Kecelakaan Di Tol Indralaya Prabumulih

Punya 2 Anak Kecil, dr Bela Tewas Kecelakaan di Tol Indraprabu Dikenal Baik, Dokter Teladan Sumsel

dr Bela Tewas Kecelakaan di Tol Indralaya Prabumulih Dikenal Baik, Punya 2 Anak Kecil dan Dokter Teladan se-Sumsel.

Handout
Sosok dr Bela Tewas Kecelakaan di Tol Indralaya Prabumulih Dikenal Baik, Punya 2 Anak Kecil dan Dokter Teladan se-Sumsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM -- Kecelakaan yang merenggut nyawa dr Bela Riski Dinanti (30 tahun) menyisakan luka mendalam tak hanya bagi keluarga namun orang-orang di sekitarnya. 

Sebelumnya, dr Bela tewas kecelakaan di Tol Indralaya-Prabumulih KM 48 pada Senin (15/7/2024) malam.

Di kenangan banyak orang, anak tunggal pasangan Iskandar dan Rasmiyati dikenal sebagai pribadi yang baik dan berpestasi 

Bahkan korban menyabet sebagai dokter teladan peringkat ke 2 se-Sumsel tahun 2024.

Pilunya, dr Bela ternyata memiliki dua anak yang masih kecil. 

"Korban meninggalkan dua anak perempuan yang masih kecil-kecil. Suami korban adalah Brigpol Dwiky Rido Akbar anggota Satintelkam Polres Muara Enim yang merupakan anak AKBP Purn Andi Julianto. Sampai saat ini, korban masih di rumah sakit Prabumulih, kami menunggu di rumah duka," ujar Suhardi SH Mkn alias Bodong yang merupakan paman dr Bela. 

Baca juga: Tewas Kecelakaan di Tol Indralaya-Prabumulih, dr Bella Rizki Dimakamkan di Samping Kuburan Nenek

Baru Pulang Pendampingan Haji

Diketahui, dr Bela adalah warga Jalan R.A. Kartini Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim.

Ia menjabat Kasi pelayanan RSUD Semendo Darat Laut (SDL) Kabupaten Muara Enim dan  pulang dari tanah suci untuk bertugas sebagai pendamping haji.

Mendengar kabar duka tersebut, ratusan pelayat tampak memadati rumah duka dr Bella Rizki.

Suasana duka menyelimuti rumah duka.

Tampak keluarga dan handai tolan silih berganti mengucapkan belasungkawa atas kepergian korban yang sangat tiba-tiba.

Tampak tenda, kursi dan papan namu ucapan belasungkawa telah berbaris rapi di sepanjang Jl RA Kartini.

Dikatakan Bodong, bahwa ia awalnya sempat kaget ketika mendengar keponakannya kecelakaan dan meninggal.

Sebab rencananya keluarganya akan menyambut korban pulang dari haji yang sudah 42 hari pergi melaksanakan tugas sebagai Nakes Pendamping haji. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved