Berita Viral

Sosok Henry Ayah Kandung Bayi 16 Bulan Tewas Ditinggal Eks Istri Liburan, Curhat Rindu Sang Anak

Terungkap sosok Henry ayah kandung dari Jailyn, bayi berusia 16 bulan di Ohio, Amerika Serikat (AS) tewas setelah ditinggal ibunda liburan 10 hari

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
tiktok/1henry1997
Terungkap sosok Henry ayah kandung dari Jailyn, bayi berusia 16 bulan di Ohio, Amerika Serikat (AS) tewas setelah ditinggal ibunda liburan 10 hari 

TRIBUNSUMSEL.COM- Terungkap sosok ayah kandung dari Jailyn, bayi berusia 16 bulan di Ohio, Amerika Serikat (AS) tewas setelah ditinggal sang ibunda liburan selama 10 hari.

Diketahui, ibu bernama Kristel Cendelario (32) tega meninggalkan putri kecilnya di rumah hanya untuk liburan di Puerto Rico dengan teman prianya.

Kasus kematian bayi berusia 16 bulan di di Ohio, Amerika Serikat (AS) ini pun mengundang pilu di media sosial.

Baca juga: Pilu Hati Hakim Sidang, Bayi 16 Bulan Makan Kotoran Sendiri hingga Tewas usai Ditinggal Ibu Liburan

Keberadaan ayah kandung dari bayi malang tersebut pun sempat dipertanyakan saat Jailyn, ditinggal seorang diri di rumah.

Candelario saat itu tengah berada di Puerto Rico bersama teman prianya selama 10 hari dan kembali ke rumah pada 16 Juni tahun lalu.

Saat kembali ke rumah, anak kandungnya yang bernama Jailyn tersebut dalam kondisi tidak responsif.

Tubuhnya sangat kurus ditemukan, matanya cekung, bibirnya kering, dan ada kotoran di mulut dan kukunya.

Terungkap jika ayah dari sang bayi bernama Henry itu ternyata pisah rumah dengan Kristel Cendelario.

Melansir dari akun Tiktoknya, Henry tampak terpukul atas meninggalnya sang bayi kecil tercintanya itu.

Baca juga: Jeritan Terakhir Jailyn Bayi 16 Bulan Meninggal Gegara Ditinggal Ibunya Liburan Selama 10 Hari

Henry meminta agar publik tidak menghakiminya dengan banyaknya pertanyaan soal kematian sang anak.

"Jangan menghakimi atau menunjuk seseorang tanpa mengenalnya (di mana ayahnya berada adalah pertanyaan yang selalu mereka tanyakan kepada saya di sini) Saya akan menjawab karena saya tinggal di Ekuador dan Jailyn tinggal bersama Ibunya dan Keluarga Ibunya di Cleveland.." kata Henry dalam unggahannya menyertakan potret baby Jailyn.

Meski jauh, Henry mengaku tak pernah lepas memberikan tanggung jawab dan kasih sayang kepada putrinya tersebut.

"Saya selalu Bertanggung Jawab dan saya selalu mencintainya dengan hidup saya sejak mereka memberi saya kabar bahwa dia akan datang ke dunia ini," ujarnya.

ayah kandung dari Jailyn, bayi berusia 16 bulan di Ohio, Amerika Serikat (AS) tewas setelah
ayah kandung dari Jailyn, bayi berusia 16 bulan di Ohio, Amerika Serikat (AS) tewas setelah ditinggal sang ibunda liburan selama 10 hari.

Mirisnya, pihak keluarga istrinya justru berbohong mengatakan bahwa dirinya berada di rumah tersebut saat Kristel liburan dengan pria lain.

"dan saya selalu menyadari perbedaan bahwa mereka berbohong kepada saya bahwa saya ada di rumah ketika anda sedang berlibur dan putriku yang terlantar, TUHAN MEMBERKATIMU," sambungnya.

Terlihat dari akun sosmednya, ia cukup banyak memposting tentang putrinya mengungkapkan kerinduannya.

Bahkan rumah yang menjadi TKP tersebut direnovasi dengan pernak-pernik balon untuk memperingati kematian putrinya.

"Satu hari lagi Merindukanmu Cintaku, Aku merindukanmu Putri Dari Tempat dimana kamu berada Jagalah Ayahmu Selalu Bayiku yang Cantik," katanya.

"Kamu akan selalu menjadi hal Terbaik yang terjadi padaku dalam Hidup ini," ungkap Henry dengan lirih.

Suatu hari nanti aku akan melakukannya pergi mencarimu dan berikan pelukan yang tidak pernah kuberikan padamu
perjalanan singkat di bumi ini hanya membuktikan bahwa kamu adalah malaikat Tuhan," terangnya.

Baca juga: Penyesalan Kristel Tinggalkan Bayi 16 Bulan Sendirian hingga Tewas Demi Liburan, Minta Pengampunan

Diketahui, pengadilan AS dalam sidang baru-baru ini menjatuhi Kristel dengan hukuman penjara seumur hidup atas tindakannya tersebut.

Hakim yang menjatuhkan hukumannya sampai terbata-bata membacakan vonisnya karena tak kuasa pilu dengan nasib sang bayi malang itu.

Hakim tersebut bernama Brendan Sheehan mengecam tindakan Kristel Cendelario tega meninggalkan bayinya tanpa makanan, air, keamanan, sambil berbaring di atas kotorannya sendiri.

"Bayi kecil itu bertahan, menunggu seseorang untuk menyelamatkannya. Dan Anda dapat melakukannya hanya dengan panggilan telepon sederhana.

Sebaliknya, saya melihat foto Anda di pantai sementara anak Anda memakan kotorannya sendiri dalam upaya untuk bertahan hidup," kata Hakim Pengadilan Permohonan Umum Cuyahoga County, Brendan Sheehan yang geram.

Hakim di AS bernama Brendan Sheehan mengecam tindakan Kristel Cendelario tega meninggalkan bayinya 10 hari liburan tanpa makanan, air, dan keamanan
Hakim di AS bernama Brendan Sheehan mengecam tindakan Kristel Cendelario tega meninggalkan bayinya 10 hari liburan tanpa makanan, air, dan keamanan (Tiktok/@theasianparent.id)

Hakim pun tetap menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Candelario tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

"Sama seperti Anda tidak membiarkan Jailyn keluar dari penjaranya hingga dia meninggal, Anda juga harus menghabiskan sisa hidup Anda di sel tanpa kebebasan," tambahnya.

Ia juga membandingkan hukuman seumur hidup Kristel dengan kurungan yang harus dialami putrinya sebelum kematiannya.

"Satu-satunya perbedaan adalah bahwa penjara setidaknya akan memberi Anda makan dan memberi Anda cairan yang tidak Anda berikan," tegasnya.

Dikutip dari CNN, baru bulan lalu, ibu bayi itu mengaku bersalah atas pembunuhan berat dan membahayakan anak-anak sehubungan dengan kematian putri kecilnya, Jailyn.

Kantor Kejaksaan mengungkapkan selama piknik, Candelario mengunjungi bahkan Detroit dan Puerto Rico.

"Candelario meninggalkan anaknya yang berusia 16 bulan untuk melakukan perjalanan ke Puerto Rico dan Detroit dari 8 Juni hingga 16 Juni," menurut pejabat kota.

Wanita itu kembali ke rumah pada 16 Juni 2023, dan menemukan Jailyn tak bernyawa, ia kemudian menelepon polisi.

Menurut afiliasi CBS WOIO, mereka tinggal di blok 3100 West 97th Street di lingkungan Cudell ke Cuyahoga County Medical Examiner, Cleveland, Ohio, AS.

"Bayi perempuan berusia 16 bulan itu dinyatakan meninggal ketika responden pertama tiba di rumah itu pada 16 Juni," kata pihak berwenang.

"Jailyn meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah akibat kelalaian pediatrik," kata Dr Elizabeth Mooney, Wakil Pemeriksa Medis di Cuyahoga di hadapan pengadilan.

Baca juga: Tabiat Kristel Tinggalkan Bayi 16 Bulan hingga Tewas Demi Liburan, Anak Sering Ditinggal Pergi

Cara tersebut dinyatakan sebagai pembunuhan.

"Anak tersebut mengalami dehidrasi parah dan kurus, dengan berat badan 13 pon, kurang 7 pon dibandingkan kunjungan dokter terakhirnya kurang dari dua bulan sebelumnya," kata Mooney.

Mooney menyebut kematian Jailyn sebagai "salah satu kasus paling tragis dan malang yang pernah ia alami dalam kariernya sejauh ini."

Dia mengatakan anak itu mungkin menderita selama seminggu lebih.

Dalam sebuah pernyataan hari Senin (25/3/2024), Jaksa Michael C. O'Malley menyebut Jailyn “seorang bayi perempuan cantik yang diambil dari dunia ini karena keegoisan ibunya yang tak terbayangkan.”

Bukan kali pertama tinggalkan bayi di rumah sendirian

Seorang tetangga memberi tahu WEWS bahwa ini bukan pertama kalinya Candelario meninggalkan bayinya sendirian di rumah.

“Kami terus mengatakan kepadanya untuk tidak meninggalkannya sendirian, bukan hanya saya, teman saya di seberang jalan juga, tapi dia selalu meninggalkannya sendiri,” kata tetangga itu.

Candelario tinggal di rumah bersama kedua putrinya dan orang tuanya.

“Ada begitu banyak orang di sini; dia bisa saja mengetuk salah satu pintu (rumah) kami dan meminta kami untuk membawa Jailyn,” kata tetangga lain kepada stasiun itu.

Dikutip dari laman CDC, pelecehan dan penelantaran anak adalah masalah umum di AS.

CDC mengatakan setidaknya satu dari tujuh anak di seluruh negeri mengalami pelecehan atau penelantaran anak dalam setahun terakhir.

Ada beberapa laporan tentang anak-anak kecil yang meninggal setelah ditelantarkan oleh orang tuanya.

Meminta pengampunan Tuhan

Di pengadilan, Candelario mengaku bahwa setiap hari dirinya meminta pengampunan dari Tuhan dan putrinya Jailyn.

Bahkan dia juga meminta maaf kepada putrinya yang lain dan orang tuanya.

Pengacara Candelario, Derek Smith, mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang mencoba memaafkan perilakunya.

Namun, menurut pengacaranya, Candelario sedang berjuang secara emosional dan kewalahan sebagai ibu tunggal dari dua anak.

"Candelario telah mencoba melukai dirinya sendiri pada awal tahun 2023 dan dia telah diberi obat antidepresan, yang dia hentikan tanpa mengurangi dosisnya sesuai kebutuhan, yang dapat menyebabkan efek samping," kata Smith kepada pengadilan.

"Candelario tidak berpikir jernih," katanya.

“Saya tidak mencoba untuk membenarkan tindakan saya, tapi tidak ada yang tahu seberapa besar penderitaan saya dan apa yang saya alami,” kata Candelario melalui seorang penerjemah.

Singgung Soal Masalah Mental

Orang tua Candelario menyatakan dalam persidangan bahwa putrinya mengalami masalah kesehatan mental.

Dalam sebuah pernyataan ibunya, Ketty Torres mengatakan bahwa Candelario tengah berjuang melawan masalah mental yang ia idap selama beberapa waktu terakhir.

Putrinya telah berhenti minum obat dan mungkin dapat memperburuk depresi hingga kecemasannya sehingga berkontribusi pada ketidakmampuan dia membuat keputusan yang tepat, menurut sang ibu.

Candelario pun turut memohon belas kasihan kepada hakim atas kesalahannya yang menewaskan bayinya.

"Saya tidak mencoba untuk membenarkan tindakan saya, tapi tidak ada yang tahu seberapa besar penderitaan saya dan apa yang saya alami," ucap Candelario.

Namun, hakim tetap menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Candelario tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved