DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

9 Daftar Saksi Muncul Dalam Kasus Vina Cirebon, Ada yang Disebut Bisa Ringankan Tersangka Pegi

Kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon 2016 silam semakin bergulir tak lepas dari sejumlah keterangan para saksi, beberapa menyinggung soal Pegi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Facebook.com
Vina dan Eky semasa hidup. Kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon 2016 silam semakin bergulir tak lepas dari sejumlah keterangan para saksi, beberapa menyinggung soal Pegi 

Iptu Rudiana lalu memberikan nomor teleponnya kepada Aep dan Dede, lalu meminta menghubunginya jika menemukan pelaku.

Namun hingga persidangan kasus Vina Cirebon selesai, saksi Aep dan Dede ini tidak pernah dihadirkan.

3. Linda

Andi Malinda Putri Utami atau Linda, yang disebut-sebut sebagai sahabat dekat Vina Dewi mengurai fakta keberadaannya saat pembunuhan Vina dan Eki tahun 2016 lalu.

Seperti diketahui, dari mulut Linda lah keluarga Vina baru mengetahui bahwa almarhum menjadi korban pembunuhan bukan kecelakaan.

Setelah sejumlah saksi memberikan keterangan, Linda muncul diduga kembali kerasukan menyebut nama Melmel sebagai salah satu pelaku.

Linda didampingi kuasa hukum keluarga Vina telah menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Polda Jabar di Mapolres Cirebon Kota pada Senin (27/5/2024).

Dalam pernyataannya, Linda mengungkapkan fakta terkait hubungannya dengan Vina dan membantah keterlibatannya dalam kejadian tersebut.

Menurut Linda, kejadian tersebut tidak seperti yang tergambar dari Film Vina: Sebelum 7 Hari.

Saat kejadian, Linda justru sedang berada di rumah.

"Itu kan (saya ada di TKP di film), karena film kan jadi masyarakat tergiring opini ke situ, padahal sebenarnya saya gak tahu sama sekali," ujar Linda, selepas menjalani pemeriksaan, dilansir dari Tribunjabar.id.

"Waktu kejadian, saya ada di rumah, kebetulan ada di rumah," ucapnya.

Baca juga: Beda Pengakuan Melmel & Linda Soal Kenal Vina dan Eki, Ngaku Jalan-jalan Sebelum Dibunuh

Linda juga menyampaikan, bahwa hubungannya dengan Vina tidaklah dekat, sehingga tidak ada komunikasi sebelum kejadian tersebut.

Namun, Linda membenarkan jika ia sempat menjalin hubungan dengan salah satu anggota geng motor korban Eki.

"Saya gak kontakan sama Vina sebelum kejadian sudah lama, sudah lama banget, lebih dari 6 bulan, karena saya sudah putus sama anggota XTC itu." kata Linda.

"Jadi sudah tidak pernah ketemu lagi," jelas dia.

Selain itu, Linda juga menekankan bahwa Vina tidak pernah mencurahkan isi hatinya kepadanya, dan hubungan mereka hanya sebatas teman biasa.

Menanggapi rumor bahwa dirinya disembunyikan, Linda juga membantah keras.

"Saya juga keluar (memberikan pernyataan begini) atas masukan dari Mba Putri (kuasa hukum keluarga Vina). Mungkin sekarang juga sudah saatnya saya keluar."

"Jadi, gak ada tuh yang ditutup-tutupi, saya mengatakan yang sebenarnya," ucap Lind

Linda menambahkan, bahwa penggambaran dirinya dalam film tidak sepenuhnya akurat karena dia tidak diberi tahu tentang pembuatan film tersebut.

Mengenai adegan kerasukan dalam film, Linda tidak keberatan dan berharap itu bisa menjadi petunjuk.

Disisi lain, Hotman Paris mengatakan bahwa Linda tidak bisa dijadikan saksi hukum, mengingat keterangannya karena dalam keadaan kerasukan.

4. Melmel

Nama Melmel sebelumnya jadi sorotan setelah memberikan kesaksian kepada podcaster Jejak Backpacker.

Melmel mengaku sebagai sahabat Vina dan Eki yang menyaksikan detik-detik kejadian sadis para pelaku tersebut di TKP.

Bahkan Melmel membantah kesaksian Linda yan mengatakan tak mengenal dekat dengan Vina.

Padahal, kata Melmel mereka berempat sempat bertemu jalan-jalan ke taman di malam sebelum kejadian.

Melmel bahkan mengaku bahwa dirinya berboncengan dengan Linda saat pergi bersama Vina dan Eki.

""Kata Eki jadi dan dia bilang akan jemput Vina. Saya bercandain, kalau mau jemput Vina, ajaklah temannya si Linda karena saya sambil bercanda 'masak saya jadi obat nyamuk'," kata Melmel dilansir dari tayangan Youtube TVOne Dua Sisi, Kamis (30/5/2024) malam.

Baca juga: 5 Fakta Melmel Bongkar Kejadian Pembunuhan Vina dan Eki Tahun 2016 Lalu, Sebut Ada Saka Tatal

Namun, saat perjalanan pulang mereka berpisah lantaran Melmel mampir ke SPBU untuk mengisi bensin motornya.

Sementara Vina dan Eki melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor.

"Eki melewati saya pas saya beli bensin sama Linda, terus saya bilang sama Linda 'Eki sama Vina kok engga berhenti'," kata Melmel menceritakan obrolannya dengan Linda saat itu.

Kemudian, Melmel mengantarkan Linda ke rumahnya dan kembali menanyakan Vina dan Eki lantaran belum juga sampai.

Saat itulah Eki dan Vina rupanya dikejar oleh gerombolan geng motor.

Sebelumnya, Melmel mengaku ditelepon oleh Eki dan mengajaknya untuk keluar.

Saat itu Eki mengaku ada masalah dengan Egi. Namun Eki tak cerita permasalahan apa.

Pada pertemuan itu Eki tak membahas lebih lanjut soal persoalan dengan Egi ke Melmel.

Namun rupanya Eki dan Melmel bertemu dengan 3 motor lain yang merupakan teman Egi.

"Ga kenal, cuma Eki ngomong itu temen Egi, cuma saya posisinya ga tau Egi yang mana, saya bilang gapapa lanjut aja jalan," jelas Melmel.

Baca juga: Curhat Melmel Usai Bongkar Kronologi Penganiayaan Vina Cirebon, Kecewa Belum Dimintai Keterangan

Saat itu teman Egi hanya meneriaki nama Eki didepan warung.

Sampai pada akhirnya sekira pukul 11 malam, mereka memutuskan untuk pulang.

Melmel mengaku berputar-putar mencari Eki dan Vina hingga akhirnya melihat temannya itu masuk ke arah gang dekat SMP 11.

Melmel mengaku melihat Vina dan Eky dianiaya di belakang showroom.

Merasa temannya terancam, Melmel tetap mencoba menyelinap pelan-pelan mencari tahu apa yang terjadi di dalam gang tersebut.

"Saya lihat di belakang gudang itu sudah ramai, sudah ada pemukulan. Yang saya lihat itu yang pertama dipukul itu Eki," kata dia.

Menurut Melmel, dirinya dapat melihat jelas para pelaku karena di TKP terdapat lampu penerangan jalan.

"Ada lampu, jelas bisa (lihat wajah pelaku)," kata Melmel.

Bahkan Melmel meyakini beberapa terpidana yang sudah ditangkap ada di TKP.

"Ada (terpidana), Saka Tatal ada, saya bisa mempertanggung jawabkan.

Saka Tatal terus yang saya tahu si Ucok, tapi saya gak tahu nama aslinya, saya pribadinya cuma kenal Eki," jelas dia.

Melmel mengaku masih mengingat betul insiden pembunuhan yang menimpa temannya Eki dan Vina pada 27 Agustus 2016 lalu.

5. Rekan Kerja hingga Keluarga Pegi

Sebelumnya, Pegi Setiawan berontak membantah saat Polda Jabar merilis kasus pembunuhan Vina Cirebon, Minggu (26/5/2024).

Para saksi dari rekan kerja hingga keluarga Pegi pun muncul meyakini bahwa Pegi merupakan korban salah tangkap.

Melansir dari Tribunjabar.com, Minggu (26/5/2024) Bondol teman Pegi, mengungkapkan bahwa pada saat kejadian Pegi tidak berada di Cirebon tapi di Bandung.

"Saya sebagai teman kerja buruh bangunan dan sekaligus tetangga kampung gak yakin dengan penetapan Pegi Setiawan sebagai pelaku (pembunuhan Vina dan Eki), jadi Pegi korban salah sasaran atau salah tangkap," ujarnya

Menurut Bondol, pada 21 Agustus 2016, Pegi meneleponnya untuk mengajak bekerja di Bandung.

"Kebetulan saya waktu itu lagi nganggur, jadi saya terima tawaran itu," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa tidak mungkin Pegi bisa kembali ke Cirebon dan melakukan pembunuhan pada hari yang sama.

Dengan kesaksian ini, Bondol berharap agar pihak berwenang dapat meninjau kembali penetapan Pegi sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki.

"Jadi gak logis aja, Pegi ditetapkan tersangka karena Pegi gak di Cirebon waktu kejadian, gak mungkin juga ada Pegi nyusul saya pulang (ke Cirebon) terus membunuh orang, gak mungkin," ucap Bondol.

 

Rudi Ayah Pegi Punya Bukti

Rudi Irawan ayah Pegi Setiawan siap membuktikan jika putra tak bersalah di kasus pembunuhan Vina dan Eki tahun 2016 silam.

Rudi menegaskan saat kejadian pembunuhan Vina dan Eki pada tanggal 27 Agustus 2016 silam di Cirebon, posisi sang putra Pegi berada di Bandung bekerja dengannya membangun rumah warga di Racamanyar

"Pegi diproyek ngumpul sama anak anak, saksinya banyak," cerita Rudi kepada Dedi Mulyadi.

"Mereka (Teman Kuli) siap bersaksi, dan yang punya pak Rumah bernama Pak Agus siap juga bersaksi, waktu di hari kejadian juga saya pastikan anak saya berada di sana, nggak ada libur kerja nonstop, "tuturnya.

Disis lain, adik Pegi alias Perong menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh Polda Jabar di Polres Cirebon Kota, Selasa (28/5/2024).

soal nama Robi, Lusiana mengatakan, Robi adalah nama adik Pegi atau kakak keduanya.

"Pegi Setiawan itu kakak pertama saya, Robi Setiawan itu kakak kedua saya, dan ketiga itu saya sendiri, dan keempat ada adik saya Ameliana," ujar Lusiana saat diwawancarai, Selasa (28/5/2024).

TribunJabar.id mewartakan, Lusiana berharap kesaksiannya bisa membuka jalan bagi kebebasan Pegi. Menurutnya, Pegi tidak bersalah.

"Ini juga sebagai bentuk mencari keadilan buat kakak saya," tegas jelas dia.

kuasa hukum Pegi, Sugianti Irani mengatakan kesaksian Lusiana di Polres Cirebon diharapkan bisa meringankan hukuman Pegi.

6. Fery

Feri Heriyanto, warga sekitar lokasi kejadian pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon bantah kesaksian Aep.

Kemunculan Aep menjadi saksi kunci dianggap bisa menjadi titik cerah kasus tewasnya Vina dan Eky pada tahun 2016 silam.

Namun, baru-baru ini pernyataan Aep dibantah oleh warga yang ditinggal didekat lokasi kejadian.

Feri Heriyanto membantah warung tempat Aep membeli rokok dekat dengan lokasi kejadian.

"Saya pendatang di sini. Tapi tahun 2016 sebelum kejadian pembunuhan Vina dan Eky, saya sudah di sini," ucapnya Feri dilihat dari Youtube Dedi Mulyadi, Selasa (28/5/2024).

"Kebetulan bapak datang. Saya ingin ketemu sama Aep. Saya mau nanya dia itu beli rokok di warung yang mana," sambungnya.

"Di depan SMPN 11 itu tidak ada warung. Adanya kontrakan," bebernya.

"Kalau Aep beli rokok di warung bu Nining mustahil pak, gak mungkin. Soalnya Bu Nining kalau malam itu tidak buka," tambah Feri.

Tak hanya itu, soal Aep melihat secara jelas terdakwa melempar Vina dan Eky menggunakan batu juga dinilai janggal oleh Feri Heriyanto.

"Di sini jalurnya gelap dan tidak terlalu besar. Kan katanya dikejar pakai motor bagaimana bisa melihat secara jelas," papar Feri Heriyanto.

Sementara itu, ketika ditanya Dedi Mulyadi soal saksi yang meringankan Pegi Dkk, Feri mengaku tak keberatan, ia bahkan bersiap untuk menjadi saksi.

Kini, saksi AEP dikabarkan menghilang usai kesaksiannya dianggap palsu oleh beberapa pihak.

Bahkan diketahui jika Aep juga memilih menghindar saat dihubungi, dilansir dari youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Rabu (5/6/2024).

7. Sadikun Teman Saka Tatal

Pengakuan Saka Tatal menjadi korban salah tangkap kasus pembunuhan Vina Cirebon dikuatkan oleh temannya, Sadikun.

Sadikun kini muncul menegaskan bahwa Saka Tatal tak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki pada 2016 lalu.

Bahkan, Sadikun berani bersumpah atas kesaksiannya tersebut

Pasalnya, di malam kejadian pembunuhan Vina dan Eki, Saka Tatal sedang bersama Sadikun.

"Saka sama saya, berani sumpah," tegas Sadikun dilansir dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Minggu, (2/6/2024).

Sadikun yakin Saka Tatal bersamanya saat itu dan sudah disampaikan dalam persidangan tahun 2017 silam.

Hanya saja, Sadikun dibuat heran lantaran dia tidak diambil sumpah saat persidangan tersebut.

"Saya nyampein pak(di persidangan) tapi gak didengerin hakim, mangkanya saya melongo aja kok gini sih gak disumpah gak diapa sampai jam 9 malam, saya di-BAP sebagai saksi," papar Sadikun.

Seperti diketahui bahwa Saka Tatal merupakan salah satu terpidana yang mendapatkan hukuman 3 tahun 6 bulan penjara.

Saka telah resmi dinyatakan bebas pada 4 tahun silam atau tepatnya pada bulan April 2024.

dia terkejut karena beberapa hari kemudian, ada info bahwa Saka ditangkap polisi. Kata dia, dari info yang diterimanya, Saka saat itu dituduh terlibat pembunuhan.

Hal itu diketahui dari Aldy, adik dari terpidana Eka Sandi. Saat itu, Aldy sempat juga dibawa polisi namun dilepaskan kembali.

8. Liga Akbar Alias Gaga Awod

Kini, sosok Liga Akbar Alias Gaga Awod disebut-sebut sebagai saksi istimewa dihadirkan tim kuasa hukum Pegi.

Sebelumnya, kuasa hukum Pegi Setiawan, Yudia Alamsyach menyampaikan, bahwa akan menghadirkan saksi istimewa untuk menghadapi pemeriksaan di Polda Jabar besok, Selasa (4/6/2024) bersama sejumlah saksi lainnya, salah satunya Robi, adik kandung Pegi.

Saksi L iga merupakan teman dekat Eki dimana dirinya sempat bersama Eki dan Vina sebelum insiden pembunuhan.

Nantinya, saksi berinisial Liga ini akan membongkar kronologi awal mulai kejadian awal hingga terjadinya dugaan pembunuhan Eki dan Vina pada 2016 lalu.

Tim kuasa hukum Pegi pun yakin kehadiran saksi Liga akan meringankan hukuman kliennya.

"Saksi ini sedang bersama Eki, lalu Eki itu sedikit kronologis menjemput Vina, setelah itu nanti kita lihat setelah keterangan karena ini ada fakta perlu diluruskan dari saksi-saksi lain ada yang tidak sinkron," kata Kuasa hukum Pegi Setiawan, Yudia Alamsyach, dilansir dari Youtube KompasTV Sukabumi.

Baca juga: Isi Ancaman Rifaldy Alias Ucil Terpidana Kasus Vina ke Linda Dikuak, Saksi AEP Turut Jadi Incaran

Adapun sosok Liga yang disebut sebagai saksi kunci ini diduga merupakan Liga Akbar Cahyana alias Gaga Awod.

Pasalnya, di berkas putusan PN Cirebon tertanggal 26 Mei 2017, pihak penuntut umum sempat mengajukan saksi kunci lainnya yang bernama Liga Akbar Cahyana alias Gaga Awod.

Sosok Liga Akbar Cahyana disini cukup krusial dalam membongkar kejadian pembunuhan Vina dan Eki, pada 27 Agustus 2016.

Gaga Awod sempat mengirimkan pesan SMS kepada Eki, kekasih Vina untuk bertemu Taman Kota Cirebon pada 27 Agustus 2016.

Gaga dalam kesaksiannya mengatakan bahwa ia bertemu Eky yang bersama Vina sekitar pukul 20:15 WIB. Ketiganya lalu berbincang-bincang di Taman Kota Alun-alun Cirebon.

Pertemuan ketiganya hanya berlangsung sebentar sekitar 30 menit. Menurut Gaga sekitar pukul 20:45 WIB, Eky dan Vina meminta Gaga untuk mengantar pulang ke rumah di kawasan Arumsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Saksi Gaga membawa sepeda motor mio warna hitam, sedangkan Eky yang membonceng Vina mengendarai motor Yamaha Xeon warna kuning hijau tosca.

Saksi mengungkap bahwa korban Eky di malam itu kenakan kaos lengan panjang sementara Vina memakai jaket bertuliskan XTC. Sekitar pukul 21:15, ketiga remaja ini melintas di Jl. Perjuangan Maja Asem Kec. Kesambi Kota Cirebon, depan SMPN 11.

Mereka beriringan melewati sejumlah anak muda sedang mengobrol.

Di depan majelis hakim, Gaga menyebut gerombolan anak muda ini langsung melemari mereka dengan batu.

Saksi Gaga dan Eky kemudian memacu kendaraannya. Gaga mengaku bahwa ia belok kanan ke gang sebelah sekolahan MAN 2,

Sementara Eky yang membonceng Vina menurut Gaga terus dan dikejar oleh gerombolan anak muda tersebut.

Gaga mengaku tidak tahu lagi dengan kejadian selanjutnya.

Gaga bersyukur selamat pulang ke rumah dari kejaran geng motor beranggotakan 11 orang seperti yang disampaikannya di persidangan.

Ia menyebut berdiam diri selama 25 menit di dalam rumahnya dan kemudian keluar kembali bersama teman-teman di depan SMAN 4 setelah mendengar kabar Vina dan Eki tewas dibunuh.

Gaga mengatakan mendapat kabar Eky dan Vina tewas dari seorang temannya, Ia kemudian sekira pukul 23.00 Wib saksi bersama teman-teman pergi menuju RSUD Gunung Jati.

Dalam keterangannya, ia mengakui mengenal salah satu anggota geng motor itu, yakni Rifaldy alias Ucil, terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki.

Gaga mengenal Ucil lewat BlackBerry Messenger alias BBM.

Baca juga: Sosok Gaga Awod Bongkar Isi Pesan BBM Rifaldy Ngaku Senang Eki dan Vina Tewas, Sempat Bertemu Korban

Menurut Gaga, Ucil dulunya sempat menjadi anggota XTC. Sementara Gaga mengaku bukan anggota XTC.

Ia mengatakan sempat diajak Eky untuk berkumpul dengan anggota XTC.

Gaga Awod juga mengungkapkan Ucil sempat mengirimkan pesan BBM kepada temannya yang bernama Lutfiah Habib Dinata menyinggung soal kematian Eki, kekasih Vina.

Isi pesan itu ialah ungkapan kebahagiaan Ucil soal tewasnya Eki, kekasih Vina.

Gaga mengaku melihat isi BBM itu saat datang ke RSUD Gunung Jati pada Minggu 26 Agustus 2016 sekitar pukul 23:00 WIB.

“Mampus Eki Mati” begitu isi pesan Ucil kepada saksi Lutfiah seperti dikutip dari dokumen Putusan Nomor 4/Pid.B/2017/PN.Cbn.'

Namun dari fakta persidangan juga terungkap bahwa soal kebenaran isi pesan BBM itu, saksi Gaga mengatakan tidak merespon atau membalasnya.

9. Sekjen XTC

Sekjen XTC Cirebon pada tahun 2016, Reno Sukriano mengungkapkan bahwa insiden pembunuhan Eki dan Vina kala itu tidak ada hubungannya dengan geng motor.

Reno menegaskan bahwa saat itu tidak ada perselisihan atau berperang dengan geng motor lainnya.

Hal itu juga sempat dikonfirmasi langsung oleh Reno kepada geng motor Moonraker.

Sekedar informasi, nama geng motor Moonraker ini disebut dalam putusan banding para terdakwa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar pada tahun 2017 silam.

Disisi lain, Reno membenarkan jika Eki kekasih Vina merupakan anggotanya.

"Saya klarifikasi terhadap Moonrakernya dulu bentuk konfirmasi tapi kalau XTC saya waktu itu sebagai struktur di XTC saya nyatakan tidak sedang berperang dengan kelompok motor dengan lainnya," ungkap Sekjen XTC Cirebon pada tahun 2016, Reno Sukriano, dilansir dari Youtube Diskursus Net, Selasa, (4/6/2024).

"Mas Reno menyatakan bahwa tidak dalam posisi punya rival musuhan dengan geng lain?" kata Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel.

"Tidak!" tegas Reno.

Reno kemudian mengumpulkan para geng motor di Cirebon setelah putusan di pengadilan menyinggung soal keterlibatan mereka.

"Akhirnya saya kumpulkan tuh dari yang cukup besar di Cirebon nih Konak, GBR, XTC, Moonraker nyatakan anda di depan media, bahwa di era itu tidak ada peperangan dan rivalitas yang begitu signifikan," terangnya.

"Oleh karena ini saya tidak pernah diperiksa, juga ketua XTC juga tidak disertakan," sambungnya.

Sebut Eki Janjian dengan Anggota Sebelum Tewas

Selain itu, Reno Sukriano selaku eks sekjen XTC tahun 2016 menyebut jika Eki rupanya pada malam sebelum kejadian hendak pergi ke Cipanis, Kuningan Jawa Barat.

Malam itu Eky janjian dengan anggota XTC 04 Sumber untuk ikut dalam acara rapat di Cipaniis.

"Kumpul-kumpul, tapi sekaligus membicarakan sesuatu hal kaitan organisasinya, tersendiri, itu dari Sumbar ke Cipaniis," kata Reno.

Menurut Reno, saat itu Eky dan anggota XTC 04 Sumber janjian di tempat biasa mereka nongkrong, untuk pergi sama-sama ke Cipaniis.

Pesan Eki dikirimkan ke anggota geng motor XTC soal keberadaan posisi berada di lokasi TKP pembunuhan.

"Pukul 20.00 WIB salah satu tokoh di 04 ini akhirnya coba menghubungi Eky, 'Lu di mana? udah sampai mana?' Pukul 20.00 atau 20.30 WIB, pastinya saya kurang tahu," kata Reno lagi.

Baca juga: Eks Sekjen XTC Cirebon Ungkap Fakta Baru Pembunuhan Eky dan Vina, Tidak Ada Perang Antar Geng Motor

Baca juga: Fakta Linda & Pegi di Kasus Vina Cirebon Dibongkar, Sempat Pacaran dengan Orang Penting di XTC

Kemudian masih menurut anggota XTC 04 Sumber, Eky pun masih membalas pesan mereka.

"Eky masih sempat menjawab pukul 20.00 WIB itu 'baru nyampe GSP'," tuturnya.

Reno pun menjelaskan bahwa GSP ini merupakan suatu kawasan di Kota Cirebon, yang berada di Jalan Majasem.

Di mana ternyata saat itu Eky berada di dekat TKP pembunuhannya dengan Vina.

Awalnya rombongan itu masih mencoba menunggu Eky, namun karena lama akhirnya mereka berangkat duluan.

Kemudian sekitar dua jam setelah mendapat pesan dari Eky, salah satu anggota XTC mendapat kabar dari orangtuanya.

"Bilang katanya 'itu ada anak XTC tergeletak di jembatan'," ungkap Reno Sukriano lagi.

Teman-teman Eky di XTC 04 Sumbar itu kemudian langsung menuju ke TKP flyover Talun.

"Kalau nggak salah posisinya sudah dibawa ambulans. Akhirnya mereka ke rumah sakit untuk konfirmasi," jelasnya lagi.

Anggota XTC 04 Sumbar itu juga sempat melihat kondisi Eky di rumah sakit.

"Eky memang sudah posisi muka lebam-lebam gak karuan, gak layak, bahu gak tahu patah atau seperti apa, parah banget," kata Reno.

Setelah menunggu hingga beberapa saat, para anggota XTC 04 Sumbar itu pun akhirnya memutuskan untuk pulang.

Mereka kemudian mengabarkan bahwa ada salah satu anggota XTC 04 kecelakaan di jalan layang.

"Sempet berpikir 'mungkin ada yang nyerang', tapi akhirnya polisi bilang ini kecelakaan," tutur dia.

Menurut Reno, saat itu teman-teman Eky juga tidak mengetahui kejadian yang sesungguhnya, Mereka gak tahu apa yang terjadi sesungguhnya, apakah pembunuhan atau kecelakaan.

"Hanya satu sampai dua jam sebelum kejadian mereka kontak-kontakan sama Eky, karena Eky sama Vina biasanya," ungkap Reno lagi.

Bahkan menurut Reno, ada anggota XTC 04 Sumbar yang sempat bertemu dengan Eky dan Vina sebelum kejadian.

"Hari Sabtu sore sempet ketemu di kota Eky sama Vina ini," jelasnya.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved