Hari Buruh Sedunia

Puisi Wiji Thukul Peringatan, Cocok Untuk Hari Buruh 2024, Penuh Makna Tetap Relevan

Puisi Wiji Thukul Peringatan, cocok untuk Hari Buruh 2024, penuh makna tetap relevan. Puisi Thukul sering mengangkat tema ketidakadilan sosial.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR FACEBOOK
Puisi Wiji Thukul Peringatan, cocok untuk Hari Buruh 2024, penuh makna tetap relevan. Puisi Thukul sering mengangkat tema ketidakadilan sosial. 

Dari jakarta pulang tengah malam dapat bis rongsok pulang letih tak apa diri telah ditempa
sepanjang jalan hujan kami jongkok tempat duduk nempel jendela bocor bocor
sepanjang jalan tangan terus mengelapi agar pakeyan tak basah dingin dingin
tapi tak apa diri telah ditempa

kepala dan dada masih penuh nyanyi panas
hari depan buruh di tangan kami sendiri
bukan di mulut politikus
bukan di meja spsi (Solo 14 mei 1992)

# E d a n

sudah dengan cerita mursilah? edan! dia dituduh maling
karena mengumpulkan serpihan kain dia sambung-sambung jadi mukena
untuk sembahyang padahal mukena tak dibawa pulang padahal mukena dia taroh
di tempat kerja edan! sudah diperas dituduh maling pula sudah dengan cerita santi?
edan!

karena istirahat gaji dipotong edan! karena main kartu lima kawannya langsung dipecat majikan
padahal tak pakai wang padahal pas waktu luang edan! kita mah bukan sekrup (Bandung 21 Mei 1992)

Wiji Thukul adalah seorang penyair asal Solo Jawa Tengah. Berikut 20 Puisi Hari Buruh 1 Mei 2024 dari Wiji Thukul, penuh makna, perjuangkan hak buruh.
Wiji Thukul adalah seorang penyair asal Solo Jawa Tengah. Berikut Puisi Hari Buruh 1 Mei 2024 dari Wiji Thukul, penuh makna, perjuangkan hak buruh. (GRAMEDIA.COM DARI TRIBUNNEWS.WIKI)

# LEUWIGAJAH

Leuwigajah berputar dari pagi sampai pagi jalan-jalan gemetar debu-debu membumbung
dari knalpot kendaraan pengangkut mesin-mesin terus membangunkan buruh-buruh tak berkamar-mandi
tidur jejer berjejer alas tikar tanpa jendela tanpa cahaya mataharilantai dinding dingin lembab pengap
lidah-lidah penghuni rumah kontrak terus menyemburkan cerita buruk:

lembur paksa sampai pagi - upah rendah jari jempol putus - kecelakaan-kecelakaan
kencing dilarang - sakit ongkos sendiri mogok? pecat! seperti nyabuti bulu ketiak
tubuh-tubuh muda terus mengalir ke Leuwigajah seperti buah-buah disedot vitaminnya
mesin-mesin terus menggilas memerah tenaga murah satu kali dua puluh empat jam

Masuk - absen - tombol ditekan dan truk-truk pengangkut produksi meluncur terus ke pasar
Leuwigajah tak mau berhenti dari pagi sampai pagi cerobong asap terus mengotori langit
limbah mengental selokan berwarna Leuwigajah terus minta darah tenaga muda
Leuwigajah makin panas berputar dan terus menguras tenaga-tenaga murah (Bandung - Solo 21 Mei - 16 Juni)

# LEUWIGAJAH MASIH HAUS

leuwigajah tak mau berhenti dari pagi sampai pagi bis-bis-mobil pengangkut tenaga murah
bikin gemetar jalan-jalan dan debu-debu tebal membumbung mesin-mesin tak mau berhenti
membangunkan buruh tak berkamar-mandi tanpa jendela tanpa cahaya matahari
jejer berjejer alas tikar lantai dinding dingin lembab pengap mulut lidah-lidah penghuni rumah kontrak

Terus bercerita buruk lembur paksa sampai pagi tubuh mengelupas-jari jempol putus - upah rendah
mogok - pecat seperti nyabuti bulu ketiak tubuh-tubuh muda terus mengalis ke leuwigajah

seperti buah-buah disedot vitaminnya mesin-mesin terus menggilas memerah tenaga murah
satu kali duapuluhempat jam masuk - absen - tombol ditekan dan truk-truk pengangkut produksi
meluncur terus ke pasar leuwigajah tak mau berhenti dari pagi sampai pagi

Asap crobong terus kotor selokan air limbah berwarna mesin-mesin tak mau berhenti
terus minta darah tenaga muda leuwigajah makin panas
berputar dan terus menguras (Bandung 21 mei 1992)

# MAKIN TERANG BAGI KAMI

Tempat pertemuan kami sempit bola lampu kecil cahaya sedikit tapi makin terang bagi kami
tangerang - solo - jakarta kawan kami kami satu : buruh kami punya tenaga
tempat pertemuan kami sempit di langit bintang kelap-kelip tapi makin terang bagi kami
banyak pemogokan di sanasini tempat pertemuan kami sempit

Tapi pikiran ini makin luas makin terang bagi kami kegelapan disibak tukar-pikiran
kami satu : buruh kami punya tenaga tempat pertemuan kami sempit tanpa buah cuma kacang dan air putih
tapi makin terang bagi kami kesadaran kami tumbuh menyirami kami satu : buruh
kami punya tenaga jika kami satu hati kami tahu mesin berhenti

sebab kami adalah nyawa yang menggerakkannya (Bandung 21 mei 1992)

# Sajak Ibu

Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata bila adikku tak bisa tidur karena lapar ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan yang bukan hak kami ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang ketabahan ibuku mengubah sayur murah jadi sedap


dengan kebajikan ibu mengenalkanku kepada tuhan Derita Sudah Naik Seleher
kaulempar aku dalam gelap hingga hidupku manjadi gelap kausiksa aku sangat keras
hingga aku makin mengeras kaupaksa aku terus menunduk tapi keputusan tambah tegak
darah sudah kauteteskan dari bibirku luka sudah kaubilurkan ke sekujur tubuhku

cahaya sudah kaurampas dari biji mataku derita sudah naik seleher kau
menindas sampai di luar batas

# AKU MASIH UTUH DAN KATA-KATA BELUM BINASA

Aku bukan artis pembuat berita tapi memang aku selalu kabar buruk buat para penguasa
puisiku bukan puisi tapi kata-kata gelap yang berkeringat dan berdesakan mencari jalan
ia tak mati-mati meski bola mataku diganti ia tak mati-mati meski bercerai dengan rumah
ia tak mati-mati telah kubayar apa yang dia minta umur-tenaga-luka

kata-kata itu selalu menagih padaku ia selalu berkata :kau masih hidup! aku memang masih utuh
dan kata-kata belum binasa (18 juni 1997)

# MOMOK HIYONG

Momok hiyong si biang kerok paling jago bikin ricuh kalau situasi keruh
jingkrat jingkrat ia bikin kacau dia ahlinya akalnya bulus siasatnya ular
kejamnya sebanding nero sefasis hitler sefeodal raja kethoprak

luar biasa cerdasnya di luar batas culasnya demokrasi dijadikan bola mainan
hak azazi ditafsir semau gue emas doyan hutan doyan kursi doyan nyawa doyan
luar biasa tanah air digadaikan masa depan rakyat digelapkan dijadikan jaminan utang
momok hiyong momok hiyong apakah ia abadi dan tak bisa mati?

momok hiyong momok hiyong berapa ember lagi darah yang ingin kau minum?
(30 september 96)

# Buruh Buruh

Di batas desa
pagi-pagi
dijemput truk
dihitung seperti pesakitan
diangkut ke pabrik
begitu seterusnya

Mesin terus berputar
pabrik harus berproduksi
pulang malam
badan loyo
nasi dingin

Bagaimana kalau anak sakit
bagaimana obat
bagaimana dokter
bagaimana rumah sakit
bagaimana uang
bagaimana gaji
bagaimana pabrik? mogok?
pecat! mesin tak boleh berhenti
maka mengalirlah tenaga murah
mbak ayu kakang dari desa

 

 # Satu Mimpi Satu Barisan

Di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah

Di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariyah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya: karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang

Di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isu dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak

Di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam

Di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang lantung cari kerjaan
bini hamil tiga bulan
kesalahan: karena tak sudi
terus diperah seperti sapi

Dimana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung – solo – jakarta – tangerang
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan

satu mimpi

satu barisan

# Sehari Saja Kawan


Satu kawan bawa tiga kawan
masing-masing nggandeng lima kawan
sudah berapa kita punya kawan

Satu kawan bawa tiga kawan
masing-masing bawa lima kawan
kalau kita satu pabrik bayangkan kawan

Kalau kita satu hati kawan
satu tuntutan bersatu suara
satu pabrik satu kekuatan
kita tak mimpi kawan!

Kalau satu pabrik bersatu hati
mogok dengan seratus poster
tiga hari tiga malam
kenapa tidak kawan

Kalau satu pabrik satu serikat buruh
bersatu hati
mogok bersama sepuluh daerah
sehari saja kawan
sehari saja kawan

Sehari saja kawan
kalau kita yang berjuta-juta
bersatu hati mogok
maka kapas tetap terwujud kapas
karena mesin pintal akan mati
kapas akan tetap berwujud kapas
tidak akan berwujud menjadi kain
serupa pelangi pabrik akan lumpuh mati

Juga jalan-jalan
anak-anak tak pergi sekolah
karena tak ada bis
langit pun akan sunyi
karena mesin pesawat terbang tak berputar
karena lapangan terbang lumpuh mati

Sehari saja kawan
kalau kita mogok kerja
dan menyanyi dalam satu barisan
sehari saja kawan
Kapitalis pasti kelabakan

# Suti

Suti tidak kerja lagi
pucat ia duduk dekat amben-nya
Suti di rumah saja
tidak ke pabrik tidak kemana-mana
Siti tidak ke rumah sakit
batuknya memburu
dahaknya berdarah


Suti kusut-masai
di benaknya menggelegar suara mesin
kuyu matanya membayangkan
buruh-buruh yang berangkat pagi
pulang petang
hidup pas-pasan
gaji kurang
dicekik kebutuhan

Suti meraba wajahnya sendiri
tubuhnya makin susut saja
makin kurus menonjol tulang pipinya
loyo tenaganya
bertahun-tahun dihisap kerja

Suti batuk-batuk lagi
ia ingat kawannya
Sri yang mati
karena rusak paru-parunya

Suti meludah
dan lagi-lagi darah

Suti memejamkan mata
suara mesin kembali menggemuruh
bayangan kawannya bermunculan
Suti menggelengkan kepala
tahu mereka dibayar murah

Suti meludah
dan lagi-lagi darah

Suti merenungi resep dokter
tak ada uang
tak ada obat

Demikian artikel mengenai Puisi Wiji Thukul Peringatan, cocok untuk Hari Buruh 2024, penuh makna tetap relevan.

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved