Kepala Bayi Tertinggal di Dalam Rahim

Penyebab Kepala Bayi di Bangkalan Tertinggal di Rahim Saat Melahirkan, 2 Minggu Meninggal, Ibu Lemah

Inilah penyebab kepala bayi di Bangkalan tertinggal di rahim ibunya saat melahirkan, 2 minggu meninggal di kandungan, sudah rapuh, kondisi ibu lemah..

youtube/KOMPASTV / Shutter Stock
Penyebab Kepala Bayi di Bangkalan Tertinggal di Rahim Saat Melahirkan, 2 Minggu Meninggal, Ibu Lemah 

Sementara itu diketahui jika sang ibu, Mukarromah warga asal Desa Panpajung, Modung, Bangkalan, Jawa Timur mengalami nasib pilu kehilangan bayi yang ia lahirkan meninggal dunia.

Diketahui jika bayi Mukarromah meninggal dengan kondisi kepala tertinggal di rahim saat proses melahirkan.

Kala itu Mukarromah melahirkan dengan kondisi bayi dalam keadaan sungsang dan lemah.

Dia menceritakan, saat itu, dirinya ingin untuk meminta rujukan kepada bidan di tempat tinggalnya untuk melahirkan secara operasi di rumah sakit.

"Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan karena kondisi bayi sungsang dan lemah."

"Waktu sampai di puskesmas, saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan, saya minta rujukan," ujarnya dalam video tersebut dikutip Selasa (12/3/2024).

Baca juga: Kesalnya Azhiera Dituding Tinggalkan Kurnia Meiga karena Sakit, Ungkit Pengorbanan: Sakitnya Lama

Akan tetapi Mukarromah tak segera mendapat rujukan oleh bidan.

Ia justru dibawa ke ruangan di Puskesmas yang biasa digunakan untuk persalinan.

Mukarromah pun tak langsung mendapatkan penanganan atas kondisinya.

Sehingga Mukarromah menanyakan kembali terkait surat rujukan yang tidak kunjung diberikan lantaran dirinya juga khawatir akan kondisi bayinya.

Bidan pun menelepon dokter di Bangkalan terlebih dahulu untuk diperiksa.

"Iya bu sebentar, ibu mau diperiksa dulu. Saya mau telepon dokter Bangkalan dulu, saya mau (menghubungi via) WA," kata sang bidan yang ditirukan oleh Mukarromah.

Lantas, datanglah bidan lain bernama Mega ke puskesmas tersebut dan mengatakan bahwa Mukarromah telah mengalami bukaan empat dan disarankan agar melahirkan di puskesmas saja.

"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik, setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi terus saya nggak kuat," tuturnya.

Saat itulah Mukarromah menjalani proses melahirkan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved