Siswa SMK Tewas Dianiaya Kepsek

Safrin Zebua, Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK di Nias Hingga Tewas, Dibebastugaskan dari Jabatan

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siduaori Nias Selatan Safrin Zebua (37) terancam dipecat, sudah dibebastugaskan usai diduga aniaya siswanya hingga tewas

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
TribunMedan.com
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siduaori Nias Selatan Safrin Zebua (37) terancam dipecat, sudah dibebastugaskan usai diduga aniaya siswanya hingga tewas 

Setelah sang anak mengaku, ayah korban mengatakan dirinya dan istri menanyakan kebenaran hal tersebut kepada rekan korban.

Sementara, kedua teman korban pun menjelaskan, Kepala Sekolah benar memukul korban pada bagia keningnya.

"Saat itulah mamaknya mulai curiga dan mencari tahu apa penyebab dari penyakitnya yang dialami anak kami," jelasnya.

"Kami pun menanyakan kepada teman sekolahnya IJN dan FL," katanya.

Pada 9 April 2024 lalu, Yaredi pun dirawat di RSUD dr Thomsen Gunung Sitoli untuk melakukan rontgen.

Kemudian, berdasarkan keterangan dokter, Yaredi mengalami luka bekas pukulan di bagian kening sehingga membuat salah satu syaraf tidak berfungsi.

Keadaan ini pun membuat kondisi korban semakin parah.

Sempat pulang, Yaredi pun kembali dirawat di rumah sakit yang sama untuk menjalani perawatan lebih intensif pada Sabtu (13/4/2024) lalu.

Sayangnya, baru dua hari dirawat di RSUD dr Thomsen, Yaredi menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (15/4/2024) pukul 19.30 WIB.

Padahal di hari yang sama, pihak kepolisian sempat ingin memintai keterangan Yaredi, tetapi tidak bisa lantaran korban masih dalam kondisi kritis.

Baca juga: Kisah Pilu Bayi Usia 2 Hari Meninggal Dunia, Sang Ibu Curhat Menduga Penyebabnya usai Dipijat Nenek

Pasca meninggalnya Yaredi Ndruru (17), keluarga dan orang tua kandung almarhum bersepakat untuk menyerahkan jenazah anaknya dilakukan otopsi, Selasa (16/04/2024).

Keluarga almarhum curiga meninggalnya Yaredi akibat tindakan Kepala Sekolah Safrin Zebua (37) pada Sabtu 23 Maret 2024 pukul 09.00 WIB.

Atas hal tersebut orang tua Yaredi Ndruru membuat laporan ke Polres Nias Selatan, 11 April 2024.

Keluarga Korban Berharap Diusut Tuntas

Pasca meninggalnya Yaredi keluarga pun sepakat, jenazah anaknya agar dilakukan otopsi oleh kedokteran forensik, dan dalam hal ini kepada Polres Nias Selatan dalam menjalankan upaya kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved