Mayat Dicor di Bandung Barat

Penyebab Didi Hartanto Pegawai Honorer Dibunuh &Jasad dicor Tukang Kebun, Tak Bayar Upah 300 Ribu

Inilah penyebab Didi Hartanto pegawai honorer dibunuh dan jasadnya di cor oleh Ijal, tukang kebunnya, tak bayar upah bersihkan rumah Rp 300 ribu..

KOMPAS.com/BAGUS FUJI PANUNTUN / Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Penyebab Didi Hartanto Pegawai Honorer Dibunuh & Jasad di Cor Tukang Kebun, Tak Bayar Upah 300 Ribu 

"Pada 30 Maret saya lapor ke polisi tapi saat dicek lokasi (kejadian) bersih, kemudian saya lapor lagi karena ada kecurigaan," ujar sepupu korban, Agus Wardoyo (57) saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (16/4/2024).

Baca juga: Kronologi Didi Hartanto Pegawai Honorer Dibunuh & Jasad Dicor Tukang Kebun, Awal Cekcok Minta Upah

Keluarga awalnya berkali-kali menghubungi Didi, tapi tidak ada jawaban.

Keluarga kemudian mendatangi rumah Didi yang ternyata dikunci.

Sepupu Didi mempunyai duplikat kunci. Keluarga akhirnya bisa masuk ke dalam rumah. Keluarga dan polisi kemudian memeriksa rumah korban, tapi tidak ada yang janggal.

Beberapa hari kemudian, keluarga menggelar pengajian di rumah korban.

Kecurigaan Agus itu karena posisi ranjang berubah dan lapisan paling atasnya sudah tidak ada, kemudian ia langsung lapor lagi ke polisi terkait temuan tersebut.

"Laporan pertama kan orang hilang, laporan keduanya laporan temuan baru itu yaitu dugaan ada tindak pidana kekerasan apalagi ada barang yang hilang," katanya.

Barang hilang yang diketahui Agus tersebut yakni motor milik korban, sehingga temuan itu bisa menguatkan polisi bahwa Didi diduga menjadi korban tindak pidana.

Akhirnya kecurigaan keluarga terbukti, bahwa korban ditemukan tewas dan dikubur di dalam rumahnya meski sebelumnya Agus tidak memiliki kecurigaan terkait kejadian ini meski sudah mencari dengan jalur spiritual.

"Bahkan ditempat itu (titik penemuan jasad korban) kita pakai untuk pengajian (spritual), percis di bawahnya itu korban dikubur," ucap Agus.

Sementara itu, Andriani, rekan kerja korban di BKIPM Bandung mengatakan, korban diketahui mulai tidak masuk kantor sejak 15 Maret 2024 karena Sabtu Minggu libur, sehingga masuk terakhir kerja hari Jumat.

"Nah hari Senin kita apel pagi tidak ada, kemudian dari kita pastikan mencari dan ketahui tidak masuknya dari hari Senin itu," kata Andriani.

Menurut dia, korban merupakan sosok pendiam baik dan tidak banyak bicara, sehingga dia tidak mungkin bikin masalah dengan orang lain dan ia tidak menyangka Didi jadi korban pembunuhan.

"Karena selama ini memang orangnya itu enggak pernah neko-neko dan enggak banyak bicara juga," ucapnya.

 

Baca juga: Sosok Suganda Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang, Anak Buah Suami Korban

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved