Berita Viral
7 Tahun Menanti, Tangis Haru Guru Honorer Pecah Terima Gaji Sertifikasi, Langsung Sujud Syukur
viral di media sosial baru-baru ini, tampak guru honorer tak kuasa menangis haru menerima gaji sertifikasi setelah 7 tahun penantian
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- Penantian guru honorer menerima gaji sertifikasi kini terbayarkan.
Seperti yang viral di media sosial baru-baru ini, tampak guru honorer tak kuasa menangis haru menerima hak mereka.
Bukan tanpa sebab, sang guru honorer tersebut sudah 7 tahun menantikan gaji sertifikasi itu keluar.
Baca juga: Heboh Dokter Mendengar Suara Musik saat Periksa Denyut Nadi di Kaki Pasien 65 Tahun, Bahasa Spanyol
Video momen haru guru honorer menerima gaji sertifikasi pertamanya itu viral dibagikan akun TikTok hiramadona, Jumat (5/4/2024).
Diketahui momen guru honorer menangis haru mendapatkan gaji sertifikasi itu terjadi di Sumatera Utara.
Dalam video tersebut memperlihatkan seorang wanita berbaju hijau masih mengenakan helm mendatangi sebuah gerai tarik tunai.
Ia terlihat menyerahkan sebuah kartu ATM kepada penjaga gerai tersebut.
Dalam narasi video, wanita berbaju hijau tersebut merupakan seorang guru honorer.
Ia sedang mengecek gaji sertifikasinya setelah 7 tahun menunggu.
Tampak penjaga gerai tersebut memberi tahukan bahwa guru honorer tersebut mendapatkan gaji tersebut.
Baca juga: Nasib Pak Alvi Guru Honorer 36 Tahun Viral Cari Rongsokan, Kini Diberi Motor hingga Modal Usaha
Mendengar hal tersebut terlihat reaksi sang guru honorer itu kaget dan menangis haru.
Seoalah mimpinya menjadi kenyataan, wanita tersebut lantas sujud syukur.
Melihat reaksi guru honorer tersebut, penjaga gerai itu menghampirinya untuk menguatkan guru tersebut.
Sementara guru honorer itu terus menangis tak kuasa menahan rasa haru dan rasa syukurnya.
“Seorang guru honorer yang menunggu gaji sertifikasinya selama 7 tahun akhirnya keluar juga…sehat selalu ya buk,” tulis pengunggah.
“Perjuangan seorang guru tiada batas,,semoga sukses selalu ibu guru se Indonesia,” tulisnya.
Dalam kolom komentar, pengunggah menyebut guru honorer tersebut menerima gaji sertifikasi pertamanya sekitar Rp 6 juta.
Kini, video momen haru guru honorer mendapatkan gaji sertifikasi tersebut menarik perhatian warganet.
Tak sedikit warganet yang mengaku ikut merasakan haru perjuangan dan kesabaran guru honorer tersebut.
“7 THN penantian yg panjang.. guru hebat dan penuh ke ikhlaskan mengajar..” tulis beragam komentar warganet.
“Kami sebagai murid, yg pernah merasakan ketulusan para guru, berharap guru honorer bisa di berikan rejeki melimpah. AMIN” kata akun Pojok Tambang.
"Suamiku jadi guru honorer sudah ada 10 th, Alhamdulillah tahun ini baru lolos sertifikasi" kata Terri olshop.
Kisah Lainnya - Kisah Mantan Guru Honorer di Cianjur Modal Jualan Sapu Injuk Berhasil Bangun Sekolah Gratis
Selama ini menjadi guru honorer kerap kali dipandang sebelah mata.
Mereka hanya bisa pasrah mengajar dengan honor seadanya.
Bahkan gaji yang diterima mereka di bawah dari UMR daerah.
Karena hal itu, tak heran banyak guru honorer harus memutar otak.
Selain menjadi guru honorer, mereka juga harus memiliki pekerjaan sampingan.
Inilah pula yang dilakukan mantan guru honorer di Cianjur ini dan kini menjadi kisah inspiratif dan viral di media sosial.
Ia berhasil membangun sekola gratis dari hasil berjualan sapu injuk.
Baca juga: Sosok Erni Sugiyanti, Anggota DPRD Jabar Tewas Kecelakaan di Tol Cipali, Dikenal Kader Cukup Berjasa
Kisah inspiratif mantan guru honorer di Cianjur ini viral dibagika akun TikTok @daaitvindonesia.
Dia adalah Ahmad Jamaludin, dulunya merupakan guru honorer.
Ia mengabdikan dirinya mengajar sebagai guru honorer selama 10 tahun.
Hingga akhirnya ia memutuskan berhenti dan menjadi mantan guru honorer karena ia bertekad membangun sekolah gratis sendiri.
Tak disangka, hanya dengan modal menjual sapu injuk, Ahmad Jamaludin berhasil membangun sekolah gratis.

Ia membangun SMP IT Pancuh Tiluh yang berlokasi di Kampung Karawang Muda, Desa Jayagiri, Sindangbarang, Cianjur.
Tentu saja sebelum berhasil membangun sekolah gratis tersebut, Ahmad Jamaludin harus melalui luka-liku perjuangan.
Setelah menjadi mantan guru honorer, ia sempat merantau ke kota dengan harapan bisa memperbaiki kondisi perekonomiannya.
Namun, di tengah perjuangannya itu Ahmad Jamaludin justru termotivasi untuk berkontribusi mengembangkan sistem pendidikannya di desa tempat tinggal asalnya di Cianjur.
Berbagai cara dan upaya pun mulai dilakukan Ahmad dengan berjualan sapu injuk.
Dengan proses ternyata usahanya tersebut membuahkan hasil.
Dari bisnis berjualan sapu injuk tersebut, usahanya mulai berkembang dan bisa bisa mendapatkan pembeli dari berbagai daerah.
Lantas, dari hasil berjualan sapu injuk itulah dengan gigih, Ahmad mulai menyisihkan uang untuk membangun sekolah gratisnya.
Ia mulai menyisihkan uang mulai dari 4 ribu dari setiap penjualan sapu injuk seharga Rp 8 ribu.
"Jadi, Pak Ahmad ini dengan 8 ribu rupiah, disisihkan 4 ribu itu membangun sekolah?" tanya Ferdi Hasan pembawa acara.
“Iya membangun sekolah,” ucap Ahmad Jamaludin, mantan guru honorer membenarkannya.
Baca juga: Erni Sugiyanti Anggota DPRD Jabar Tewas Kecelakaan di Tol Cipali, Tulang Rusuk Patah
Dalam wawancara tersebut, Ahmad juga mengungkap sekolah gratisnya ditunjang dan didonatori dari hasil penjualan sapu injuk tersebut.
Pada awal pembangunan sekolah gratisnya itu saat itu belum ada bantuan dari pemerintah mana pun.
“Untuk menunjang sekolah itu, kita donaturi sendiri,” ungkapnya.
Karena hal itu, Ahmad juga sekaligus memberdayakan masyarakat dan para siswanya untuk memproduksi sapu injuk tersebut.
Para murid sengaja diajarkan membuat sapu unjuk agar bisa membeli keperluan sekolah dan membantu ekonomi keluarganya.
Inspirasi itu datang ketika Ahmad sedih ada siswa yang tidak melanjutkan pendidikan SMP karena terhambat biaya.
Karena hal itu, Ahmad menawarkan siswanya itu bisa sekolah gratis sekaligus berdaya bekerja memproduksi sapu injuk yang juga menjadi mata penghasilan sekolah gratisnya tersebut.
Selain memberikan sekolah gratis, Ahmad juga mengaku menyediakan tempat tinggal untuk para murid yang kurang mampu.
Kebutuhan para murid yang kurang mampu tersebut juga disediakan penginapan dan makan sehari-hari yang ditanggung olehnya secara pribadi.
Bahkan murid yang menginap, berasnya ditanggung saya sendiri," ujarnya.
Dengan ketekunan, kegigihannya serta kecintaannya terhadap pendidikan mampu membuat Ahmad berjuang membangun sekolah gratis tersebut.
Kini, mimpinya untuk mewujudkaan sekolah gratis untuk anak yang kurang mampu pun telah terwujud.
"Alhamdulillah dari sapu ini bisa membangun sekolah SMP IT Pancuh Tilu meskipun sangat sederhana sekali," tutupnya.
Diketahui mantan guru honorer Ahmad Jamaludin telah berhasil membangun sekolah gratisnya bernama SMP IT Pancuh Tilu di Desa Jayagiri, Kabupaten Cianjur pada 2020 lalu.
Kini, SMP IT Pancuh Tilu memiliki gedung sederhana.
Seiring berjalannya waktu kini biaya sekolah gratisnya juga mendapat bantuan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang hanya bisa membayar 12 orang guru.
Dari kisah perjuangan tersebut, kini kisah inspiratif mantan guru honorer Ahmad tersebut menarik perhatian warganet.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Baca juga berita lainnya di Google News
Kisah Sahida Ilmi Anak Petani Berhasil Tembus Kedokteran UGM, Bongkar Rahasia Untuk Bisa Lolos |
![]() |
---|
Tangis Dosen UI Dengar Perjuangan Anak Kuli Bangunan untuk Kuliah Meski Dicibir Miskin Oleh Warga |
![]() |
---|
Alasan Rosma Guru PNS di Batam Nekat Buat Laporan Palsu Kehilangan Uang Rp120 Juta, CCTV Jadi Bukti |
![]() |
---|
Nasib Rosma Guru di Batam Ketahuan Berbohong Soal Kehilangan Uang Rp210 Juta,Kini Terancam Dipenjara |
![]() |
---|
Drama Uang PNS Hilang Rp210 Juta Terbongkar, Kebohongan Rosma Bikin Geger Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.