seputar islam
Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Senin-Kamis, Bolehkah? Serta Niat Puasa Qada Ramadan
Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM –- Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Senin-Kamis, Bolehkah? Serta Niat Puasa Qada Ramadan.
Bulan Ramadhan baru saja berlalu. Di bulan Syawal ini, ada banyak amalan yang bisa dilakukan agar kita tetap istiqamah setelah Ramadhan berlalu.
Salah satu ibadah tersebut yakni puasa Syawal, atau puasa yang dilakukan di bulan Syawal.
Namun, bagi yang memiliki utang puasa di bulan Ramadan, bolehkah menggabungkan niat untuk puasa Syawal dan puasa qadha atau puasa pengganti.
Atau mungkin bisakah puasa Syawal digabungkan niatnya dengan puasa Senin Kamis?
Simak penjelasannya berikut ini.
Rektor IAIN Ponorogo, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag mengatakan khusus di bulan Syawal, umat Muslim yang terutama perempuan bisa mendapatkan tiga pahala sekaligus.
Pahala yang pertama, yakni pahala melakukan puasa pengganti atau puasa qadha Ramadan
Puasa ini diniati untuk membayar utang puasa atau puasa qadha, terutama bagi perempuan yang memiliki utang puasa selama bulan Ramadan kemarin.
“Yang pertama puasa di bulan Syawal selain tanggal 1, karena hanya tanggal 1 Syawal saja yang tidak diperbolehkan puasa.”
“Di tanggal 2 dan setererusnya diniati untuk puasa membayar utang atau qadha. Bagi perempuan ini ya yang utama karena memiliki hutang puasa,” ujar Evi dalam program Oase di kanal YouTube Tribunnews.com, beberapa waktu lalu.
Yang kedua adalah diniati untuk sunah puasa Syawal, sehingga bisa juga mendapatkan pahala sunah puasa Syawal.
“Kemudian yang kedua diniati puasa Syawal sekalian, sunah dapet pahalanya,” imbuhnya.
Kemudian yang ketiga, jika nanti berpuasa di hari Senin dan Kamis, maka bisa juga mendapatkan pahala puasa Senin Kamis.
“Nanti kalau ketemu dengan hari Kamis atau hari Senin, maka tambah lagi itu pahalanya puasa Senin Kamis.”
“Jadi ada tiga, puasa qadha, kemudian puasa Syawal dan puasa Senin Kamis. Dan itu boleh satu puasa dengan tiga niat,” pungkasnya.
Hal yang sama dikutip dari laman kemenag.go.id, ibadah puasa Syawal boleh digabung dengan puasa qadha Ramadhan. Orang yang mengerjakan puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal akan tetap mendapatkan keutamaan selayaknya melakukan puasa sunah Syawal.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut:
وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر
Artinya, "Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta'akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal)," (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri 'alâ Syarhil 'Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
Akan tetapi, terdapat pendapat lain yang menyebutkan bahwa seorang muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan dianjurkan untuk mendahulukan qadha puasanya terlebih dahulu. Setelahnya, baru boleh menunaikan puasa sunah Syawal.
Seperti keterangan Al-Khatib As-Syarbini dalam kitab Mughnil Muhtaj yang dilansir dari NU Online berikut:
ولو صام في شوال قضاء أو نذرا أو غير ذلك ، هل تحصل له السنة أو لا ؟ لم أر من ذكره ، والظاهر الحصول. لكن لا يحصل له هذا الثواب المذكور خصوصا من فاته رمضان وصام عنه شوالا ؛ لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم ، ولذلك قال بعضهم : يستحب له في هذه الحالة أن يصوم ستا من ذي القعدة لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب ا هـ
Artinya: "Kalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunnah puasa Syawal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat. Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadits khususnya orang luput puasa Ramadhan dan mengqadhanya di bulan Syawal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa'dah sebagai qadha puasa Syawal."
Jika mendahulukan qadha puasa Ramadan, maka memungkinkan bagi seseorang tidak sempat melaksanakan puasa Syawal. Dengan begitu, sebagian ulama berpendapat dianjurkan bagi mereka untuk berpuasa enam hari di bulan Dzulqa'dah sebagai qadha puasa Syawal.
Berikut ini bacaan niat puasa qadha Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin:
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.
Berikut bacaan niat Puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Tidak seperti Puasa Ramadan, niat puasa Syawal bisa dilakukan saat siang hari selama belum makan atau minum.
Berikut bacaan niat puasa syawal digabung puasa senin kamis dikutip dari bali.kemenag.go.id:
Nawaitu shauma yaumil istnaini (aw yaumil khamis) wa syahri syawal sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya: "Saya niat puasa pada hari Senin (hari Kamis: jika kebetulan hari Kamis) dan puasa bulan Syawal, sunnah karena Allah."
Tata Cara Puasa Syawal
Berikut ini tata cara dan ketentuan puasa Syawal:
1. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari
Bagi yang berpuasa Ramadan dengan sempurna, lalu mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari.
Lafaz hadis ini adalah:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).
Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).
2. Diutamakan dikerjakan berurutan
Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.
Namun, jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah.
3. Usahakan untuk mengganti utang puasa Ramadan dahulu atau puasa Qadha
Jika Anda memiliki utang puasa Ramadan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qadha’ puasa).
Hal ini berdasarkan penjelasan Ibnu Hambali dalam kitab Lathoiful Ma’arif.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata,
“Siapa yang mempunyai kewajiban qadha’ puasa Ramadan, hendaklah ia memulai puasa qadha’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang Muslim menjadi gugur.
Bahkan puasa qadha’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Karena umur tiada yang tahu. Maka utang puasa seyogyanya ditunaikan lebih dahulu dari pada puasa Syawal.
Begitu pula beliau mengatakan, “Siapa yang memulai qadha’ puasa Ramadan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qadha’nya sempurna, maka itu lebih baik.
Inilah yang dimaksud dalam hadits, yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal.
Namun, pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qadha’ puasanya di bulan Syawal.
Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qadha’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).
4. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri
Puasa Syawal diutamakan setelah Hari Raya Idul Fitri, tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
“Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung.
Ini menunjukkan bersegeralah dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465)
Itulah Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Senin-Kamis, Bolehkah? Serta Niat Puasa Qada Ramadan.
Baca juga: Puasa Daud Adalah, Asal Mula Perintah Puasa Nabi Daud, Niat, Tata Cara Melaksanakan dan Keutamaannya
Baca juga: Niat Menggantikan Puasa Orang Lain Yang Sudah Meninggal, Hukumnya Menurut Penjelasan Ulama
Baca juga: Bayar Fidyah Puasa Ramadhan 2024 dengan Uang, Begini Tata Cara dan Ketentuan yang Harus Diketahui
Baca juga: Puasa Syawal 2024 Sampai Tanggal Berapa? Catat Batas Akhirnya, Jangan Sampai Terlewat
Bacaan Niat Puasa Syawal Lengkap
Niat Puasa Syawal Digabung
Niat Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis
Bacaan Niat Puasa Syawal
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Nawaitu shauma yaumil istnaini (aw yaumil khamis)
Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan
Kumpulan Hadits Hikmah Bersholawat, Diampuni Dosa, Dikabulkan Hajat Dikumpulkan di Surga |
![]() |
---|
Kumpulan Doa Saat Ikut atau Melihat Aksi Demonstrasi, Mohon Perlindungan Allah, Doa-doa Nabi Musa |
![]() |
---|
Catat Tanggalnya, Jadwal Puasa Senin-Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh September 2025, Ada 11 Hari |
![]() |
---|
Doa Agar Dijauhkan dari Pemimpin yang Zalim, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Arti Ayat Ya Ayyuhalladzina Amanu Shollu Alaihi Wa Sallimu Taslima, Perintah Allah untuk Bershalawat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.