Hari Buruh 2024

20 Puisi Hari Buruh 1 Mei 2024 dari Wiji Thukul, Penuh Makna, Perjuangkan Hak Buruh

Wiji Thukul adalah seorang penyair asal Solo Jawa Tengah. Berikut 20 Puisi Hari Buruh 1 Mei 2024 dari Wiji Thukul, penuh makna, perjuangkan hak buruh.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAMEDIA.COM DARI TRIBUNNEWS.WIKI
Wiji Thukul adalah seorang penyair asal Solo Jawa Tengah. Berikut 20 Puisi Hari Buruh 1 Mei 2024 dari Wiji Thukul, penuh makna, perjuangkan hak buruh. 

TRIBUNSUMSEL.COM - 20 Puisi Hari Buruh 1 Mei 2024 dari Wiji Thukul, penuh makna, perjuangkan hak buruh.

Wiji Thukul adalah seorang penyair asal Solo Jawa Tengah yang hilang bersama 13 aktivis lainnya antara 1997-1998 dan hingga sekarang belum ditemukan.

Syair dan puisi gubahan Wiji Thukul kerapkali mengkritisi pemerintah, menyoroti ketidakadilan yang dirasakan masyarakat Indonesia masa itu termasuk kaum buruh.

Berikut ini 20 puisi Hari Buruh 1 Mei 2024 dari Wiji Thukul, penuh makna, perjuangkan hak buruh.

1. Kucing, Ikan Asin Dan Aku

Seekor kucing kurus menggondol ikan asin
laukku untuk siang ini  aku meloncat
kuraih pisau biar kubacok ia biar mampus


ia tak lari tapi mendongak menatapku
tajam mendadak lunglai tanganku
-aku melihat diriku sendiri! lalu kami berbagi

kuberi ia kepalanya (batal nyawa melayang)
aku hidup ia hidup kami sama-sama makan

2. Isyarat

Peringatan Jika rakyat pergi Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati Barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat bersembunyi Dan berbisik-bisik

Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Bila rakyat berani mengeluh Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa Tidak boleh dibantah

Kebenaran pasti terancam Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan! (Solo, 1986)

3. Bunga dan Tembok

Seumpama bunga Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak Kau kehendaki adanya

Engkau lebih suka membangun Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved