Kepala Bayi Tertinggal di Dalam Rahim

Penyebab Kepala Bayi di Bangkalan Tertinggal di Rahim Saat Melahirkan, 2 Minggu Meninggal, Ibu Lemah

Inilah penyebab kepala bayi di Bangkalan tertinggal di rahim ibunya saat melahirkan, 2 minggu meninggal di kandungan, sudah rapuh, kondisi ibu lemah..

youtube/KOMPASTV / Shutter Stock
Penyebab Kepala Bayi di Bangkalan Tertinggal di Rahim Saat Melahirkan, 2 Minggu Meninggal, Ibu Lemah 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah penyebab kepala bayi di Bangkalan tertinggal di rahim ibunya saat melahirkan.

Baca juga: Sosok Mukarromah, Ibu di Bangkalan yang Kepala Bayinya Tertinggal di Rahim saat Proses Melahirkan

Bayi malang tersebut rupanya sudah 2 minggu meninggal di kandungan sang ibu sebelum dilahirkan.

Sosok Mukarromah Ibu di Bangkalan, Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Saat Melahirkan, Sudah Meninggal
Sosok Mukarromah Ibu di Bangkalan, Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Saat Melahirkan, Sudah Meninggal (Kompas.com / Shutter Stock)

Akibatnya, kondisi sang bayi tak bisa diselamatkan.

"Hasil audit tim yakni IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau bayi meninggal dalam kandungan kurang lebih 2 minggu. Umur kehamilan 45 minggu, lewat sekitar 4-5 minggu dari HPL (Hari Perkiraan Lahir)," ungkap Nur Chotibah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan kepada Tribun Madura, Senin (11/3/2024) malam.

Adapun hal tersebut diketahui lewat adanya riwayat komunikasi yang dilakukan puskesmas dan RSUD Syamrabu.

Seiring berjalannya waktu, Nur mengatakan Mukarromah telah pembukaan 6 dan langsung pembukaan lengkap.

Nur mengungkapkan kondisi semacam itu tergolong cepat.

Pada saat proses pembukaan itu, dia mengatakan kondisi bayi dalam keadaan sungsang dengan posisi pantatnya berada di bawah.

“Maka ditolonglah karena sudah di jalan lahir. Di satu sisi kami sudah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit. Posisi bokong duluan, di samping itu tensi ibunya 180/100 disebut dengan istilah medis Pb atau keracunan kehamilan,” papar Nur.

Bahkan saat itu tubuh bayi sudah dalam kondisi kulit terkelupas seluruhnya.

Sementara terkait putusnya kepala tersebut, Nur mengatakan hal tersebut lantaran faktor bayi sudah meninggal di rahim ibunya.

“Kondisi bayi saat di luar, kulit sudah mengelupas semua karena sudah meninggal dunia dalam kandungan. Memang ada dorongan sesuai teknis SoP, ibu ngeden secara pelan, kepala tertinggal itu karena IUFD, tidak ada pengaruh lain,” katanya.

Baca juga: Fakta Kepala Bayi di Bangkalan Tertinggal di Rahim Ibu saat Dilahirkan, Sudah 2 Minggu Meninggal

Baca juga: Nikita Mirzani Sudah Maafkan Lolly, Namun Tegas Tak Lagi Punya Hubungan: Tidak Akan Pernah Kembali

Ilustrasi bayi - Seorang bayi di Bangkalan, Jawa Timur tak terselematkan usai kepalanya tertinggal di rahim ibu.
Ilustrasi bayi - Seorang bayi di Bangkalan, Jawa Timur tak terselematkan usai kepalanya tertinggal di rahim ibu. (Unsplash)

Disinggung terkait kronologis hingga kepala terpisah hingga tertinggal dalam rahim, Nur menjelaskan hal itu terjadi setelah proses bokong keluar dilanjutkan bahu keluar sesuai teknis SOP.

"Nah di situlah lepas (kepala) karena, maaf, perkiraan kami sudah dua minggu meninggal dunia di dalam kandungan, Terjadi maserasi atau kulit-kulit sudah mengelupas dan (tubuh) rapuh,” jelasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved