Berita Palembang

Air PDAM Tirta Musi di Seberang Ulu Sudah Sepekan Keruh, Dampak Dari Banjir di Muara Enim dan OKU

Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Cik Mit mengatakan, air bersih yang diterima pelanggan keruh sejak akhir pekan kemarin, Minggu (26/5/2024).

|
Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Hartati
Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Cik Mit (kiri) menyampaikan penyebab air bersih yang diterima pelanggan Perumda Tirta Musi di kawasan Seberang Ulu keruh karena dampak banjir di OKU dan Muara Enim saat konperensi pers di kantor Perumda Tirta Musi, Kamis (30/5/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dampak banjir yang terjadi di Muara Enim dan OKU yang terjadi beberapa waktu lalu membuat air dari hulu sungai Musi keruh sehingga berdampak juga keruhnya air baku Perumda Tirta Musi di intake Ogan Seberang Ulu.

Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Cik Mit mengatakan, air bersih yang diterima pelanggan keruh sejak akhir pekan kemarin, Minggu (26/5/2024).

Kekeruhan ini mencapai angka 980 NTU, sedangkan normalnya tingkat kekeruhan hanya 50 – 70 NTU puluhan kali lipat lebih keruh dari kondisi normal.

"Air bersih yang diterima pelanggan saat ini sedikit berwarna, seperti kabut, agak keputihan tapi masih di dalam kategori aman dikonsumsi," kata Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Cik Mit, Kamis (30/5/2024).

Cik Mit mengatakan, kekeruhan itu di luar ambang produksi.

Agar instalasi tetap beroperasi maka kapasitas produksi air diturunkan sebanyak 30 persen.

Pelanggan yang terdampak akibat faktor alam yang melanda daerah hulu aliran air Sungai Ogan  yang sebagai air baku Perumda Tirta Musi ini, kata Cik Mit  mempengaruhi tingkat kejernihan distribusi air bersih bagi pelanggan kawasan Seberang Ulu (SU) meliputi pelanggan, Kecamatan SU 1, Kertapati, Seberang Ulu 2, Plaju dan Jakabaring.

“Sekarang sudah berangsur normal tingkat kekeruhan air dari Sungai Ogan turun 250 NTU,” ujarnya.

“Gangguan tingkat kekeruhan ini hanya melanda kawasan SU, karena air bakunya bersumber Sungai Ogan,” tegasnya.

Baca juga: Ular Raksasa Penyebab Saluran PDAM Way Komering Tersumbat, Warga Martapura Kini Krisis Air Bersih

Baca juga: Jadwal Operasional PDAM Tirta Musi Palembang Selama Libur Lebaran Idul Fitri 1445 H

Dikatakan, Cik Mit biasanya turbidity 150-200 NTU, itu pun jika turun hujan.

Karena tingkat kekeruhan ini fluktuatif maka pengurangan debit air juga fleksibel.

Melihat kondisi turbidity saat ini, maka PDAM Tirta Musi mengurangi produksi air bersih Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ogan.

“Produksi di IPA Ogan yang memiliki kapasitas 1280 liter per detik (Ipd) mengalami pengurangan 130 Ipd menjadi 1150 Ipd, namun saat ini sudah berangsur normal maka kapasitas produksi sudah ditingkatkan lagi,” kata Cik Mit.

Manajemen PDAM Tirta Musi memohon maaf apabila terjadi gangguan pendistribusian air ke wilayah pelayanan IPA yang kapasitasnya berkurang dan kualitas air bersih yang sedikit menurun, namun terus diupayakan tetap memenuhi standar regulasi Permenkes Nomor 492 Tahun 2023.

“Kita tidak bisa memprediksi faktor alam namun akan diupayakan agar layanan ke pelanggan tetap maksimal,” tutup Cik Mit.

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved