Tangis Ibu Tamara Tyasmara Tak Terima Anaknya Dihujat, Menyesal Percaya Yudha Arfandi

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Ibu Tamara Tyasmara, Rystia Aruni alias Tia menangis tak terima anaknya dihujat di tengah kasus kematian Raden Adante Khalifa Pramudiyo alias Dante, sang cucu.

Tia menyinggung soal dirinya yang merasa ditipu usai kematian Dante lantaran sempat percaya dengan YA alias Yudha Arfandi yang tega menghabisi nyawa cucunya, dilansir dari akun instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Selasa (20/2/2024).

Saat itulah ibunda Tamara Tyasmara itu menangis pilu tak terima jika putrinya terus dihujat netizen.

Tia mengaku sedih lantaran putrinya terus disalahkan atas kematian Dante.

"Saya nggak terima anak saya dihujat, mama nggak terima, dia sudah kehilangan anaknya masi dihujat," ujar Tia menangis.

Tak hanya itu saja, Tia membela Tamara Tyasmara yang selama ini sudah menjaga Dante sepenuh hati.

"Kalian tu ga tau gimana kelakuan anak saya, saya yang lebih tahu," sambungnya.

Selain itu Tia juga menyinggung soal dirinya yang merasa ditipu oleh tabiat YA usai kematian Dante.

Sebab menurutnya sejak awal YA selalu baik dengan Dante.

"Kalo saya tau cucu saya takut air dan takut sama orang ini, si tersangka ga mungkin saya titip, dia bilang saya bisa berenang nek.

Saya itu percaya mbak sama dia (YA), kalau saya gak percaya saya nggak mungkin nitipin," jelasnya.

Baca juga: Kesedihan Guru Dante Tahu Muridnya Tewas Tenggelam, Sebut Anak Tamara Tyasmara Trauma Berenang

Baca juga: Viral Wanita Joget di Mal Diduga Senggol Pengunjung hingga Cekcok Mulut, Orang Palembang

Tak hanya itu saja, Tia mengaku bahwa dirinya sangat mempercayai YA lantaran pernah meminta izin kepada dirinya untuk menjadi bapak sambung bagi Dante.

Hal itulah yang membuat rasa curiga kepada YA pun sama sekali tak terlintas dalam fikiran Tia.

"Sudah sering bermain dan dua kali berenang saya kasih ke dia dan saya kok lihat videonya."

"Bahkan dia pun minta ke saya untuk jadi bapak sambungnya coba, saya jadi percaya sama dia," terangnya.

Disinggung soal ketakukan Dante berenang dengan tersangka, Tia pun justru menyangkal tudingan tersebut.

"Saya hancur, anak saya lebih hancur, kenapa kalian hujat," teriak Tia.

Ia menyebut bahwa tak mungkin menyerahkan Dante kepada orang yang ditakuti cucunya .

"Misalkan cucu saya takut berenang saya enggak mungkin kasih kepada orang yang takut sama tersangka."

"Saya itu enggak mungkin kasih," pungkasnya.

Lebih jauh, sebelumnya Yudha Arfandi mengaku dirinya hanya memberikan latihan pernapasan ke Dante namun tak menyangka bahwa anak sang kekasih berujung meninggal dunia.

Pengakuan tersebut diungkap pihak kepolisian setelah melakukan pemeriksaan terhadap Yudha Arfandi.

Saat itu Yudha menyebut dirinya mebenamkan wajah Dante di kolam renang agar tak takut dengan air.

"Tersangka mengakui berenang di air selama 2,5 jam dan diduga menyelamkan korban bertujuan latihan pernapasan," kata Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.

"Ya alasannya biar lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air," tutur dia dilansir dari TribunnewsBogor.

Baca juga: Gelagat Yudha Arfandi Tenggelamkan Dante, Paksa Anak Tamara Tyasmara Masuk Air 30 Detik 12 Kali

Namun pihak kepolisian kini kembali mendalam pernyataan Yudha Arfandi dalam kasus kematian Dante.

Sebab terekam dalam cctv bahwa Yudha melakukan hal tersebut kepada Dante sebanyak 12 kali.

"Rekaman tersebut memuat adegan yang kurang lebih di mana korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali," ucap Wira.

Sementara itu, terungkap rekaman CCTV saat Dante tewas.

Saat itu Dante bersama YA alias Yudha Arfandi tengah berenang bersama.

Namun kala itu YA sempat melihat keadaan sekitar sebelum mengenggalamkan Dante, anak Tamara Tyasmara sang kekasih.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, YA alias Yudha Arfandi diduga melakukan kekerasan terhadap Dante.

Awalnya Dante tampak berada di sisi kolam renang bersama Yudha dan seorang bocah wanita.

Dari situlah gelagat aneh Yudha mulai muncul dengan jelas.

Yudha saat itu diketahui sempat celingak celinguk melihat ke sekitar sebelum akhirnya menghampiri Dante.

Arfiandi lalu berenang ke arah Dante dan sempat melirik ke arah kanan dan kiri.

Kemudian Yudha Arfandi menarik tubuh Dante ke dalam air.

Selang sekitar 20 detik kemudian, barulah terlihat kepala Dante menyembul dari dalam air.

Saat itu Dante masih mencoba menggapai sisi kolam renang.

Namun YA tampak membiarkan Dante yang sedang kesulitan dan wajahnya berada di dalam air.

Baru setelah itu kemudian memegang tangan Dante yang sepertinya sudah kelelahan.

Sampai akhirnya Dante pun lemas dan terlihat tak sadarkan diri di pinggir kolam renang.

Mengetahui kondisi itu, Yudha Afandi lantas menaikkan tubuh Dante ke luar kolam renang.

Namun tubuh Dante saat itu sudah lemas.

Diduga unsur kekerasan terjadi saat tubuh Dante dimasukkan ke dalam air.

Polisi pun menetapkan pasal berlapis kepada Yudha Arfandi.

Tak hanya kelalaiannya, Arfani pun dijerat pasal pembunuhan berencana.

"Yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak, kemudian dilapis juga dengan pasal pembunuhan, dilapis dengan pasal pembunuhan berencana, dan juga pasal karena lalainya menyebabkan meninggal dunia," jelasnya.

Baca juga: Peran FL Anak Vincent Rompies Diduga Terlibat Penganiayaan Terhadap Junior di Sekolah

Bahkan terkini, Yudha Arfandi dijerat pasal berlapis dalam kasus kematian Dante dan terancam hukuman mati.

Yudha Arfandi disangkakan Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Kemudian, Pasal 340 (KUHP tentang pembunuhan berencana) maksimal hukuman mati, kemudian Pasal 338 (KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun, sedangkan untuk Pasal 359 (KUHP) dengan ancaman maksimal 5 tahun," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/2/2024).

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News