky, yang notabene putra Rudiana, dan kekasihnya, Vina.

"Cuma saya sudah di dalam, saya bisa apa. Cuma saya bingung, saya takut. Saya kan gak ngerti hukum Pak. Itu makanya saya ungkapin di sini, saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali," ujar Dede.

Dede mengaku diarahkan untuk bersaksi bahwa ada pelemparan batu kepada Vina dan Eky oleh Saka Tatal cs sampai akhirnya dikejar.

Dalam kondisi bingung, Dede menurut saja. Ia pun diperiksa penyidik, dan keterangan yang sudah diarahkan Rudiana dan Aep itupun dicatat berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai kesaksian.

"Sebelum masuk ke ruangan kan dibilangin dulu Pak (sama Rudiana dan Aep), kamu bilang aja lagi nongkrong di warung, ada orang nongkrong segerombolan anak-anak ngelempar batu, bawa bambu, sama pengejaran."

"Itu udah diomongin dari luar dulu Pak (sebelum masuk ruangan pemeriksaan)," papar Dede.

"Aep sama Rudiana ngasih tahu (yang mengarahkan) saya Pak," tambahya.

Dede mengaku diperiksa penyidik atau di-BAP selama satu setengah jam

Setelah hari itu dia masih bingung dan selalu merasa bersalah, terlebih beberapa bulan terakhir kala kasus Vina kembali menyeruak dan menjadi perbincangan publik.

Sebagaimana diketahui, saksi kasus Vina 2016, Dede mengaku kesaksiannya palsu berdasarkan permintaan Iptu Rudiana dan Aep.

Akibat laporan itu, kini tujuh perdiana divonis hukuman seumur hidup.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved