Pilkada 2024

Nasdem Pede Calonkan Herman Deru di Pilgub Sumsel 2024, Heri Amalindo Siapkan Satgas 5.000 RT/RW

Sumsel akan melaksanakan Pilgub serentak se Indonesia termasuk berbarengan dengan Pemilihan Bupati dan Pemilihan Walikota.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Nasdem Pede Calonkan Herman Deru di Pilgub Sumsel 2024, Heri Amalindo Siapkan Satgas 5.000 RT/RW 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bursa calon gubernur Sumsel kian menyala. Sumsel akan melaksanakan Pilgub serentak se Indonesia termasuk berbarengan dengan Pemilihan Bupati dan Pemilihan Walikota.

Di Pilgub Sumsel mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya telah menyatakan sikap, siap bertarung di Pilgub dengan menggandeng mantan Walikota Palembang Harnojoyo.

Selain itu terdapat nama mantan Gubernur Sumsel Herman Deru, Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Heri Amalindo dan mantan Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad yang siap berkontestasi di Pilgub Sumsel November 2024 nanti.

Partai Nasdem mengungkapkan, partainya nanti akan mengusung kader internal di setiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), baik di tingkat kota, Kabupaten hingga tingkat provinsi yang ada di Sumsel.

Sekretaris DPW partai Nasdem Sumsel Syamsul Bahri mengungkapkan, jika partainya tetap percaya diri (Pede) untuk mengusung ketua DPW partai Nasdem Sumsel Herman Deru, meskipun tidak akan berpasangan dengan Mawardi Yahya lagi nantinya.

"Yang pasti tidak masalah (ditinggal Mawardi), dan kita akan tetap mengusung Herman Deru nanti di Pilgub," papar Syamsul baru baru ini.

Dilanjutkan Syamsul, untuk nama wakil Herman Deru nanti, pastinya semua akan ada proses dan akan dilihat semua peluang yang ada untuk kembali menang.

Sementara Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera 3, Fauzi Amro mengatakan Nasdem menginginkan kader "asli" yang akan dicalonkan pada Pilgub Sumsel.

"Kalau kita (Nasdem) menginginkan kader asli untuk jadi calon Bupati atau Walikota, ataupun Gubernur. Artinya ia sudah ber KTA Nasdem," kata Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera 3, Fauzi Amro, Sabtu (16/3/2024).

Meski begitu menurut Fauzi, untuk siapa yang diusung pastinya partai ada penilaian, dengan melihat beberapa indikator baik sumbangsih kepada partai dan hasil survei yang ada.

"Ini tergantung komitmennya, karena kita mengalami beberapa kekecewaan dengan pengusungan Nasdem selama ini tanpa mahar. Uwong berbondong-bondong nah pakai perahu Nasdem setelah dia jadi dia lupa dengan Nasdem," ujarnya.

Dengan tidak ada perjuangannya untuk membesarkan Nasdem, ataupun tidak ada perjuangannya membantu untuk membesarkan Nasdem, maka semua kader berpeluang untuk bertarung di Pilkada.

"Sehingga, ini sudah diputuskan di Bappilu yang maju harus murni dari kader Nasdem, sehingga peluangnya terbuka, tinggal berkoalisi perubahan atau lainnya terbuka, " paparnya.

Ditambahkan anggota DPR RI ini, hal tersebut juga berlaku bagi pengusungan bakal calon Gubernur Sumsel ke depan, meskipun ada nama mantan Gubernur sekaligus saat ini menjabat ketua DPW Nasdem Sumsel, namun hal itu belum jadi jaminan 'harga mati' mengusung Herman Deru, tetapi tetap akan mengacu pada hasil survei.

"Herman Deru selaku ketua DPW, tapi tetap semua dilihat dari survei dulu, karena kita tidak ingin kalah. Jika survei kita yakin menang, maka kita pilih dia sebagai kader Nasdem. Hal ini sesuai komunikasi sama ketum akan mengutamakan kader dan survei itu saja intinya," tandasnya.

Sedangkan mengenai kapan pengumuman nama Bakal Calon Gubernur dan Walikota serta Bupati yang diusung partai Nasdem, pastinya dikatakan Fauzi semua akan dilakukan setelah proses Pileg dan Pilpres selesai.

"Pastinya, kalau lebih cepat lebih bagus dan tanpa mahar. Mungkin habis rekap nasional atau awal atau pertengahan bulan April mendatang, " tandasnya.

Baca juga: Pesan Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni di Bulan Ramadan 1445 H

Baca juga: Pengamat Unsri Sebut Golkar dan PDIP Bisa Jadi Penentu Bacawagub Herman Deru di Pilgub Sumsel 2024

Sudah Kantongi Nama Cawagub

Bakal Calon (Balon) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Heri Amalindo mengungkapkan, jika pihaknya sudah mengantongi sejumlah nama yang akan mendampingi sebagai Balon Wakil Gubernur ke depan.

Menurut Firdaus Hasbullah, juru bicara Heri Amalindo pihaknya setiap hari dan setiap waktu terus melangkah, tentunya dengan kepastian dan memastikan bahwa untu serius sebagai calon untuk Sumsel yang bersatu dan sejahtera.

"Sudah ada beberapa nama yang masuk ke kita, dan masih terus kita petakan bersama kemungkinan-kemungkinannya, " kata Firdaus Hasbullah, Sabtu (16/3/2024).

Meski tidak menyebutkan nama-nama itu secara lugas, namun Firdaus mengungkapkan jika pendamping Heri Amalindo ke depan harus saling melengkapi satu sama lainnya.

"Terutama penguasaan terhadap wilayah atau basis masing- masing pasangan ,sehingga nanti pasangan tersebut saling melengkapi dan tidak. Sebab, targetnya kita harus menang " tegas Firdaus.

Untuk menguatkan struktur pemenangan di seluruh Sumsel, Firdaus menyatakan pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur tim pemenangan termasuk di kota Palembang yang memiliki pemilih terbesar selama ini.

"Kita sudah membentuk satgas-satgas di masing masing kecamatan, khusus kota Palembang sudah selesai di 18 kecamatan dan 5.000 RT/RW," ucapnya.

Mengenai kapan akan mendeklarasikan secara resmi Heri Amalindo secara resmi sebagai balon Gubernur Sumsel, ia mengaku pasti akan disampaikan ke khalayak ramai di waktu yang tepat.

"Doakan saja secepatnya, kami akan mengumumkan bersama pasangan Cagub dan Cawagub. Tapi jangan keburu nafsu, nanti prematur lahirnya," tandasnya sedikit bercanda. 

Joncik : PAN Terbuka untuk Berkoalisi

SEKRETARIS DPW Partai Amanat Nasional (PAN) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Joncik Muhammad mengungkapkan, partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partai manapun yang ada, dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) November mendatang.

Termasuk partai NasDem yang diketuai Herman Deru atau partai lainnya untuk berkoalisi, meski di Pemilu Presiden (Pilpres) lalu bersebrangan dalam dukungan. Sebab koalisi Pilkada dianggapnya cenderung cair.

"Prinsip kita cair (koalisi), tidak mungkin sama seperti pusat dan sangat susah untuk ke bawah, dan koalisi itu cair sekali. Kepentingan daerah itu selalu berbeda, sehingga sulit mewujudkan koalisi permanen untuk pilpres lalu dari pusat ke daerah, " kata Joncik Muhammad Sabtu (16/3/2024).

Apalagi dijelaskan pria yang digadang-gadang siap meramaikan kontestasi Pilgub Sumsel 2024 ini, bisa saja dalam perjalanan partainya nanti berkoalisi diluar Koalisi pada Pilpres (Golkar- Gerindra- Demokrat- PAN) yang ada.

"Apalagi nanti bisa saja dalam perjalanannya, partai NasDem, PKB, atau PPP dan lainnya bisa gabung ke pemerintah sehingga tambah cair, dan itu sangat terbuka. Hal ini terlihat dalam sikap hak angket NasDem, PPP belum menentukan sikap hingga saat ini, itu tanda- tanda bisa jadi gabung ke koalisi pemerintahan nanti, apalagi pak Prabowo Presiden terpilih (suara terbanyak), pastinya akan merangkul seluruh kalangan nanti, " ucapnya.

Menurut Joncik, ia tidak ingin terburu- buru menyatakan sikap untuk menyatakan sebagai bakal calon Gubernur Sumsel, namun pastinya sebagai kader PAN dirinya siap menjalankan apa yang sudah jadi perintah partai.

"Kita tidak ingin seperti Harnojoyo yang akan maju Pilgub dan akhirnya dibantah oleh ketua partainya. Tapi yang pastinya kita (PAN di DPRD Sumsel) ada 6 kursi tinggal kurang minimal 9 kursi lagi. Jadi kita lagi penjajakan, kita lagi komunikasi ke beberapa partai dengan NasDem, Golkar sudah komunikasi, " paparnya.

Mengenai kriteria pasangan nanti ke depan, dijelaskan mantan Bupati Empat Lawang ini, pastinya memiliki elektoral (basis massa) dan dukungan partai untuk berkoalisi.

"Yang pasti, pasangan itu yang membawa suara juga, tidak bisa hanya pasangan saja dan partai, karena kita mau menang. Selain itu keterwakilan wilayah juga, dimana ada beberapa suku yang kuat di Sumsel, seperti Basemah dan Komering, atau Basemah Jawa ataupun sebagainya. Ada keterwakilan, termasuk soal dukungan kursi itu wajib, untuk apa mendeklarasikan diri tapi tidak dapat kursi untuk tiket sebagai syarat menjadi peserta, " ungkap Joncik.

Ditambahkan Ketua Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumsel ini, dirinya masih menunggu arahan dari DPP PAN untuk bertarung di Pilkada mana, apakah di tingkat provinsi atau tetap di tingkat Kabupaten.

"Pastinya, kakak sendiri masih menunggu arahan perintahan partai. Kalau partai menyuruh kita maju Pilgub Sumsel kita maju, kalau tidak perintah maju tetap maju bupati Empat Lawang. Prinsipnya, kita maju karena perintah partai, kalau partai perintahkan kita maju gubernur kita maju, kalau wagub kita Wagub atau kalau perintah, kamu (Joncik) bupati lagi, kita siap. Sami'na wa atho' na, " tegasnya.

Dilanjutkan Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Sumsel dengan proses tahapan Pilkada serentak yang akan berlangsung sebentar lagi, pastinya ia harus gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"Pastinya tahapan sudah harus siap karena Mei sudah masuk, sehingga nanti paling lambat Mei itu sudah ada putusan. Sekarang kita lakukan sosialisasi untuk mengenalkan ke masyarakat, agar populer dan elektabilitas kita tinggi, " pungkasnya. (Tribunsumsel.com/ Arief Basuki Rohekan)

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved