Siswa SMP Dipukul Guru di OKU

Siswa SMP Dipukul Guru di Ogan Komering Ulu Gegara Terlambat Upacara, Ini Kata Kepala Sekolah

Seorang siswa SMP mengaku dipukul guru di Ogan Komering Ulu. Siswa kelas IX SMP Negeri 34 OKU Timur dipukul pakai sapu gegara terlambat upacara.

|
Penulis: Leni Juwita | Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/LENI JUWITA
Seorang siswa SMP mengaku dipukul guru di Ogan Komering Ulu. Siswa kelas IX SMP Negeri 34 OKU Timur dipukul pakai sapu gegara terlambat upacara. Mediasi dilakukan, Senin (19/2/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Seorang siswa SMP mengaku dipukul guru di Ogan Komering Ulu.

Siswa inisia AY kelas IX SMP Negeri 34 OKU tersebut dipukul pakai sapu gegara datang terlambat saat upacara bendera.

Tidak hanya dipukul pakai sapu, AY juga mengaku diancam parang oleh oknum guru inisial Drs BS.

Didampingi kuasa hukumnya Yudi Saputra SH, siswa inisial AY bersama orang tuanya menjelaskan kronologi peristiwa penganiayaan yang dialaminya Senin (5/2/2024) lalu.

Saat itu AY datang terlambat mengikuti upacara bendera hari Senin.

Kemudian AY dikenakan sanksi disiplin membersihkan halaman.

Baca juga: Daftar Caleg DPRD Musi Rawas Dapil 1 Suara Terbanyak, Real Count KPU 63,16 Persen

Saat itu murid tersebut mau meminjam sapu guru namun tidak dipinjam sehingga terjadi tarik menarik sapu.

Guru yang emosi tersebut langsung memukul di bagian pantat sang murid.

Pasca pemukulan itu, Ay melakukan visum.

Kesokan harinya menurut Ay, saat dia sedang duduk-duduk bersama teman-temannya, sang guru mengacungkan para ke arah AY.

"Pak BS juga pada keesokan harinya mengacungkan parang kepada saya dari jarak jauh entah apa maksud Pak BS. " kata korban didampingi kuasa hukumnya, Senin (19/2/2024).

Sementara saat dikonfirmasi, Drs BS yang merupakan guru agama Katholik di SMP Negeri 34 OKU mengaku dirinya bukan memukul tapi hanya mendorong pakai sapu.

Saat dirinya memang sedang memegang sapu sedang membersihkan sampah yang berserakan di depan kelas ruangannya.

"Namun sapu itu bukan untuk dipukulkan ke siswa AY, saksinya yang melihat ibu kepala sekolah," kilah Drs BA.

Pendapat yang sama juga disampaikan Kepala SMP Negeri 34 OKU Maria Indriati MPd yang ditemui di ruang guru.

Menurut Kepala Sekolah dia melihat sendiri sang guru bukan memukul namun hanya mendorong menggunakan sapu.

"Tidak benar guru kami memukul siswa apalagi sampai luka itu tidak ada, saya sudah memeriksa langsung dan memang tidak ada luka bekas pukulan sapu," terang Kepala Sekolah.

Dikatakan Maria dia memeriksa tubuh AY disaksikan guru-guru lainnya.

Dikesempatan itu Kepala Sekolah menjelaskan, di sekolah tempat dia mengajar memang ada sejumlah anak non muslim, Drs BS merupakan guru yang diperbantukan mengajar Agama Katholik di ruangan agama Katolik terpisah dari kelas lainnya.

Menurut Maria, Drs Bs guru yang diperbantukan dari Kemenag OKU ini memang orangnya rajin membersihkan sekitar sekolah.

Kepala Seolah juga membantah tudingan yang mengatakan Drs BS pernah mengacungkan parang ke siswa bersangkutan.

Menurut Maria, Drs BS memmang sejak dulu sering membawa parang untuk memampas dan merapikan dahan-dahan liar yang ada menganggu di sekitar sekolah.

"Beliau bawa pisau bukan untuk mengancam nyawa siswa , tapi untuk merapikan pohon-pohon yang menggangu pemandangan," jelas Kepala Sekolah.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved