Pasutri Lansia Tewas di Bogor

Curhat Bendahara RT Usai Opa Hans & Oma Rita Tewas di Rumah, Terpukul Anggap Bak Orangtua Sendiri

Bendahara RT di kediaman Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa, Uthe mengaku terpukul mengetahui kondisi pasutri lansia, anggap bak orangtua sendiri..

Facebook/Dian Deedee Ronawati
Opa Hans & Oma Rita yang tewas di rumahnya di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (13/7/2024) lalu 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Uthe, Bendahara RT sekitar kediaman Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (13/7/2024) lalu mengungkap perasan pilunya.

Menurut Uthe, ia sangat terpukul begitu mengetahui kondisi Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa tewas dirumah lantaran sudah menganggap seperti orangtua sendiri.

Ia mengaku jika selama ini sangat ingin mengurus pasutri lansia tersebut.

Baca juga: Bendahara RT Pertama Kali Temukan Jasad Pasutri Lansia Tewas di Rumah Minta Anak Korban Taubat

Namun ia masih memikirkan dan menghormati ketiga anak Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa.

Pilunya, ketiga anak pasutri lansia tersebut justru menelantarkan orangtuanya hingga meninggal dunia bersama.

"Saya sebenarnya jujur aja kalau saya ga ada kesibukan saya pengen sekali ngerawat mereka, tapi satu hal takut kesalahan.

Saya sebenernya sangat sangat gimana ya, kesal ada sama anak anaknya, gini loh kalau emang ga mau mengakui orangtua sudah berikan ke orang lain dan jangan mengejar hal hal lain lagi setelah mereka meninggal.

Apalagi di saat pas meninggalnya itu saya coba telpon itu ga diangkat, saya coba kirim videonya itu ga direspon, akhirnya saya coba berkolaborasi sama orang gereja, gimana, engga juga," jelas Uthe.

Ute, Bendahara RT Pertama Kali Temukan Jasad Pasutri Lansia Tewas di Rumah, Minta Anak Korban Tobat
Ute, Bendahara RT Pertama Kali Temukan Jasad Pasutri Lansia Tewas di Rumah, Minta Anak Korban Tobat (youtube/Intens Investigasi)

Menurutnya, saat itu anak Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa juga sulit dihubungi untuk dikabarkan kondisi orangtuanya yang sudah meninggal.

"Begitu kita bawa ke RSUD baru direspon, dan diresponnya itu sebenarnya enggak enak. Saya ngelihat orangtua yang diterlantarkan gitu kasian karena saya masih punya orangtua yang saya rawat, jadi saya begitu terbeban sekali, jadi saya dateng untuk nengok, saya ajak tim doa, saya mendoakan sakitnya, saya minta nomor telponnya, keluarganya juga, jadi waktu Opa pergi saya kehilangan, saya menganggap mereka orangtua saya sendiri," katanya.

Tak terima dengan itu, Uthe memberikan pesan kepada ketiga anak Opa Hans Tomasoa dan Oma Tita Tomasoa agar menyadari perbuatan buruknya.

"Buat anak anaknya kalian itu nanti akan mengalami masa tua, ingatlah bahwa di dunia ini ada hukum tabur tuai, tanpa orangtua kalian tidak bisa apa apa, tanpa orangtua kalian tidak bisa berjalan dan tanpa orangtua kalian tidak bisa jadi orang seperti saat ini," tuturnya.

Ute sendiri juga meminta anak korban bertobat kepada tuhan karena sudah menerlantarkan orangtuanya hingga meninggal tragis.

"Ingat bahwa orangtua itu membesarkan dan menyekolahkan dengan jerih payahnya dan waktu yang sangat sulit, tidak mudah mereka lalui, jadi sebelum akhir hayat kalian segera lah bertobat dan minta ampun sama tuhan, itu aja," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved