Pilkada 2024

Hitung-hitungan Sejumlah Tokoh Maju di Pilwako Palembang 2024, Butuh Pemimpin Cerdas dan Tegas

Disisi lain, ini juga bisa jadi kendala bagi calon- calon baru yang belum memperlihatkan kerja untuk Palembang. 

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Kantor Walikota Palembang - Hitung-hitungan Sejumlah Tokoh Maju di Pilwako Palembang 2024, Butuh Pemimpin Cerdas dan Tegas 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Dr Febrian mengatakan, kota Palembang saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang cerdas dan tegas, dalam menjadikan Palembang menjadi kota metropolis. 

Selain itu, Walikota kedepan juga pastinya harus dekat sama rakyat, sehingga program- program atau kebijakan yang diambil pastinya sesuai keinginan rakyat. 

"Jadi, kalau bercermin di Walikota sebelumnya dari ESP(Eddy Santana Putra), lalu Romi Herton dan terakhir Harnojoyo, maka yang dibutuhkan saat ini sebenarnya disamping walikota yang cerdas dan tegas memimpin kota Palembang, dikaitan juga dengan program yang direncanakan harus ada kedekatan lebih ke masyarakat," kata Febrian.

Menurut Febrian, pemimpin yang cerdas, tegas dan dekat dengan masyarakat dinilainya, sudah sedikit hilang sejak Romi memimpin, namun karena belum sempat menyelesaikan dan diselesaikan Harnojoyo tidak kelihatan, mengingat ada keterbatasan situasional kondisi khusus, yang mengakibatkan ada jarak antara masyarakat dengan Walikota Palembang. 

"Kalau Pj Walikota sekarang refleksi cerminan dari Sekda lalu sudah tergambar, namun tetap perlu pembuktian. Dimana ketegasan, keperpihakan masyarakat dikonkritkan rencana Visi Misi Walikota, dan ini harus diambil dalam bentuk visi misi wako kedepan, " paparnya. 

Diungkapkan Dekan Fakultas Hukum Unsri ini, hal itu sangat penting karena mengambil hati masyarakat khususnya Palembang, dengan lebih pada pembuktian yang dijanjikan.

Disisi lain, ini juga bisa jadi kendala bagi calon- calon baru yang belum memperlihatkan kerja untuk Palembang. 

"Seperti ada bakal calon dari PAN anak Hatta Rajasa (mantan Menko Perekonomian), ia caleg di Jabar tapi mau maju Pilkada Palembang. Untuk nama yang beredar sekarang seperti Pj Walikota Ratu Dewa, dimana survei terakhir memiliki elektabilitas tertinggi meski beberapa persen belum menentukan  sikap, itu akibat kedekatan masyarakat ditangkap, dan nanti dieksekusi dengan ketegasan visi misi, pembangunan atau perbaikan infastruktur, jalan, atau air, sehingga Palembang bisa menjadi kota metropolitan, " capnya. 

Meski saat ini menjabat Pj Walikota, namun Ratu Dewa juga elektabilitasnya bisa menjadi rendah, karena masyarakat akan melihat kinerjanya dalam memimpin Palembang setahun terakhir. 

"Dimana ini akan jadi ujian bagi Ratu Dewa, sudah berapa lama menjabat nanti apa yang dihasilkan, dan jelas akan berpengaruh ke elektabilitas, " tandasnya. 

Baca juga: Harus Kader Gerindra Prima Salam Tunggu Perintah Prabowo Subianto Maju di Pilwako Palembang 2024

Baca juga: PAN Bakal Usung Joncik Atau Iskandar di Pilgub Sumsel 2024, Putra Hatta Rajasa di Pilwako Palembang

Sosok lain seperti mantan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda pun pasti diperhitungkan dalam Pilkada Palembang, mengingat hasil Pileg Finda berhasil mengantarkan partai NasDem menjadi pemenang pemilu di kota Palembang, jadi modal untuk tiket maju Pilkada. 

"Ada faktor primordial, gender dan kesukuan. Tapi untuk kota Palembang kekhasan itu lebih cair, tidak dipusingkan, dan faktor negatif paling dari pemilih ektrem dan belum menentukan sikap saja, " tuturnya. 

Ditambahkan Febrian, 2 faktor penentu mulai dari perencanaan visi misi dan ditunjukan kinerja, serta faktor kedua partisipasi masyarakat dalam langkah-langkah wako sesuai keinginan masyarakat. 

"Meskipun haris dipisahkan  dari pemilihan, tapi representasinya kesana seperti penanganan jalan rusak termasuk banjir harus ada solusi konkrit, sehingga keinginan masyarakat terpenuhi. Khawatirnya, janji disampaikan tapi tidak diterapkan  bisa disebut harapan tinggal harapan, janji tinggal janji, " jelasnya. 

Selain itu nama lain seperti Akbar Alfaro, Nasrun Umar, Yudha Pratomo, Prima Salam, M Hidayat dan Carma, meski memiliki peluang namun hingga saat ini belum mengerucut ke beberapa nama saja. 

"Mereka belum konkrit  atau mengkristal tersaring mengerucut beberapa nama. Kalau dari sisi parpol bisa tiga sampai empat calon, sedangkan dari jalur independen juga  belum kelihatan. Kalau untuk anak muda sepanjang tidak punya trackrecord yang buruk, dan jasa mereka bisa dilihat di Palembang. Tapi apa bisa mereka mengejar ketertinggalan dengan popularitas yang ada saat ini, itu jadi pertanyaan, " terang Febrian

Dilanjutkannya, dengan hasil Pileg di kota Palembang sudah diketahui hasilnya, pastinya momentum hasil positif dari partai koalisi Indonesia maju kemungkinan akan terus dipertahankan hingga koalisi di Pilkada. 

"Seperti Gerindra, Ketumnya menang pilpres sehingga ada pengaruh, tinggal sampai dimana mengelolah itu. Termasuk Golkar, apakah itu nanti menjadi perahu bagi Ratu Dewa, dimana selaku Pj berkaitan erat dengan peraturan dan putusan Mendagri, " tukasnya. 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved