Berita Viral

Kisah Yuni ART Nekat Jadi Caleg Modal Rp 3 Juta, Perolehan Suara Tinggi Nyaris Saingi Incumbent

Inilah kisah wanita bernama Yuni Sri Rahayu (41) selaku ART nekat jadi caleg modal RP 3 juta, saingi politisi senior karena raih suara tinggi...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Warta Kota/Nurmahadi
Kisah Yuni ART Nekat Jadi Caleg Modal Rp 3 Juta, Saingi Politisi Senior Karena Raih Suara Tinggi 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah kisah dari wanita bernama Yuni Sri Rahayu (41), Asisten Rumah Tangga (ART) yang nekat jadi caleg modal Rp3 juta.

Yuni kini bahkan mampu menyaingi politisi senior karena raih suara tinggi sebagai caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Buruh.

Berdasarkan data real qount sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 18 Februari 2024 Pukul 20.15WIB, perolehan suara Yuni cukup tinggi bahkan nyaris menyamai perolehan suara para imcumbent dari partai lain yang mencalonkan diri di dapil yang sama.

Dilansir Warta Kota, Yuni Sri Rahayu meraup suara sebesar 9805.

Perolehan suara Yuni tersebut membuatnya menempati posisi ketiga pada daftar caleg Partai Buruh di Dapil DKI Jakarta 7

Yuni ART saingin politisi senior karena raih suara tinggi sebagai caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Buruh
Yuni ART saingin politisi senior karena raih suara tinggi sebagai caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Buruh (Warta Kota)

Adapun posisi pertama untuk sementara diduduki David Sasongko, Spd dengan perolehan 11.430 suara.

Sedangkan di posisi kedua ditempati Noor Camelia dengan 10.449 suara

Di Dapil DKI Jakarta 7, perolehan suara Partai Buruh cukup menggembirakan sebagai pendatang baru, yakni mencapai 4,87 persen.

Hal tersebut seolah menjadi nasib baik untuk Yuni lantaran sebelumnya sempat disepelekan oleh sejumlah orang saat melakukan kampanye di daerah pemilihannya di Kebon Sirih.

Baca juga: Kisah Menantu di Rangkasbitung Diusir Mertua Karena Beda Pilihan Capres, Istri Diam Ikut Ibu

Baca juga: Kisah Bocah SMP Minta Uang "Study Tour" Sekolah, Dapat Jawaban Pilu dari Ayah

Saat itu Yuni bahkan sempat dilarang berkampanye dengan alasan sudah ada caleg lain yang masuk.

"Jujur saja di sini, rumah saya, waktu minta izin untuk sosialisasi sama RT di sini ya dia bilang gini, 'Karena di sini sudah dukung dua caleg, jadi enggak bisa sosialisasi'," ujar dia kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).

"Iya diskriminasi halangan pasti ada ya kan, tapi kan kita nggak tahu, jadi ya sudah. Saya juga nggak berambisi untuk menang, saya hanya menjalani proses yang ada saat ini," ungkapnya.

Namun kemudian perjuangan Yuni viral hingga mendapat banyak simpati dari warga.

Bahkan, tidak sedikit warganet yang tinggal di daerah pemilihan tempat Yuni mencalonkan diri, berjanji akan memilih Yuni.

Sementara itu terungkap alasan Yuni nekat maju menjadi caleg.

Yuni menuturkan, dirinya maju sebagai Caleg, karena ingin memperjuangkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).

"Ya memang saat ini kan kita sedang memperjuangkan RUU PPRT yang sudah 20 tahun masih juga gak ada kabar yang buat kita para PRT. Itu lah yang membuat saya mau nggak mau, siap nggak siap, ya sudah saya mau jadi caleg," ungkapnya.

Baca juga: Nikita Mirzani Pamer Ditemani Rizky Irmansyah Ajudan Prabowo ke Klinik Kecantikan, Mulai Go Publik?

Menurutnya, para pekerja rumah tangga saat ini, hanya dilindungi olsh UU Ketenagakerjaan, dan hal itu dinilai belum cukup.

"Ketika kita punya masalah, UU Ketenagakerjaan belum cukup untuk melindungi PRT," ungkapnya.

Yuni hanya mengeluarkan Rp 2,5 juta selama berkampanye.

Itu pun dia sisihkan dari penghasilannya, sebagai seorang pekerja rumah tangga.

Uang itu, digunakan Yuni untuk membuat alat peraga kampanye (APK), seperti poster, stiker, gantungan kunci, dan kalender.

"Kalau saya sendiri dari partai buruh kan kita bilangnya caleg dhuafa ya, yang istilahnya nggak punya modal. Walaupun punya modal istilahnya dari pribadi sendiri, sebisa kita. Saya menyiasatinya dari upah saya sedikit demi sedikit," ujar dia.

"Ya pokoknya kalau dari awal, misal kayak APK saja, itu nggak sampe Rp 2 juta, cuma kalau sama tes seperti itu bisa sampai sekitar Rp 2,5 juta," kata Yuni.

Yuni terdaftar sebagai Caleg DPRD DKI dapil 7, meliputi Kecamatan Cilandak, Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, dan Setiabudi.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved