Kebakaran di Puncak Sekuning Palembang

Satu Korban Tewas Kebakaran di Puncak Sekuning Palembang, Polisi Amankan Seorang Remaja Disabilitas

Polisi mengamankan seorang remaja disabilitas terkait kebakaran di Jalan Puncak Sekuning Palembang.

|
Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA/Dok Warga
Polisi saat meminta keterangan A (14) remaja disabilitas yang diduga jadi penyebab kebakaran di Puncak Sekuning Palembang, Selasa (9/4/2024). 

Korban satu orang meninggal dunia di dalam rumah atas nama Wiwin (25) yang terjebak di dalam rumah.

Kapolsek Ilir Barat I Kompol Ginanjar Aliya Sukmana mengatakan, api pertama kali terlihat oleh saksi Dandi yang hendak pulang ke rumah.

"Saksi Dandi melihat ada api dari rumah korban Wiwin lalu ali mulai membesar sehingga Dandi memberi tahu kepada warga," ujar Ginanjar.

Api menjalar ke rumah korban lainnya, tak lama kemudian mobil pemadam kebakaran datang sekitar 5 unit langsung melakukan pemadaman sekitar pukul 03:30 WIB api berhasil dipadamkan.

Sedangkan jenazah korban yang tewas dalam kebakaran dibawa ke RS Bhayangkara Palembang. 

Tangis Korban Kebakaran

Tangis kesedihan tak kuasa dibendung para korban kebakaran di  Jalan Puncak Sekuning Lorong Pulau Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Selasa (9/4/2024) dini hari.

Sebab peristiwa kebakaran yang menghabiskan segala harta benda mereka berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah. 

Menurut informasi terakhir yang diterima, ada sembilan unit rumah yang terbakar meliputi tiga bedeng dan enam rumah serta mengakibatkan satu korban jiwa. 

Suwito (51) salah satu korban yang rumahnya terbakar mengatakan, peristiwa itu terjadi sangat cepat. Bahkan ia hanya sempat menyelamatkan kasur, bantal, dan sepeda motornya saja.

"Saya dibangunkan warga dari luar terbangun api sudah besar di belakang rumah. Lalu ajak istri dan anak keluar rumah dan membawa peralatan untuk tidur saja yang lain tidak selamat " ujar Suwito kepada Tribunsumsel.com.

Kejadian ini membuat sang istri Dewi (48) sangat syok dan menangis sampai harus dipapah oleh salah seorang keluarganya

"Istri syok lihat rumah sudah seperti ini, mana mau dekat lebaran juga sudah ada persiapan mau nyambut lebaran," katanya.

Karena tak ingin membuat kondisi sang istri bertambah parah, Suwito meminta keluarga membawa istri mengungsi ke daerah Gandus.

"Istri lagi sakit-sakitan juga jadi dibawa ke tempat keluarga di Gandus, saya takut dia tambah syok kalau lihat kondisi rumah," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved