Berita Viral
Kisah Sukses Eko Pujianto Dulu Kerja jadi Sopir, Kini Jadi Miliarder Muda Berkat Usaha Jualan Kebab
Kisah Eko Pujianto pengusaha sukses dalam berbisnis kebab menjadi inspirasi banyak orang.Eko Pujianto kini banyak menjadi inspirasi bagi pebisnis mu
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kisah Eko Pujianto pengusaha sukses dalam berbisnis kebab menjadi inspirasi banyak orang.
Eko Pujianto kini banyak menjadi inspirasi bagi pebisnis muda di Indonesia yang ingin merintis Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM.
Dilansir dari Forbes via Tribunjatim.com, Kamis (30/5/2024) Eko Pujianto berhasil meraup pundi-pundi rupiah sebanyak Rp119 miliar pada tahun 2023.
Tak disangka olehnya, perjuangannya selama ini membuahkan hasil manis di usia muda.
Berkat ketekunannya dalam berbisnis kebab, Eko Pujianto sukses mendulang banyak pundi-pundi rupiah.
Tak banyak yang tahu ternyata, Eko Pujianto dulunya merupakan seorang sopir dengan penghasilan kecil.
Namun, dirinya kini sukses menjadi CEO termuda di Indonesia dengan bisnisnya Kebab Turki Baba Rafi.
Kebab Turki Baba Rafi bermula dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) gerobakan dan kini bisa berkembang menjadi salah satu jaringan waralaba kebab terbesar di dunia.
Eko Pujianto yang saat ini menjabat sebagai CEO Kebab Turki Baba Rafi/PT Sari Kreasi Boga Tbk ini mengaku bahwa sebelumnya dirinya tidak menekuni dunia bisnis sejak awal.
"Saat merantau ke Jakarta saya bekerja sebagai sopir. Tapi di sisi lain saat itu saya juga ngikutin salah satu orang yang punya bisnis bagus." terang Eko seperti dikutip dari laman UNS
"Hal ini kemudian membuat saya belajar juga tentang financial," sambungnya.
Berkat usahanya, Kebab Turki Baba Rafi menjadi salah satu UMKM yang menembus pasar global.
Eko bersyukur Kebab Turki Baba Rafi dapat terus bertumbuh dan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Tak hanya itu, PT Sari Kreasi Boga Tbk yang menaungi Kebab Baba Rafi juga sudah IPO atau tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten RAFI.
"Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi sudah memiliki 1.300 cabang di 10 negara dalam waktu 13 tahun," ungkap Eko.
Setelah berhasil IPO, Eko merasa luar biasa bangga. Karena end level dari sebuah perusahaan adalah yang terbuka.
Dengan adanya IPO, tim dan manajemen perusahaan diharapkan semakin terkelola dengan baik, rapi, juga profesional.
Dengan begitu dapat menciptakan kepercayaan di masyarakat.
Selain itu dengan IPO juga mendapatkan akses pemodalan.
Eko menyampaikan, setelah IPO secara perusahaan dan brand bisa lebih percaya diri, lebih dikenal.
Serta tak ketinggalan, dapat memicu pelaku UMKM lain untuk turut melantai pula di pasar modal Indonesia.
"Yang perlu diingat untuk IPO tak perlu menunggu bisnis besar terlebih dahulu. Tapi jadilah besar dengan IPO," imbuhnya.
Dia menambahkan, ketika ingin memulai bisnis di Food and Beverages (F&B), akan menghadapi dengan kerigidan dan kerumitan yang luar biasa tapi ini terpola.
"Maka harus kita kontrol betul dan jangan sampai lengah. Misalnya saja memastikan apakah stok yang ada sinkron dengan penjualan, karena dalam bisnis ini uang tak hanya dalam bentuk fisik saja," tutur Eko.
Efisiensi saat memasak, ketersediaan stok juga termasuk uang.
Maka pahami betul sistem bisnis Food and Beverage adalah hal yang penting.
Selain itu, perlu dipastikan produk yang dijual enak dan disukai konsumen.
"Setelah itu kita perhatikan branding dan promotion untuk memperkuat produk F&B kita," terang Eko.
Eko mengungkapkan, selama mengembangkan bisnis Kebab Turki Baba Rafi juga menghadapi kendala.
Namun Eko menganggap kendala tersebut justru yang menandakan bisnisnya berkembang.
Kuncinya adalah kita harus per sistem dan tahan banting terhadap kendala itu.
Terkadang kendala terbesar hadirnya dalam diri kita.
Terkadang justru diri sendiri yang tak mau belajar atau tidak mau naik kelas untuk mencari solusi saat menghadapi kendala tersebut.
"Di sisi lain cara kami bisa existing sampai saat ini kuncinya ada pada inovatif, atraktif, dan adaptif," tandas Eko.
Untuk inovasi, lanjut Eko, bisa dengan inovasi produk atau inovasi model.
Kemudian atraktif dan harus mampu membuat orang lain terarik terhadap produk yang telah dibuat.
Terakhir adaptif yang dilakukan harus sesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan market.
"Strategi untuk menggaet pasar baru dengan menganalisa kebutuhan target market kita apa." ujarnya.
"Kemudian kita coba penuhi kebutuhan mereka," tutup Eko.
(*)
Rejeki Zuhdi Guru Ngaji di Demak Berangkat Umrah Gratis Bareng Istri, Saya Tidak Menyangka |
![]() |
---|
Alasan SM Kepsek di Pondok Gede Pungli Rp15 Ribu per Siswa Saat Minta Tanda Tangan Ijazah |
![]() |
---|
Masa Lalu Satria Arta Pecatan TNI Sebelum jadi Tentara Rusia, Sempat Terlilit Utang Rp750 Juta |
![]() |
---|
Nasib SM Kepsek SD di Pondok Gede Pungli Rp15 Ribu ke Siswa Saat Minta Tanda Tangan Ijazah |
![]() |
---|
Terhalang Status WNI Dicabut, tangis Ibu Satria Eks Marinir TNI Menanti Kepulangan Anak dari Rusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.