Berita Nasional
Nasib Korban Kasus Bully SMA di Serpong, Enggan Diminta Pindah Sekolah: Mereka yang Salah
Terkuak nasib korban kasus bullying Geng Tai di Binus School Serpong, enggan untuk pindah dari sekolah meskipun diminta banyak pihak...
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Terkuak nasib korban kasus bullying Geng Tai di SMA Serpong.
Baca juga: Heboh Vicky Prasetyo Dilaporkan Diduga Tipu Kontraktor Arena Olahraga, Belum Bayar Rp 1,8 Miliar
Diketahui jika sang korban pembullyan geng anak Vincent Rompies, yakni A enggan untuk pindah dari sekolah meskipun diminta banyak pihak.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran A merasa tak memiliki kesalahan.
A juga merasa sama sekali tak takut meskipun sempat dibully oleh Geng Tai hingga membuatnya terbaring dirumah sakit.
"Sebenarnya dia bilang, 'aku mau sekolah, tapi kenapa aku tuh kan banyak yang menyarankan pindah sekolah', gitu. Dia bilang, 'pindah sekolah itu akan memperparah'," ucap W di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (1/3/2024) dilansir dari Kompas.com.
"Karena bakalan ada orang yang tanya terus soal kejadian itu kan. 'Nanti bagaimana?'. Akhirnya dia memutuskan, 'apa harus aku yang pindah? Ya aku enggak mau. Mereka yang salah, kenapa harus aku yang pindah?'" ujar W melanjutkan.
Menurut A, dirinya tetap akan bertahan di sekolahnya tersebut.
Meski demikian, korban meminta satu permintaan kepada ibundanya.
Ia ingin tetap berada di sekolahnya namun meminta agar para pelaku agar dikeluarkan.
"(Dia bilang), ‘Ya aku harus hadapi. Aku mau sekolah, asalkan mereka enggak ada di situ,’, dia jawabnya seperti itu," ungkap W.
Baca juga: Tabiat Geng Tai, Bully Junior di Binus School Disebut Sopan dan Tidak Pernah Buat Onar: Pernah Janji
Baca juga: Viral Curhat Diduga Korban Bully Geng Anak Vincent Rompies, Dianiaya Karena Bangga Lecehkan Wanita
Di sisi lain, W mengaku telah mendapatkan surat elektronik dari pihak sekolah mengenai status para pelaku yang terlibat perundungan terhadap anaknya.
W mengatakan, surat elektronik tersebut juga didapatkan setiap orangtua yang anaknya bersekolah di SMA tersebut.
"Itu orangtua di-email ya, saya sudah mendapatkan email-nya. Kalau statement dari Binus, sudah dikeluarkan. Katanya, mereka itu sudah tidak menjadi keluarga Binus lagi," imbuh W.

Kendati demikian, ungkap W, orangtua yang anaknya terlihat dalam dugaan tindak pidana ini diberikan pilihan oleh pihak sekolah.
"Beberapa orang tua dikasih pilihan, mengundurkan diri atau drop out (DO). Masalah mengundurkan diri atau DO siapa saja, saya enggak tahu," kata W.
Meski begitu, W tidak mengharapkan apa pun dari pihak sekolah. Dia tetap mengikuti sesuai prosedur yang berlaku.
Sementara itu, beberapa hari yang lalu, W sempat dipanggil oleh pihak sekolah untuk berbicara mengenai nasib A di tempat pendidikan tersebut.
"Karena, memang, dari sekolahnya sendiri, sebelum kasusnya selesai, tidak diizinkan untuk masuk sekolah dan akan disiapkan beberapa program seperti tips layaknya WFH. Itu sudah dipersiapkan dan dimulai kemarin," pungkas W.
Pelaku Bullying di Binus School Dikeluarkan dari Sekolah
Sebelumnya diketahui jika pihak Binus School Serpong telah mengeluarkan atau drop out (DO) seluruh siswa yang terlibat dalam aksi bullying atau perundungan Geng T.
Hal ini disampaikan oleh Humas Binus School Serpong Haris Suhendra yang mengatakan bahwa siswa-siswa tersebut dikeluarkan setelah adanya investigasi secara intensif.
"Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School," ucap Haris melalui keterangan resmi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Tak hanya itu, pihak sekolah juga memberikan sanksi tegas kepada siswa yang menyaksikan perundungan tersebut, namun tidak melakukan langkah pencegahan.
"Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras," ucapnya.
Meski begitu, sayangnya, Haris tidak menjelaskan jumlah siswa yang dikeluarkan dan nama-nama siswa yang terlibat perundungan.
Ia menjelaskan bahwa kasus ini melibatkan anak di bawah umur sehingga informasi detail terkait korban tidak dapat dibagikan.
Kendati begitu, Binus School Serpong juga berkomitmen untuk kooperatif membantu proses investigasi yang saat ini tengah dilakukan oleh Polres Tangerang Selatan.
Dia menegaskan, Binus School Serpong mengecam segala bentuk kekerasan, baik di dalam maupun luar sekolah. Karena, hal itu bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah.

Baca juga: Viral Aksi 2 ASN di Bantaeng Nyaris Baku Hantam, Saling Lempar Botol Usai Adu Mulut Saat Rapat
Menghadapi insiden ini, sambung dia, Binus School Serpong mendukung pemulihan korban bullying secara fisik, psikis maupun emosional.
"Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, Binus School Serpong berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib," jelas dia.
Ikuti dan bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Roy Suryo Apresiasi Hakim Setelah PK Silfester Matutina Gugur, Sudah Seharusnya Dieksekusi |
![]() |
---|
Herannya Mahfud MD Tahu Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer Rp17,6 Miliar, Gak Mungkin Tiba-tiba |
![]() |
---|
Mulai 2026, Beli Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP, Pemerintah Pastikan Subsidi Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Mochamad Irfan Yusuf jadi Menteri Haji dan Umrah usai DPR Sahkan jadi Kementerian? Ini Kata Istana |
![]() |
---|
Profil Dave Laksono, Wakil Ketua Komisi I Viral Buru-buru Tutup Rapat Saat Ada Demo di Gedung DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.