Berita Nasional

Ramai-ramai Tolak Bansos Judol, Kebijakan Kontra Produktif, MUI Ingatkan Komitmen Perangi Perjudian

Ashabul Kahfi menyebut pihaknya memahami niat baik Kemenko PMK untuk memberikan perlindungan sosial kepada warga jatuh dalam kemiskinan akibat judol

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Ramai-ramai Tolak Bansos Judol, Kebijakan Kontra Produktif, MUI Ingatkan Komitmen Perangi Perjudian 

MUI mengingatkan bansos pada dasarnya untuk keluarga miskin yang berusaha dan bekerja.

"Kalau fiskal negara memadai, semua dapat insentif dari negara untuk mewujudkan kesejahteraan. Jika uang untuk bansos terbatas, ya harus ada skala prioritas," kata dia.

"Prioritasnya adalah orang miskin yang mau bangkit berjuang dari kemiskinan, yang mau berusaha, yang gigih bekerja, bukan yang penjudi, harus ada mekanisme punishment serta disinsentif," pungkasnya.

Tidak Masuk Anggaran

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemberian Bansos untuk korban judi online tidak ada dalam anggaran tahun ini. Hal itu disampaikan Airlangga merespon isu yang menyebutkan korban judi online akan mendapatkan Bansos dari pemerintah.

"Ya pertama terkait dengan judi online , tidak ada dalam anggaran sekarang," kata Airlangga.

Oleh karena itu kata Airlangga apabila ada usulan agar korban judi online diberikan Bansos sebaiknya didiskusikan kepada Kementerian terkait.

"Ya kalau koordinasi tentu kalo ada usulan program, silahkan dibahas dengan kementerian teknis," katanya.(Tribun Network/abd/den/igm/wly)

Baca juga: Maju Pilkada Palembang 2024, Nandriani Janji Tak Ambil Gaji Selama Menjabat, Bakal Dijadikan Bansos

Baca juga: Jelang Hari Bhayangkara, Polres OKU Timur Berikan Bansos Pembangunan Rumah Al-Quran

Sangat Tidak Edukatif

Pengamat Kebijakan Publik Sosial dan Psikolog di Palembang menilai adanya ide dari Pemerintah melalui Menko PMK soal bansos untuk korban judi online sangat tidak tepat.

Hal ini justru akan membuat para pecandu judi online merasa ketergantungan dengan pemerintah dan tidak mengedukasi.

Pengamat Kebijakan Publik Prof Dr Abdullah Idi mengatakan, pemberian bantuan bansos korban judi online harus jelas juga dari sisi apa yang perlu dibantu

"Jangan sampai ketika dibantu dia malah main judi lagi. Jadi kejelasan aturan bansos itu menurut saya harus disampaikan sumbernya darimana," ujar Prof Abdullah, Selasa (18/6/2024).

Kemudian harus jelas pula kriteria korban judi online yang dibantu ini, sebab seperti yang masyarakat tahu mereka yang bermain judi online secara sadar memainkannya.

"Kriterianya pun sulit, mereka secara sadar bermain judi online terus setelah kalau jadi korban," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved