Berita Viral

Alasan 46 Orang di Cimahi Tinggal 1 Rumah Ukuran 6x8 Meter, Penghuni Sebut Sudah Tinggal Sejak Dulu

46 anggota keluarga tinggal satu rumah berukuran 6x8 meter persegi di Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat (Jabar) kar

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Salah satu penghuni rumah di Cimahi yang viral karena tinggal di rumah 6x8 meter. Dari 46 anggota keluarga, kini ada 36 yang masih tinggal di rumah yang berdiri di Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat (Jabar) 

Rumah sederhana tersebut memiliki dua pintu masuk, di bagian depan dan samping, tepatnya di sebuah gang yang lebih sempit.

Sedangkan di bagian dalamnya, atap rumah sudah banyak yang lapuk dan dindingnya kusam.

Selain itu terdapat satu kamar tidur yang berada di lantai dua rumah, tetapi hanya ada satu kamar mandi yang berada di bagian belakang berukuran sekitar 1x1,5 meter beserta kloset kecil serta jerigen penampung air.

Kata Pemkot Dapat Bantuan

Semenntara, Pemerintah Kota Cimahi, ternyata sudah mengetahui sejak lama terkait adanya satu rumah di Kampung Cisurupan, RT 2/3, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi yang ditempati banyak kepala keluarga (KK).

Seperti diketahui, rumah berukuran 5,5 tumbak atau sekitar 70,7 meter persegi itu dikabarkan dihuni 18 KK atau 46 jiwa.

Namun, setelah ditelusuri hanya tersisa 14 KK atau 36 jiwa yang tinggal di sana dan 4 KK ngontrak di tempat lain.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan, mengatakan berdasarkan laporan Ketua RW, bahwa kondisi rumah tersebut sebetulnya sudah diketahui sejak zaman Wali Kota Cimahi, Atty Suharti Tochija.

"Memang betul, rumah ini berisikan banyak KK. Tapi dari jumlah itu ternyata ada sebagian anggota keluarga yang sudah pindah, tapi memang mengkhawatirkan juga," ujar Sekda Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan saat meninjau rumah tersebut, Selasa (9/6/2024). Dikutip dari TribunJabar.id

Suratno Nugrahawan mengatakan bahwa rumah tersebut sudah sering mendapatkan bantuan.

"Waktu zamannya wali kota Ibu Atty, sudah dilakukan intervensi berupa bantuan-bantuan. Hanya memang seiring dengan waktu membuat kami baru mengetahui informasi belakangan ini," ujarnya saat ditemui di saat meninjau rumah tersebut, Rabu (9/7/2024).

Dengan kondisi rumah yang memprihatinkan tersebut pihaknya akan melakukan pembahasan dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Cimahi.

"Insya Allah ini akan kita tindaklanjuti dibahas dengan SKPD. Kita akan assessment sehingga kita tahu persis apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan atau membantu keluarga ini," kata Dikdik.

Di sisi lain, pihaknya juga akan segera membahas terkait kebutuhan hunian bagi masyarakat di Kota Cimahi yang selama ini dinilai cukup tinggi.

Dikdik mengatakan, sebenarnya Pemkot Cimahi memiliki Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) yang diperuntukan bagi masyarakat Kota Cimahi, tetapi jika melihat jumah huniannya hingga saat ini masih belum cukup.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved