Hari Buruh Sedunia

Puisi Wiji Thukul Peringatan, Cocok Untuk Hari Buruh 2024, Penuh Makna Tetap Relevan

Puisi Wiji Thukul Peringatan, cocok untuk Hari Buruh 2024, penuh makna tetap relevan. Puisi Thukul sering mengangkat tema ketidakadilan sosial.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR FACEBOOK
Puisi Wiji Thukul Peringatan, cocok untuk Hari Buruh 2024, penuh makna tetap relevan. Puisi Thukul sering mengangkat tema ketidakadilan sosial. 

TRIBUNSUMSEL,COM - Puisi Wiji Thukul Peringatan, cocok untuk Hari Buruh 2024, penuh makna tetap relevan.

Wiji Thukul adalah seorang penyair dan aktivis Indonesia yang dikenal karena vokalnya menentang rezim otoriter Presiden Suharto di Indonesia pada akhir abad ke-20.

Lahir dengan nama Widjiatmoko di Jombang, Jawa Timur pada tahun 1963, ia menggunakan nama samaran Wiji Thukul.

Puisi Thukul sering mengangkat tema ketidakadilan sosial, penindasan, dan perjuangan kaum marginal.

Wiji Thukul dikenal karena keterlibatannya dalam berbagai gerakan aktivis dan dukungannya terhadap hak-hak pekerja dan kelompok marginal lainnya.

Pada tahun 1996, di tengah meningkatnya represi politik, Thukul bersembunyi untuk menghindari penangkapan oleh pemerintah.

Dia terakhir terlihat pada tahun 1998 ketika terjadi kekacauan seputar jatuhnya rezim Suharto. Hilangnya Thukul masih menjadi misteri hingga hari ini.

Di antara puisi Wiji Thukul adalah Peringatan. Penuh makna dan tetap relevan hingga saat ini dan bisa jadi referensi dibawakan saat Hari Buruh 2024.

PERINGATAN

Jika rakyat pergi

Ketika penguasa pidato

Kita harus hati-hati

Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi

Dan berbisik-bisik

Ketika membicarakan masalahnya sendiri 

Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh 

Itu artinya sudah gawat 

Dan bila omongan penguasa

Tidak boleh dibantah
 Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
 Maka hanya ada satu kata: lawan!.

(Wiji Thukul, 1986)

Berikut Puisi Ciptaan Wiji Thukul Selain Peringatan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved