DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Rudi Ayah Pegi Siap Bersaksi Anak Tak Bersalah Dalam Kasus Vina: Sebagai Orangtua ini, Sakit Hatinya

Rudi Irawan, ayah Pegi alias Perons siap turun tangan memastikan tidak bersalah dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Rudi Irawan ayah Pegi alias Perong akhirnya muncul ungkap fakta dibalik peristiwa pembunuhan Vina di Cirebon saat 2016 silam. 

Bahkan Rudi bersiap disumpah dan dihukum jika kesaksiannya bohong.

Untuk itu, Rudi berharap keadilan untuk anaknya itu dan polisi segera melepaskannya dari segala tuduhan.

"Saya sebagai orang tua ini sakit hatinya, karena dari kecil dia itu pendiam anaknya, enggak nakal, saya tahu persis. Waktu kejadian dia di Bandung, banyak yang siap jadi saksi juga termasuk yang punya rumah. Saya berani bersaksi, bersumpah di atas Al-Qur'an dan pengadilan," ujarnya.

Baca juga: Muncul Sosok Robi Setiawan Ngaku Adik Pegi, Sebut Tidur Bersama Kakak di Bandung saat Vina Dibunuh

Sementara di sisi lain, kesaksian berbeda disampaikan Aep saat ditemui Dedi di Bekasi.

Dia bersama Dede, saksi lainnya, melihat Pegi di lokasi kejadian saat 27 Agustus 2016.

Namun dia langsung pulang karena ketakutan.

Dia hanya melihat peristiwa pelemparan dan pengejaran.

"Sekitar jam 21.30 WIB saya lagi beli rokok di samping SMPN 11, ada motor korban lewat dilempari batu kemudian dikejar oleh anak muda di situ. Saya hanya tahu dilempari kemudian dikejar. Masalah ada pembunuhan, perkosaan di mana, saya tidak tahu. Ya begitu isi BAP-nya tidak kurang, tidak lebih,” kata Aef.

Dia memastikan, Pegi yang dilihatnya adalah orang yang ditangkap Polda Jabar, Selasa (21/5).

“Waktu peristiwa itu dia ada. Dia sering kumpul sama anak-anak itu. Ya, kebiasaan mereka nongkrong di situ sore atau malam. Saya siap disumpah,” ucapnya.

Pria yang kini berprofesi sebagai sopir ambulans desa itu mengaku mengenali wajah para pelaku termasuk Pegi. Hanya saja untuk nama, dia baru tahu setelah kepolisian menangkap dan merilisnya ke publik.

Saat di pengadilan untuk pelaku lainnya, Aef memilih tidak datang karena ketakutan. Sebab tempat kerjanya sangat dekat dengan lokasi biasa para pelaku nongkrong. Terlebih saat itu belum ada LPSK yang memberikan jaminan perlindungan.

Dedi Mulyadi berharap kasus tersebut bisa semakin terbuka dan terang. Ia menghormati dan mengapresiasi seluruh proses yang ada.

"Aef hanya melihat pelemparan dan pengejaran, tapi penganiayaan sampai hilangnya nyawa dan pemerkosaan tidak melihat. Itu sudah disampaikan di BAP. Sementara bapaknya Pegi memastikan anaknya itu kerja di Bandung saat kejadian," ucap Dedi.

Ayah Pegi Diduga Sembunyikan Pelarian

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved