Pegi Setiawan Bebas

Awal Mula Dede Tiba-tiba jadi Saksi Kasus Vina Cirebon, Niatnya Antar Aep ke Polres Cirebon

Dede selaku saksi kunci kasus pembunuhan Vina Cirebon meminta maaf atas kesaksian palsu hingga membuat 8 orang jadi, merasa dijebak ikuti Aep..

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Dede saksi kasus Vina Cirebon. Ia terlibat menjadi saksi saat mengantar Aep ke Polres. Di sana ia malah disuruh "mainkan" skenario. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Dede (30), saksi kasus pembunuhan Vina Cirebon kini meminta maaf atas kesaksian palsu yang sebelumnya ia buat hingga membuat 8 orang jadi terpidana.

Dede kini menyesal karena merasa dijebak saat ikut Aep ikut ke Polres Cirebon Kota.

Dede mengaku disuruh mengikuti arahan Iptu Rudiana sekaligus ayah dari korban Rizky alias Eky.

Dede menuturkan dirinya diarahkan Iptu Rudiana yang saat itu masih berpangkat Aiptu dan Aep.

Menurutnya kala itu Aep memintanya mengantarkannya ke Polres Cirebon beberapa hari setelah penangkapan Saka Tatal Cs sekira awal September 2016.

Saat tiba di Polres Cirebon, Dede ternyata diminta bersaksi oleh Iptu Rudiana dan Aep terkait tewasnya Vina Cirebon.

"Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil."

"Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya," kata Dede menirukan percakapannya dengan Aep, di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, tayang Sabtu (20/7/2024).

Dede Riswanto Saksi Kasus Vina Minta Maaf ke 8 Terpidana Usai Beri Kesaksian Palsu
Dede Riswanto Saksi Kasus Vina Minta Maaf ke 8 Terpidana Usai Beri Kesaksian Palsu (Youtube Kang Dedi Mulyadi)

Dede mengungkapkan Aep memang sosok yang akrab dengan sejumlah anggota kepolisian.

Bahkan, staf Iptu Rudiana mengenal Aep serta kerap mencuci kendaraannya di tempat cuci steam keduanya bekerja.

"Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak," kata Dede.

Dede kebingungan saat tiba-tiba disuruh bersaksi oleh Aep dan juga Rudiana pun bingung.

Ia tidak mengetahui kejadian apapun soal kematian Eky, yang notabene putra Rudiana, dan kekasihnya, Vina.

"Cuma saya sudah di dalam, saya bisa apa. Cuma saya bingung, saya takut. Saya kan gak ngerti hukum Pak. Itu makanya saya ungkapin di sini, saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali," ujar Dede.

Dede mengaku diarahkan untuk bersaksi bahwa ada pelemparan batu kepada Vina dan Eky oleh Saka Tatal cs sampai akhirnya dikejar.

Dalam kondisi bingung, Dede menurut saja.

Ia pun diperiksa penyidik, dan keterangan yang sudah diarahkan Rudiana dan Aep itupun dicatat berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai kesaksian.

"Sebelum masuk ke ruangan kan dibilangin dulu Pak (sama Rudiana dan Aep), kamu bilang aja lagi nongkrong di warung, ada orang nongkrong segerombolan anak-anak ngelempar batu, bawa bambu, sama pengejaran."

"Itu udah diomongin dari luar dulu Pak (sebelum masuk ruangan pemeriksaan)," papar Dede.

"Aep sama Rudiana ngasih tahu (yang mengarahkan) saya Pak," tambahya.

Dede mengaku diperiksa penyidik atau di-BAP selama satu setengah jam

Setelah hari itu dia masih bingung dan selalu merasa bersalah, terlebih beberapa bulan terakhir kala kasus Vina kembali menyeruak dan menjadi perbincangan publik.

"Aep sama Rudiana ngasih tahu (yang mengarahkan) saya Pak," ujar Dede.

Buntut pengakuannya itu, Dede mengaku kesulitan tidur nyenyak.

"Benar, itu kesaksian palsu. Saya bersaksi palsu karena disuruh Aep dan Rudiana," katanya.

Dede mengatakan bahwa Aep sempat berujar kalau kesaksiannya itu karena dendam akibat pernah dipukuli warga.

Aep sebelumnya dipukuli warga karena di tempat kerjanya yakni tempat pencucian motor ada perempuan.

Yang melaporkan ke warga bahwa di tempat pencucian motor sering menginap perempuan itu disebut anak-anak yang suka nongkrong di depan SMPN 11 Cirebon.

"Aep cerita ke saya dipukulin, ada anak-anak SMPN 11 yang bilang bawa perempuan," terang Dede.

Dari situ, Aep diduga dendam sehingga memutuskan membuat laporan di Kasus Vina bahwa telah melihat anak-anak yang biasa nongkrong di depan SMPN 11 Cirebon melempari pengendara motor.

Aep mengaku kesal dengan para pemuda tersebut karena pernah memukulinya.

“Dia dendam,” kata Dede.

Baca juga: Polda Jabar Kirim Surat Penghentian Penyidikan ke Kejati Jabar, Pegi Fokus Bersihkan Nama Baik

Baca juga: Pegi Setiawan Siap Bantu Sudirman di Sidang PK meski Sang Teman Menyeretnya di Kasus Vina Cirebon

Diketahui, Aep dan Dede tak pernah dihadirkan selama persidangan.

Permintaan pengacara terpidana untuk menghadirkan Aep dan Dede juga tak pernah dikabulkan oleh majelis hakim.

Keterangan palsu yang dibuat Dede itu membuat delapan orang ditangkap polisi dan divonis melakukan pembunuhan berencana terhadap Vina dan Eky.

Dede merupakan rekan Aep saat bekerja di tempat cuci steam Kesambi, Kota Cirebon pada tahun 2016.

Minta Maaf

Melalui konten youtube Kang Dedi Mulyadi tayang Minggu (21/7/2024), Dede menyampaikan permintaan maafnya.

"8 terpidana sudah divonis saya minta maaf sebesar besarnya, saya merasa bersalah dan berdosa,cuma dari hati kecil saya, saya tidak mau melakukan ini, cuma karena saya takut, saya terpaksa melakukan ini, saya minta maaf yang sebesar besarnya buat 8 terpidana yang sudah dipenjara, Terima kasih," ujarnya sembari menahan tangis.

Sementara itu, Dedi Mulyadi berada di sebelah Dede ikut terharu dengan pernyataan permintaan maaf tersebut.

Secara tegas, Dedi Mulyadi mengucapkan rasa terima kasih kepada keluarga yang mendorong Dede untuk berkata Jujur.

Dedi Mulyadi lantas mengingatkan kepada AEP saksi lainnya turut memberikan kesaksian palsu untuk segera menemuinya.

"Saya minta kepada AEP, segera kamu datang kepada saya, untuk menyelesaikan masalah ini, saya minta kepada orangtua atau saudara bangun kesadaran dorong Aep," tuturnya.

Dedi Mulyadi kini memberikan sentilan keras kepada Iptu Rudiana, ayah almarhum Eki setelah Dede Riswanto teman kerja AEP buka suara soal kasus Vina
Dedi Mulyadi kini memberikan sentilan keras kepada Iptu Rudiana, ayah almarhum Eki setelah Dede Riswanto teman kerja AEP buka suara soal kasus Vina (youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Tak hanya itu, Dedo Mulyadi juga menyampaikan pesan kepada Iptu Rudiana ayah dari almarhum Eky.

"Pak Rudiana bapak dulu emosi anak meninggal dugaan pembunuhan, bapak melakukan tindakan diluar SOP atau dibohongi AEP, semoga menyadari ini, tidak ada keterlambatan dalam penyesalan," tutupnya.

Kini, tujuh orang yang disebutkan Dede dan Aep yakni Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman divonis seumur hidup.

Sedangkan Eks terpidana Saka Tatal menghirup udara bebas sejak 2020.

Lalu, tiga orang awalnya disebut polisi sebagai DPO yakni Pegi, Dani dan Andi.

Kemudian, polisi menghilangkan dua nama DPO Andi dan Dani karena dianggap fiktif.

Polda Jabar sempat menangkap Pegi Setiawan. Namun Pegi berhasil membuktikan dirinya bukanlah Perong seperti buronan pada kasus Vina, melalui sidang praperadilan.

Kini, para terpidana, melalui kuasa hukumnya tengah mengumpulkan bukti baru atau novum untuk mengajukan peninjauan kembali atau PK agar bisa bebas.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved