Berita Viral
7 Tahun Menanti, Tangis Haru Guru Honorer Pecah Terima Gaji Sertifikasi, Langsung Sujud Syukur
viral di media sosial baru-baru ini, tampak guru honorer tak kuasa menangis haru menerima gaji sertifikasi setelah 7 tahun penantian
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
“Iya membangun sekolah,” ucap Ahmad Jamaludin, mantan guru honorer membenarkannya.
Baca juga: Erni Sugiyanti Anggota DPRD Jabar Tewas Kecelakaan di Tol Cipali, Tulang Rusuk Patah
Dalam wawancara tersebut, Ahmad juga mengungkap sekolah gratisnya ditunjang dan didonatori dari hasil penjualan sapu injuk tersebut.
Pada awal pembangunan sekolah gratisnya itu saat itu belum ada bantuan dari pemerintah mana pun.
“Untuk menunjang sekolah itu, kita donaturi sendiri,” ungkapnya.
Karena hal itu, Ahmad juga sekaligus memberdayakan masyarakat dan para siswanya untuk memproduksi sapu injuk tersebut.
Para murid sengaja diajarkan membuat sapu unjuk agar bisa membeli keperluan sekolah dan membantu ekonomi keluarganya.
Inspirasi itu datang ketika Ahmad sedih ada siswa yang tidak melanjutkan pendidikan SMP karena terhambat biaya.
Karena hal itu, Ahmad menawarkan siswanya itu bisa sekolah gratis sekaligus berdaya bekerja memproduksi sapu injuk yang juga menjadi mata penghasilan sekolah gratisnya tersebut.
Selain memberikan sekolah gratis, Ahmad juga mengaku menyediakan tempat tinggal untuk para murid yang kurang mampu.
Kebutuhan para murid yang kurang mampu tersebut juga disediakan penginapan dan makan sehari-hari yang ditanggung olehnya secara pribadi.
Bahkan murid yang menginap, berasnya ditanggung saya sendiri," ujarnya.
Dengan ketekunan, kegigihannya serta kecintaannya terhadap pendidikan mampu membuat Ahmad berjuang membangun sekolah gratis tersebut.
Kini, mimpinya untuk mewujudkaan sekolah gratis untuk anak yang kurang mampu pun telah terwujud.
"Alhamdulillah dari sapu ini bisa membangun sekolah SMP IT Pancuh Tilu meskipun sangat sederhana sekali," tutupnya.
Diketahui mantan guru honorer Ahmad Jamaludin telah berhasil membangun sekolah gratisnya bernama SMP IT Pancuh Tilu di Desa Jayagiri, Kabupaten Cianjur pada 2020 lalu.
Kini, SMP IT Pancuh Tilu memiliki gedung sederhana.
Seiring berjalannya waktu kini biaya sekolah gratisnya juga mendapat bantuan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang hanya bisa membayar 12 orang guru.
Dari kisah perjuangan tersebut, kini kisah inspiratif mantan guru honorer Ahmad tersebut menarik perhatian warganet.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Baca juga berita lainnya di Google News
Duduk Perkara Letda F Oknum TNI di Pontianak Pukul Ojol hingga Hidung Patah, Tersinggung Diklakson |
![]() |
---|
Hidung Ojol di Pontianak Patah Dipukul Letda F, Keluarga Tolak Damai, Panglima TNI Janjikan Ini |
![]() |
---|
Profesi Baru Wahyudin Moridu yang Viral Sesumbar Rampok Uang Negara, Jauh dari Gaji DPRD Gorontalo |
![]() |
---|
Penampakan Ahmad Sahroni Baru Muncul usai Rumah Dijarah Massa, Minta Maaf, Keberadaan Misterius |
![]() |
---|
TNI Minta Maaf, Kapuspen Ungkap Nasib Letda F Prajurit di Pontianak Pukul Ojol hingga Hidung Patah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.