Sopir Truk Dianiaya Oknum Polisi dan ASN
VIRAL Sopir Truk Dianiaya Diduga Oknum Polisi dan ASN, Dipicu Melintas di Jalan Tiga Putri Banyuasin
Viral penganiayaan dilakukan oknum polisi dan ASN terhadap sopir dum truk di Jalan Tiga Putri Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Beredar video pemukulan diduga dilakukan oknum polisi dan ASN, terhadap sopir dum truk di Jalan Tiga Putri Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin.
Kejadian pemukulan yang direkam warga dengan durasi 42 detik.
Terlihat, kedua oknum ini mengejar dan menghentikan mobil dum truk dan langsung membuka pintu truk, Rabu (20/3/2024) pagi.
Tanpa banyak bicara, pria berbaju kuning langsung melakukan pemukulan terhadap sopir truk. Belum selesai sampai disitu, pemukulan kembali dilakukan seorang pria berbaju abu-abu.
Beberapa kali pemukulan, dilakukan kedua oknum ini hingga korban mengalami memar dibagian paha dan bahu sebelah kanan.
Ketika ditemui, korban Rudi menceritakan kejadian penganiayaan yang dialaminya.
Menurut Rudi, sebelum kejadian ia baru selesai mengisi BBM dan hendak pulang ke rumahnya di Talang Buluh lantaran ada yang tidak beres dengan dum truk yang dikendarainya.
"Saya pikir tidak masalah, karena posisi truk dalam keadaan kosong. Selain itu, truk dalam kondisi tidak baik dan karena mau pulang ke talang buluh, jadi inisiatif lewat jalan tiga putri," kata Rudi (21/3/2024).
Saat melintas di Jalan Tiga Putri sekitar 500 meter keluar ke jalan Talang Buluh, dum truk yang dikendarainya dikejar dua orang.
Saat berhasil dihentikan, kedua orang tersebut langsung memukuli Rudi. Ia berupaya untuk menghindar, akan tetapi karena dipukuli tak bisa berbuat banyak.
Tak hanya pemukulan yang diterima Rudi, akan tetapi baju yang dikenakan Rudi juga sampai robek karena ditarik pria berbaju kuning berkali-kali.
"Yang menarik baju dan memukul saya kenal, itu S yang kerjanya polisi. Sedangkan satu lagi kerjanya ASN," kata Rudi.
Setelah dipukuli, meski hanya tinggal 50 meter menuju jalan Talang Buluh, Rudi mengaku kedua pelaku tetap menyuruhnya untuk putar balik lagi.
"Karena seperti itu, apalagi saya tahu dia polisi. Tidak bisa berbuat banyak, padahal saya pernah bertemu dengan dia," ungkapnya.
Atas kejadian ini, rekan semasa sopir dum truk berkumpul dan memberikan dukungan kepada korban Rudi.
Terlebih, kejadian ini sudah beberapa kali terjadi.
Para sopir dum truk ini, akhirnya mengungkapkan bila mereka punya bukti unsur keterlibatan oknum polisi berisial S.
Karena, selama ini oknum S sudah memanggil koordinator mereka dan meminta sejumlah uang.
Uang tersebut, sudah diberikan kepada oknum S dan para sopir dum truk dijanjikan akan bisa melalui jalan Tiga Putri.
"Kami ada bukti rekaman video ketika dia menerima uang Rp 10 juta yang dia minta, dengan janji bila uang sudah diberikan kami bisa melintas. Tetapi, kami sekarang tidak bisa melintas dan malah S ini yang seolah-olah jadj pahlawan dengan memukuli setiap kali kami lewat walaupun dalam keadaan kosong," ungkap seorang sopir yang mengaku ikut mengantarkan uang kepada oknum S.
Uang yang diminta Oknum S senilai Rp 10 juta merupakan uang yang berasal dari trip sopir mengantarkan tanah sebanyak Rp 20 ribu per sopir.
Uang yang dikumpulkan ini, diberikan kepasa oknum polisi S dengan janji para sopir dum truk bisa melintas di jalan Tiga Putri.
"Berarti selama ini, bukan murni warga yang melarang kami lewat di sana. Tetapi momen ini sengaja dimanfaatkan oknum-oknum seperti ini. Perlu diketahui, kami juga mencari nafkah untuk anak istri. Tetapi dengan kondisi seperti ini, kami juga bisa bertindak. Karena ini terkait periuk nasi kami," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.