Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Isi Rekaman CCTV Putu Satria Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Dibopong dari Toilet

Terungkap isi rekaman CCTV Putu Satria Ananta Rustika alias P (19), mahasiswa STIP Jakarta tewas dianiaya seniornya, dibopong dari toilet ke klinik..

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
IST Tribun Bali/ Tribun News
Putu Satria (kanan) semasa hidup. Polisi mengungkap isi rekaman CCTV yang memperlihatkan Putu Satria dibopong dari toilet ke klinik 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap isi rekaman CCTV Putu Satria Ananta Rustika alias P (19), mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta tewas dianiaya oleh seniornya.

Dalam rekaman CCTV yang diamankan pihak kepolisian, Putu Satria rupanya dibopong dari toilet ke klinik kampus setelah mengalami penganiayaan.

Baca juga: Penyebab Putu Satria Taruna STIP Diduga Dianiaya Senior hingga Tewas, Ternyata Cuma Masalah Sepele

Kronologi Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior di Kampus
Kronologi Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior di Kampus (IST Tribun Jakarta / Tribun Bali)

Putu Satria diketahui tersungkur setelah dihajar seniornya di STIP sebanyak lima kali di area ulu hati.

Saat itu terlihat para senior mencoba membopong Putu Satria dari toilet ke klinik STIP.

Namun kuat dugaan jika Putu Satria tewas seketika juga diperkuat dari hasil pemeriksaan nadi korban di klinik STIP yang ternyata sudah tak berdetak.

"(Di klinik) nadinya sudah berhenti dan mungkin tanda-tanda hilangnya nyawa," ujar Gidion di lokasi kejadian, Jumat (3/5/2024) dilansir dari Tribun Bali.

Pihak kepolisian telah mengamankan rekaman CCTV untuk dijadikan barang bukti tewasnya P.

Gidion berujar rekaman CCTV tersebut sudah dapat menjadi bukti kuat dugaan perpeloncoan di STIP.

"Saya rasa CCTV cukup clear untuk menceritakan rangkaian peristiwa itu, karena kegiatan ada di kamar mandi."

"Ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga, ini kegiatan perorangan mereka. Jadi, tidak dilakukan secara terstruktur ataupun kurikulum," papar Gindion.

Kasus dugaan perpeloncoan maut ini awalnya diketahui setelah ada laporan bahwa korban dilarikan ke RS Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Korban kemudian diperiksa dan ternyata diduga tewas akibat mengalami kekerasan fisik di dalam kampus STIP Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara.

Namun pilu korban mengalami luka lebam di dekat ulu hati hingga meregang nyawa.

Diduga jika korban mengalami kekerasan dari sejumlah senior di tingkat 2.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved