Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang

Tahan Tangis, Keponakan Bunuh Bos Warung Madura di Tangsel Menyesal : Kok Bisa Segitunya

FA (23), keponakan bunuh pamannya, bos warung Madura, AH (32) kini mengaku menyesal, menahan tangis karena telah melakukan perbuatan keji...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Rekaman CCTV Ist Tribun Jakarta
FA saat di POM Mini usai letakan mayat paman yang merupakan bos warung madura. Kini ia menyesal telah membunuh sang paman 

"Pada saat kejadian, dia ngawasin sekitar. Habis itu, setelah kejadian, dia ikut serta ngebersihin bekas-bekas darah dan bantu beli karung. Terus bantu ngangkat jenazah ke karung untuk dibuang," ungkap dia.

Selain itu, Naedi juga menghasut Faizal untuk membunuh korban karena merasa sakit hati atas perlakuan AH.

"Kemudian dia juga yang kayak memberikan saran 'sudah habisin', gitu," ujar Titus.


Kronologi Pembunuhan

Diketahui jika FA yang sakit hati dengan korban kemudian endatangi warung kelapa untuk mencari golok saat korban tengah salat Jumat di Masjid.

Setelah menemukan golok yang dicari, pelaku menyimpan senjata tajam itu di tumpukan tabung gas 3 Kg di warung korban.

Kronologi Keponakan Bunuh Paman Bos Warung Madura, Bacok Korban Saat Makan, Buang Jasad Pakai Sarung
Kronologi Keponakan Bunuh Paman Bos Warung Madura, Bacok Korban Saat Makan, Buang Jasad Pakai Sarung (Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)

Baca juga: Sosok Rahmat, Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Diduga karena Tak Dibelikan Motor

Emosi pelaku memuncak saat dibangunkan oleh korban yang menyuruhnya untuk melayani pembeli.

"Sedangkan posisi korban saat itu sedang makan mie ayam. Emosi FA saat itu memuncak karena dibangunkan pada saat baru saja tidur," tutur Kasubdit Resmob.

Tak lama setelah melayani pembeli, FA mengambil sebilah golok yang sebelumnya sudah disiapkan.

FA pun membacok AH dari belakang hingga korban tersungkur ke lantai. Saat korban dalam posisi terlentang, pelaku kembali membacok korban sebanyak tiga kali.

"Satu kali bacokan dari arah belakang korban yang mengakibatkan luka robek pada leher belakang sebelah kanan," ungkap Titus.

"Selanjutnya korban jatuh ke lantai dengan posisi menghadap ke atas, lalu dibacok lagi sebanyak tiga kali yang menyebabkan luka robek
pada tangan kiri dan luka robek pada leher depan sehingga korban meninggal dunia," imbuh dia.

Aksi tersebut juga dipicu lantaran selama empat bulan bekerja, FA juga mengaku kerap mendapat perlakuan buruk dari korban.

"Selama pelaku bekerja di warung rokok tersebut sering mendapatkan perlakukan kurang baik dari korban selaku pemilik warung rokok," jelasnya.


Taruh Mayat Pinggir Jalan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved