Banjir di OKU

Banjir di OKU Merenggut 7 Korban Jiwa, 10.816 Unit Rumah Kena Banjir yang Tersebar di 10 Kecamatan

Satu korban lagi penumpang travel Elf yang hanyut terseret arur deras masih dalam pencarian.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Slamet Teguh
Dokumen Polisi
Tim gabungan melakukan evakuasi mobil dan penumpang travel hanyut terbawa banjir di OKU yang ditemukan meninggal dunia, Sabtu (25/05/2024). Terbaru, dua korban tewas kembali ditemukan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, TRIBUN - Bencana banjir bandang di Kabupaten OKU merenggut tujuh korban jiwa. Satu korban lagi penumpang travel Elf yang hanyut terseret arur deras masih dalam pencarian.

Tim satgas bencana banjir Kabupaten Ogan Komering Ulu berhasil menemukan jenazah Sesmi bin Banding (64) di aliran Sungai Tebe Desa Muara Saeh Kecamatan Muara Jaya, Minggu (26/5) pukul 10.40 WIB.

Jenazah Sesmi tersangkut di pohon pinang dekat sungai setelah banjir surut. Jenazah langsung dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Kapolsek pengandonan IPTU Yenizar bersama anggota. Selanjutnya jenazah diantar ke rumah duka di Desa Muara Saeh, Kecamatan Muara Jaya.

Sesmi jadi korban meninggal dalam musibah banjir bandang hebat yang menyapu 10 kecamatan di OKU, Kamis (23/5). Suaminya, Sudis bin Sapri (67), terlebih dahulu ditemukan dalam keadaan meninggal di Sungai Tebe, Sabtu (25/5) sore. Kedua pasangan ini hanyut bersama pondok yang dihantam air deras.

Warga desa dipimpin Kades Muara Saeh, Mulyadi, dan Kades Lubuk Tupak, Asmiri, melakukan pencarian bersama Kapolsek Pengandonan Iptu Jenizar, Bripka Romi Octri S, Briptu Aranol dan tim.

Setelah melakukan pencarian dengan menyisir sungai yang mulai surut akhirnya, sekira pukul 10.40 WIB, tim berhasil menemukan Sesmi di aliran Sungai Tebe Desa Muara Saeh, yang berjarak 200 meter dari pondok milik korban.

Saat ditemukan, jasad Sesmi tersangkut di batang pinang aliran Sungai Tebe. Pihak keluarga telah membuat surat peryataan untuk tidak melakukan visum/otopsi.

Kronologis kejadian, pasangan suami istri lansia di Desa Muara Saeh itu ditimpa musibah saat terjadi bencana alam tanah longsor dan banjir. Saat itu tanah longsor yang menimpa pondok yang ditempati Sudis (67) dan Sesmi (64).

Pondok yang ditempati pasangan lansia ini longsor dan terbawa arus sungai yang sedang meluap.

Jenazah Sudis ditemukan Asep, warga, yang melintas di pinggiran sungai, Sabtu (25/5) sekira pukul 14.00 WIB. Dia melapor kepada kepala desa. Selanjutnya penemuan mayat itu dilaporkan ke Polsek Pengandonan.

Setelah di lakukan pengecekan ke TKP, anggota Polsek Pengandonan bersama perangkat desa dibantu warga setempat melakukan evakuasi terhadap mayat tersebut.

Menantu Sudis, Darimi, mengenali mayat yang ditemukan di pinggir sungai Tabe adalah mertuanya.

Sementara itu, setelah menyisir sungai dan melakukan berbagai upaya, satgas bencana akhirnya berhasil menemukan Amad Davin Arafi (14), siswa SMP Negeri 7 OKU yang hanyut.

Davin ditemukan sudah dalam keadaan sudah meninggal di perairan Sungai Ogan Lingkungan Kebun Jeruk Kelurahan Saungnaga, Baturaja Timur, Minggu (26/5) pukul 17.30 WIB. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Jl Pahlawan Kemarung Baturaja, Kecamatan Baturaja Timur.

Kronologis kejadian, pada Sabtu (25/5), pihak SMP Negeri 7 mengajak murid-muridnya untuk datang ke sekolah bersama membersihkan kelas-kelas yang kotor karena terkena dampak banjir.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved