Pasutri Lansia Tewas di Bogor

Kronologi Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Lansia di Bogor Tewas di Rumah, Berawal Kecurigaan Tetangga

Inilah kronologi peristiwa kematian Hans dan Rita Tamasoa, pasutri lansia di Jonggol, Bogor, Jawa Barat pada Selasa, (16/7/2024)

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Facebook/Dian Deedee Ronawati
Hans dan Rita Tomasoa semasa hidup. Kini pasutri lansia ditemukan tewas di dalam rumahnya setelah tetangga curigai mereka jarang keluar rumah dan cium bau aneh. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Peristiwa kematian pasangan suami istri (pasutri) lansia yang ditemukan membusuk di dalam rumahnya di Jonggol, Bogor, Jawa Barat pada Selasa, (16/7/2024) viral di media sosial.

Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman mengungkap kronologi penemuan jasad lansia bernama Hans dan Rita Tamasoa.

Semua bermula dari kecurigaan tetangga yang mencium aroma tak sedap berhari-hari dari rumah mereka.

Warga kemudian melapor ke ketua RT guna melakukan pemeriksaan ke rumah korban pada Sabtu (13/7/2024).

"Setelah itu ketua RT datang dengan satpam. Di TKP melakukan panggilan tidak ada respons hingga memutuskan membuka paksa," jelasnya dilansir dari TribunNewsBogor.com

"Kemudian ditemukan pasangan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam ruangan yang sama," urai Wagiman.

Jasad pasutri Hans dan Rita ditemukan warga pada Selasa (16/7/2024). Berawal dari kecurigaan warga setelah mencium aroma tidak sedap berhari-hari
Jasad pasutri Hans dan Rita ditemukan warga pada Selasa (16/7/2024). Berawal dari kecurigaan warga setelah mencium aroma tidak sedap berhari-hari (Facebook/Dian Deedee Ronawati)

Berdasarkan informasi warga, HT dan RT hanya tinggal berdua jauh dari anak dan keluarga.

Sedangkan kondisi sang istri menderita stroke sebelum akhirnya ditemukan meninggal bersama sang suami.

Wagiman menambahkan, petugas sudah membawa jasad keduanya ke Rumah Sakit Cilengsi guna diautopsi.

"Untuk hasilnya masih menunggu. (Untuk penyebab meninggalnya) karena sakit atau karena hal lain kita tunggu hasilnya," tandasnya.

Informasi tambahan, hasil olah TKP sementara polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Keterangan Tetangga

Tetangganya, Dian Deedee Ronawati menerangkan Oma Rita mendertita sakit stroke.

Selama ini ia hidup bergantung pada suaminya, Hans Tomasoa.

"Oma sudah stroke. Tergantung Opa," katanya di kolom komentar Facebook.

Dian menduga Hans dan Rita rupanya meninggal dunia karena menderita sakit.

Rita diketahui mengalami stroke hingga tak bisa mengurus dirinya sendiri.

Selama ini sang suami, Hans yang mengurus dirinya.

Namun Hans Tomasoa rupanya meninggal terlebih dahulu.

Karena tak ada yang mengurusnya, Rita kemudian menyusul kepergian sang suami.

"Opa meninggal duluan, jadi gak ada yang urus makan Oma. Jadilah Oma meninggal. Sementara begitu perkiraannya," tulis Dian menjawab komentar netizen.

Baca juga: Kisah Pilu Hans dan Rita Pasutri Lansia di Bogor Tewas di Rumah, Tetangga Sebut Jarang Dijenguk Anak

Baca juga: Pilu Perjuangan Orangtua F Siswa SD di Sulbar Pakai Sandal ke Sekolah, Cicil Baju Seragam dan Tas

Keduanya selama ini diketahui tinggal berdua dan hanya mendapat bantuan dari tetangga.

Padahal Hans dan Rita memiliki 3 orang anak.

Namun pilu selama ini 3 anak laki-laki tersebut tak pernah menjenguk orangtuanya hingga akhirnya tewas tanpa diketahui.

Dian bercerita tetangga beberapa kali mencoba membujuk 3 anak tersebut untuk menjenguk Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.

"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak-anak tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," tulisnya di postingan Facebook.

Menurutnya ada banyak isu soal alasan anak-anak itu tak pernah menjenguk Hans dan Rita.

"Saya tidak bisa ceritakan di sini," katanya.

Selama ini Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa banyak dibantuk tetangga.

"Kami sudah berupaya yang terbaik dalam memperhatikan dan menjaga oma dan Opa termasuk membersihkan rumah beliau. Mungkin minggu kemaren adalah waktu Tuhan bagi Oma dan Opa," katanya.

Malahan proses dan segala urusan pemakaman Hans dan Rita juga ditanggung warga.

"Seluruh biaya visum, peti, dan pemakaman ditanggung oleh Jemaat Cipeucang. Hanya itu yang bisa kami buat. Pemakaman Sabtu, 13 Juli 2024 kemaren dipimpin oleh Pdt. (Em.) J. M. Tambunan. Puji Tuhan, Beliau berkenan memimpin. Saya pribadi dan seluruh Pnt/Dkn (khususnya di SP3) bersama warga Jemaat sangat sedih dengan kejadian ini," tutupnya.

Sosok Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Lansia Tewas di Rumah

Sosok Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (72), pasutri lansia tewas membusuk di rumah di Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Hans Tomasoa merupakan mantan pelaut, usianya 83 tahun.

Sedangkan istrinya, Rita Tomasoa Wattimena adalah mantan penyiar radio RRI

Informasinya, Rita Tomasoa mengalami stroke.

Hans Tomasoa lah yang selalu merawatnya hingga akhir hayatnya.

"Diduga dalam keadaan sakit," kata Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman, Rabu, (17/7/2024).

Menurut Kompol Wagiman, Hans dan Rita masih memiliki seorang adik yang sering menjenguk ke Jonggol.

"Dia punya adik, tinggal di Jakarta," katanya.

Penampakan foto Hans Tomasoa(83) dan Rita Tomasoa(72) pasutri tewas berhari-hari di rumah dan anak-anaknya
Penampakan foto Hans Tomasoa(83) dan Rita Tomasoa(72) pasutri tewas berhari-hari di rumah dan anak-anaknya (Facebook/Dian Deedee Ronawati)

Wagiman menegaskan, pihaknya masih berusaha mencari keberadaan anak HT dan RT yang masih misteri.

"Dia hanya tinggal berdua suami istri, keterangan saksi tidak tahu keberadaan anaknya di mana. Sudah lama (anaknya tidak menjenguk)," katanya.

Selama hidup berdua, HT dan RT berada di bawah pengawasan pihak gereja.

Termasuk soal urusan kesehatan di mana gereja mengirim tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan.

"Selama ini mengecek kesehatan pasutri dari pihak gereja. Pihak gereja juga kehilangan kontak dengan anak tersebut," ungkap Wagiman.

Baca juga: Pegi Setiawan Siap Bantu Sudirman di Sidang PK meski Sang Teman Menyeretnya di Kasus Vina Cirebon

Polisi dari jajaran Polsek Jonggol tengah mendalami kasus tewasnya pasangan lansia ini.

Berdasarkan hasil visum, pasutri tersebut meninggal diperkirakan 3 atau 4 hari yang lalu.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved