Helikopter Jatuh di Bali
Raffi Ahmad Dikaitkan dengan Helikopter Jatuh di Bali Gegara Tali Layangan, Pemilik ?
Raffi Ahmad kini dikaitkan helikopter wisata yang jatuh di Bali, diduga sebagai pemilik karena pernah berpose depan helikopter tersebut...
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Di sisi lain, Khusnu mengatakan, Kemenhub bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Bali akan melakukan sosialisasi soal bahaya tali layangan terhadap penerbangan.
Hal itu dilakukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud akan melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif bahaya layangan melalui koordinasi dengan Pj Gubernur serta Kepala Daerah di wilayah Bali, agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan," tuturnya.
Terpisah, PT Whitesky Aviation sebagai pengelolaan helikopter naas itu mengungkap bila helikopter melakukan pendaratan darurat setelah terlilit benang layangan pada pukul 14:36 WITA.
"Telah terjadi upaya pendaratan darurat yang disebabkan terlilit tali (nylon) layangan sesuai informasi yang dilaporkan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wayah IV," kata VP GRC PT Whitesky Aviation, I Gede Bambang Narayana, melalui keterangan tertulisnya.
Upaya pendaratan darurat itu mengakibatkan helikopter rusak berat..
"Jumlah penumpang sebanyak 4 orang terdiri dari 2 orang WN Australia, 2 orang WNI dan 1 pilot," katanya.
"Semua dalam kondisi selamat namun mengalami luka luka ringan/sedang, serta saat ini sedang dalam pemeriksaan dan penanganan di rumah sakit setempat," ucapnya.
Ia menambahkan kejadian ini tersebut sudah dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan KNKT.
Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya mengatakan, helikopter yang jatuh adalah helikopter wisata yang biasa membawa wisatawan.'
"Kantor pencarian dan Pertolongan Denpasar memperoleh informasi adanya heli jatuh pada pukul 15.25 Wita. Berdasarkan informasi awal heli membawa lima orang termasuk pilot dan kru," kata Sidakarya dilansir dari Tribunbali.com.
Saat kejadian, menurut I Nyoman, helikopter mengangkut diantaranya dua orang wisatawan asal Australia atau bule Australia.
"Berdasarkan informasi awal, heli membawa lima orang termasuk pilot dan kru, serta dua wisatawan asal Australia," kata dia dalam tayangan Kompas TV, Jumat sore.
I Nyoman Sidakarya menjelaskan kejadian bermula ketika helikopter lepas landas dari helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK), Uluwatu, Badung, pada pukul 14.33 Wita untuk perjalanan wisata.
Belum lama mengudara, helikopter yang dipiloti Dedi Kurnia asal Indonesia itu dilaporkan jatuh sekitar pukul 14.37 Wita.
"Seluruh korban telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, mereka luka-luka dan ada yang patah tulang," ujatnya.
Menurut I Nyoman, tiga penumpang bernama Eloira Decti Paskilah asal Indonesia, serta Chriestope Pierre Marrot Castellat dan Russel James Harris asal Australia.
Sementara itu, satu orang lain yang juga ikut terbang bersama helikopter bernama Oki selaku kru.
"Tiga penumpang dibawa ke RS Siloam dengan menggunakan ambulans," kata dia.
Saat ini kata I Nyoman, bagian helikopter yang jatuh masih berada di lokasi kejadian.
"Kami menunggu aparat lain untuk mengevakuasi bangkai helikopter serta menunggu timdari KNKT guna menyelidiki helikopter yang jatuh," ujarnya.
I Nyoman memastikan dari penyelidikan sementara, helikopter diketahui jatuh karena tersangkut tali layangan.
"Jadi penyebabnya karena baling-baling tersangkut tali layangan. Sehingga helikopter gagal mengudara lebih jauh dan jatuh," ujar I Nyoman.
Identitas 5 Korban
Dilansir Kompas TV, kelima korban tersebut terdiri dari dua Warga Negara Asing (WNA) dan tiga Warga Negara Indonesia (WNI). Sebagai berikut:
1. Dedi Kurnia (L/Indonesia/pilot);
2. Oki (L/Indonesia/kru);
3. Russel James Harris (L/Australia/penumpang);
4. Eloira Decti Paskilah (P/Indonesia/penumpang);
5. Chriestope Pierre Marrot Castellat (L/Australia/penumpang)
Lebih lanjut, Mokhamad Khusnu menyebut empat penumpang dan seorang pilot dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut.
"Helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan 4 penumpang, informasi awal semua penumpang dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut," terangnya.
Bangkai Helikopter yang Jatuh di Kuta Selatan Bali Belum Dievakuasi
angkai helikopter registrasi PK-WSP yang mengalami kecelakaan, jatuh di Suluban Pecatu, Kuta Selatan - Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 hingga saat ini belum dievakuasi.
Evakuasi akan dilakukan oleh pemilik helikopter sendiri yakni PT. Whitesky Aviation, menunggu hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)
Ternyata helikopter tersebut jatuh di lahan milik warga yang akan dibuat akses jalan.
“Helikopter tersebut jatuh di lahan pribadi warga yang hendak dibuat akses jalan. Menurut laporan warga yang ia terima, helikopter itu terbang dalam kondisi rendah sekitar pukul 14.45 WITA,” ujar Kelian Dusun Banjar Suluban, Wayan Suartana, Jumat 19 Juli 2024.
Ia menambahkan, awalnya warga sekitar mendengar suara seperti patahan sebanyak dua kali, disusul suara dentuman benda jatuh yang keras.
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa yang terjatuh adalah sebuah helikopter di lokasi sebelah tebing.
“Saya sempat tanya dengan kru heli, katanya itu heli sewa yang naik dari GWK," ungkapnya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
5 Fakta Helikopter Terjatuh di Bali Gegara Baling-baling Terlilit Tali Layangan, Ada 2 WNA dan 3 WNI |
![]() |
---|
Sosok Denon Pemilik Helikopter Jatuh di Bali Gegara Tali Layangan, Pernah Dipromosikan Raffi Ahmad |
![]() |
---|
Daftar Identitas Penumpang Helikopter Jatuh di Bali Gegara Terlilit Tali Layangan, Semua Selamat |
![]() |
---|
Tarif Helikopter Wisata Jatuh di Bali Karena Terlilit Tali Layangan, Capai Nominal Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
Penyebab Helikopter Jatuh di Bali, Terlilit Tali Layangan saat Baru 4 Menit Mengudara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.