Kejuaraan Asia Junior Bulu Tangkis 2024

Penjelasan Panitia Soal Meninggalnya Pebulutangkis China Zhang Zhi Jie Saat Bertanding,3 Jam Dirawat

Penjelasan resmi panitia penyelenggara BNI Badminton Asia Junior Championship soal meninggalnya pebulutangkis China, Zhang Zhi Jie.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO
Penjelasan resmi panitia penyelenggara BNI Badminton Asia Junior Championship soal meninggalnya pebulutangkis China, Zhang Zhi Jie. 

Faktanya, aritmia atau gangguan irama jantung adalah gangguan pada sistem kelistrikan jantung yang menyebabkan denyut jantung menjadi lebih lambat (bradikardi), lebih cepat (takikardi), atau tidak beraturan.

Denyut jantung sendiri dikendalikan oleh sistem kelistrikan sehingga dapat berdenyut dengan irama yang teratur. Normalnya, jantung akan berdenyut 60-100 kali/menit.

Saat tidak berdenyut dengan normal, jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya dan mengakibatkan gangguan asupan darah ke organ tubuh lainnya.

Kendati begitu, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan organ penting lainnya.

Dalam hal ini Lu Xiao kemudian menyoroti kerja tim media di AJC 2024, yang dinilia tidak sigap dalam memberikan pertolongan pertama kepada Zhang Zhie Jie.

"Kunci pertolongan pertama adalah staf medis atau orang yang berada di sekitar harus segera menilai situasi dan melakukan CPR di lokasi, mendapatkan AED dan melakukan defibrilasi," katanya menerangkan.

AED (automated external defibrillator) adalah sebuah alat medis yang berfungsi untuk menganalisis dan memberikan kejutan listrik secara otomatis kepada seseorang yang mengalami henti jantung.

Lu Xiao mengatakan, Zhang Zhi Jie disebutnya tidak memperoleh pertolongan pertama, dan justru ditandu untuk dilarikan ke rumah sakit.

"Alih-alih melakukan tindakan pertolongan pertama. pasien di atas tandu dan pergi. Mungkin masih bisa ditolong jika ada penanganan awal saat (Zhang Zhi Jie) mengalami insiden itu di lapangan," paparnya.

Kronologi Meninggal

Insiden tak mengenakkan ini terjadi saat Zhang Zhi Jie melawan wakil Jepang Kazuma Kawamo di babak penyisihan Grup D di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu 30 Juni 2024.

Saat itu Zhang sedang bermain imbang 11-11 di game pertama melawan Kawamo. Dia bersiap untuk menerima servis dari Kawamo.

Namun secara tiba-tiba, pemain asal China itu terjatuh di lapangan dan langsung mengalami kejang-kejang. Tim medis bertindak cepat dengan membawanya ke rumah sakit.

Zhi Jie yang merupakan atlet tunggal putra di tim Negeri Tirai Bambu tiba-tiba kolaps dan pingsan saat sedang berhadapan dengan Kazuma Kawano.

Dalam rilisnya tersebut, PBSI menginformasikan bahwa tim medis sudah bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa Zhang Zhi Jie, namun nyawanya tak tertolong.

Hanya saja memang, seakan Tuhan punya kehendak lain, nyawa Zhang Zhi Jie tak tertolong.

"Zhang Zhi Jie dari China, pemain tunggal, pingsan di lapangan saat pertandingan malam hari lalu dilarikan ke rumah sakit," tulis pernyataan PBSI. Dikutip dari Tribunnews.com, Senin (1/7/2024).

Zhang Zhie Jie sempat mendapatkan pertolongan dari tim medis dengan dibawa ambulans ke rumah sakit terdekat.

Namun sayangnya nyawa Zhang tak terselamatkan. Dia meninggal dunia pada pukul 23.20 WIB.

"Zhi Jie sedang memainkan pertandingan penyisihan grup melawan Jepang ketika dia pingsan dan dirawat oleh dokter turnamen dan tim medis. Dia dibawa dengan ambulans siaga dalam waktu kurang dari dua menit untuk dilarikan ke rumah sakit," demikian tulis pernyataan bersama

"Dia meninggal di pukul 23.20 WIB,"

Zhang Zhi Jie merupakan pebulutangkis masa depan Negeri Tirai Bambu. Dia merupakan atlet yang lahir 30 Januari 2007, alias baru berusia 17 tahun.

Namun sayangnya, ibarat bunga yang layu sebelum berkembang, dia sudah harus mengakhiri perjalanannya sebagai atlet bulutangkis untuk selama-lamanya di Yogyakarta.

Keluarga Soroti Tim Medis

Media China, 163.com menulis bahwa Zhang Zhi Jie kejang-kejang di lapangan.

Kematian pebulutangkis usia 17 tahun itu sangat disesalkan.

"Dia kejang-kejang sesaat setelah jatuh di lapangan. Hampir semua orang di lokasi kejadian kebingungan
pelatih pun turun ke laangan mengecek kedaaan dan mengetahui keadaannya serius lalu memanggil medis," ujarnya.

Ditulis oleh media itu bahwa staf medis datang terambat ke lokasi kejadian.

Media tersebut menyebut Zhang Zhi Jie telah memposting lima pesan berturut-turut di akun sosial pribadinya mempertanyakan soal penyelenggaran acara dan tim medis.

"Dia baru berusia 17 tahun. Anda bilang segera menyelamatkannya. Anda mengatakan kondisi medis setempat. Sayang sekali tapi masih banyak yang tidak bisa menerimanya," katanya.

"Apakah anak-anak kami dibiarkan bermain di tempat yang penyelamatannya tidak tepat waktu dan tingkat medisnya tidak memenuhi standar?"

Sebagaimana diketahui, ajang kejuaraan Asia Junior Championship 2024 diketahui sudah memasuki babak perempat final hari ini.

China yang menjadi negara yang diperkuat Zhang Zhi Jie berhasil menjadi salah satu pesertanya.

Di babak 8 besar, China akan bertarung melawan Taiwan untuk memperebutkan tiket semifinal.

Jika mampu melewati hadangan Taiwan, China tinggal menunggu pemenang Malaysia vs India.

Pada laga lainnya akan tersaji dua laga sengit antara Indonesia vs Jepang dan UEA vs Korea Selatan.

Siapapun pemenang dalam kedua laga tersebut akan saling bertemu di semifinal Kejuaraan Asia Junior Buku Tangkis 2024.

Di tengah berlangsungnya ajang Kejuaraan Asia Junior 2024, tentu kematian Zhang Zhi Jie menjadi kabar tak terduga.

Dan dunia badminton sepatutnya berduka karena kehilangan salah satu bakat terbaiknya di masa depan.

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved