DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Beda Kesaksian Suroto, Aep dan Melmel di Kasus Vina, Susno Duadji: Perkara Bisa Berbalik 180 Derajat
Kini, perbedaan kesaksian Suroto denhan Aep Melmel disorot, polisi lebih percaya dengan kesaksian Suroto lantaran dinilai lebih masuk akal...
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
"Sekitar 10 lebih lah, saya gak ngitung pada saat itu," kata dia.
Dirinya mengaku melihat para pelaku pertama kali menyiksa Eky terlebih dahulu.
"Pertama disiksa itu Eky, sempat saya mau maju tapi takut karena posisi saya sendirian. Setelah Eky dipukul, sudah tidak bergerak, baru Vina ini disiksa," ungkapnya.
Namun dalam pengakuan Linda, ia mengatakan kalau pada malam tewasnya Vina dan Eky dia ada di rumah.
Linda bahkan sudah lama tidak bertemu dengan Vina dan Eky.
"Ada sekitar 6 bulan (tidak bertemu)," kata Linda.
Kesaksian Aep
Sosok AEP, mengaku saksi mata kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon 2016 lalu.
Ia mengaku yang menyaksikan langsung di TKP.
AEP bahkanl membenarkan bahwa Pegi Setiawan alias Perong, DPO yang berhasil diamankan polisi ada di tempat kejadian pembunuhan Vina dan Eki.
Bahkan, AEP juga lah yang pertama kali menghubungi ayah Eki, Iptu Rudiana sebelum penangkapan delapan pelaku.
Sosok AEP ternyata warga asal Kampung Pilar Barat, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Dia saat ini berusia 30 tahun dan menjadi saksi kunci kronologi tragedi peristiwa tersebut.
Dalam kesaksiannya, dia mengaku melihat peristiwa awal sebelum kedua korban ditemukan meninggal.
Kala itu, AEP bekerja sebagai tukang cuci mobil di sebuah bengkel yang kebetulan berdekatan dengan tempat kejadian perkara (KTP).
Saksi juga mengaku sempat dimintai keterangan oleh Dirkrimum Polda Jawa Barat dan Polres Cirebon untuk memastikan pelaku yang diamankan adalah DPO pembunuhan Vina dan Eky.
AEP menjelaskan bahkan sosok terduga pelaku Pegi Setiawan alias Perong ada di lokasi kejadian dengan menggunakan sepeda motor suzuki berwarna pink.
"Terakhir semalam itu diberi keterangan soal masalah DPO yang semalam baru ditangkap itu, jadi dia menanyakan ‘apakah saudara mengenal sama orang ini?, ya saya mengenalinya cuman saya tidak tahu namanya," ujar AEF di Cikarang. Dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
"Motornya smash warna pink," tambahnya.
AEP mengaku Pegi berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
"Waktu penangkapan itu, saudara Pegi itu tidak ada ya, tapi pas waktu kejadian itu ada," ujar AEF.
AEP mengatakan keseharian Pegi yang diketahuinya kerap kumpul di seberang cuci steam tempat dia bekerja.
"Nggak pernah (interaksi). Ini saya tahu saja anak-anak sering nongkrong di sana depan bengkel saya," ucap AEP.
AEP mengaku saat kejadian yang berada di lokasi kejadian berjumlah delapan orang.
Namun dia mengenal dengan orang tersebut secara wajahnya saja, namun kurang mengetahui namanya.
Lebih lanjut, AEP mengungkapkan saat kejadian, ia tengah berada di warung, dekat peristiwa itu terjadi.
"Kejadian itu sekitar setengah sebelas malam, kebetulan saya lagi di warung, terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat terus langsung dilempari batu (Vina dan Eky)," kata AEP.
AEP mengatakan sempat terjadi kejar-kejaran sekelompok remaja itu dengan korban.
Ada sekitar delapan orang, akan tetapi yang memepet korban sebanyak empat motor.
"Terus dikejar-kejar, bicara melempar saya kurang tahu ya (jumlah orang yang terlibat pelemparan). Berhubung saya takut di situ akhirnya saya pulang saja," jelasnya.
Lalu ayah Eki, Iptu Rudiana pun melakukan penelusuran dan bertemu dengan Aep dan temannya, Dede.
Iptu Rudiana lalu memberikan nomor teleponnya kepada Aep dan Dede, lalu meminta menghubunginya jika menemukan pelaku.
Namun hingga persidangan kasus Vina Cirebon selesai, saksi Aep dan Dede ini tidak pernah dihadirkan.
Susno Duadji Yakini Kesaksian Suroto
Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen (Purn) Susno Duadji menilai bahwa kesaksian Suroto tentang kasus Vina lebih meyakinkan.
"Kesaksian pak Suroto ini lebih meyakinkan karena didukung 2 anggota Polri, didukung lagi petugas perawat yang ada di rumah sakit jadi dia cukup kuat," kata Susno Duadji.
"Bisa juga Suroto diperiksa ada gak darahnya Eki atau Vina itu kuat sekali," sambungnya.
Susno membandingkan kesaksian Suroto dengan Aep dan Melmel.
"Kalau kesaksian Aep, Melmel itu tidak kuat," katanya.
Menurutnya kesaksian Suroto bisa mengubah alur kronologi kasus Vina Cirebon.
"CCTV memang tidak menyorot kepada korban tapi ke jalan, tujuannya apa tergeletaknya Eky dan Vina disitu kalau karena kecelakannya berarti masih mengendarai, nah kalau ditergeletak disana bisa jadi dilempar bisa jadi terjatuh terpentung benda tajam, atau mengidap penyakit, ini yag harus diselidiki, ada manfaatnya walapun tidak tersorot," tandas Susno.
"Dengan kesaksian pak Suroto ini kalau benar dan tidak berbohong maka jalannya perkara ini akan berbalik 180 derajat, termasuk yang sudah disidangkan dan divonis," katanya.
Jika memang kesaksian Suroto benar dan jujur, maka persidangan kasus Vina Cirebon pada 2016 silam berjalan berdasarkan rekayasa,
"Berarti hakim, jaksa dan Polri membawa perkara ke depan sidang berdasarkan suatu rekayasa kejadian," kata Susno Duadji.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Kasus Vina Cirebon
Vina Cirebon
Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
AEP Saksi Kasus Vina
Melmel
Melmel Saksi Pembunuhan Vina
Suroto
Tribunsumsel.com
Susno Duadji Curiga Aep Pelaku Sebenarnya Kasus Pembunuhan Vina, Singgung Soal Daftar Nama Terpidana |
![]() |
---|
Pengakuan Indra Saksi Baru Kasus Vina Cirebon, Sempat Intip Para Terpidana Tidur di Rumah Pak RT |
![]() |
---|
Polda Jabar Sebut Hasil Identifikasi Wajah Pegi 90 Persen Identik Sidang Praperadilan Kasus Vina |
![]() |
---|
Sosok Brigjen Pol Purn Siswandi Bela Abdul Pasren Pak RT yang Dicari Terpidana Kasus Vina Cirebon |
![]() |
---|
Eks Jenderal Turun Tangan Bela Abdul Pasren Pak RT yang Dicari Dalam Kasus Vina Cirebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.