Karhutla di Sumsel
BMKG Bakal Tebar Garam Untuk Modifikasi Cuaca di Sumsel Selama 10 Hari, Upaya Tangani Karhutla
OMC juga merupakan langkah strategis dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana, khususnya untuk menghadapi potensi Karhutla di Sumsel.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Seperti diketahui beberapa dampak Karhutla berupa kabut asap telah merusak lingkungan dan kesehatan manusia berupa penyakit pernapasan, ISPA karena indeks pencemaran udara cukup tinggi yang secara linier menurunkan kualitas udara di wilayah Sumsel.
"Sumsel adalah salah satu propinsi yang memiliki lahan gambut yang cukup luas, tentu pada masa musim kemarau sangat rawan terhadap ancaman bencana Karhutla yang cukup masif," katanya
Menurutnya, target lokasi pembasahan lahan gambut melalui kegiatan OMC berada dilokasi yang terjadi aktifitas bakar ulang dan titik hotspot, dimana kunci dari pencegahan Karhutla adalah memastikan kandungan jumlah air di lahan gambut sehingga mampu mempertahankan level ketinggian permukaan minimal 40 cm dr permukaan tanah.
"Di hari pertama ini kegiatan OMC Sumatera Selatan telah melakukan penyemaian dengan bahan semai garam (NaCl) sebanyak 800 kg setiap sortie nya dengan target wilayah penyemaian di kabupaten OKI dan Banyuasin," katanya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Siaga Bencana Karhutla, Pemkab Muba Resmi Tetapkan Status Siaga Darurat Asap 2025 |
![]() |
---|
14 Hotsport Terdeteksi di Musi Banyuasin Selama Mei 2025, Pemkab Kini Percepat Tangani Karhutla |
![]() |
---|
Sepanjang Tahun 2024, 126 Hektare Lahan Terbakar di Tiga Kecamatan di Ogan Ilir |
![]() |
---|
Berulang Terjadi Karhutla, Bayung Lencir Masuk Zona Merah, Puluhan Hektare Lahan Sudah Terbakar |
![]() |
---|
9 Haktare Lahan di Empat Lawang Terbakar, Kebun Karet dan Sawit Milik Warga Ikut Terdampak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.