seputar islam

Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Senin-Kamis, Bolehkah? Serta Niat Puasa Qada Ramadan

Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM
Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Senin-Kamis, Bolehkah? Serta Niat Puasa Qada Ramadan. 

1. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari

Bagi yang berpuasa Ramadan dengan sempurna, lalu mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari.

Lafaz hadis ini adalah:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

2. Diutamakan dikerjakan berurutan

Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.

Namun, jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah.


3. Usahakan untuk mengganti utang puasa Ramadan dahulu atau puasa Qadha

Jika Anda memiliki utang puasa Ramadan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qadha’ puasa).

Hal ini berdasarkan penjelasan Ibnu Hambali dalam kitab Lathoiful Ma’arif.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata,

“Siapa yang mempunyai kewajiban qadha’ puasa Ramadan, hendaklah ia memulai puasa qadha’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang Muslim menjadi gugur.

Bahkan puasa qadha’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Karena umur tiada yang tahu. Maka utang puasa seyogyanya ditunaikan lebih dahulu dari pada puasa Syawal.

Begitu pula beliau mengatakan, “Siapa yang memulai qadha’ puasa Ramadan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qadha’nya sempurna, maka itu lebih baik.

Inilah yang dimaksud dalam hadits, yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal.

Namun, pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qadha’ puasanya di bulan Syawal.

Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qadha’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

4. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri

Puasa Syawal diutamakan setelah Hari Raya Idul Fitri, tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

“Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung.

Ini menunjukkan bersegeralah dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465)

Itulah Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Senin-Kamis, Bolehkah? Serta Niat Puasa Qada Ramadan.

Baca juga: Puasa Daud Adalah, Asal Mula Perintah Puasa Nabi Daud, Niat, Tata Cara Melaksanakan dan Keutamaannya

Baca juga: Niat Menggantikan Puasa Orang Lain Yang Sudah Meninggal, Hukumnya Menurut Penjelasan Ulama

Baca juga: Bayar Fidyah Puasa Ramadhan 2024 dengan Uang, Begini Tata Cara dan Ketentuan yang Harus Diketahui

Baca juga: Puasa Syawal 2024 Sampai Tanggal Berapa? Catat Batas Akhirnya, Jangan Sampai Terlewat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved