Berita Selebriti
Polisi Soroti Yudha Arfandi Ngaku Tenggelamkan Dante Untuk Latih Nafas, Tak Punya Sertifikasi
Pihak kepolisian menyoroti Yudha Arfandi yang tenggelamkan Dante dengan alasan untuk melatih pernapasan, sebut tak punya sertifikasi pelatihan renang
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kini menyoroti pernyataan Yudha Arfandi yang tenggelamkan Dante dengan alasan untuk melatih pernapasan.
Bahkan pihak Kombes Wira menyinggung Yudha Arfandi yang melatih Dante berenang tak mempunyai sertifikasi pelatihan renang.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka tidak memiliki sertifikasi atau kualifikasi untuk melakukan atau melatih berenang, demikian juga untuk menyelam kata Wira Satya, Senin (12/2/2024).
Pihak kepolisian menyebut bahwa untuk mendapatkan sertifikasi kepelatihan renang memang memiliki prosedur tersendiri.
Hingga akhirnya bisa untuk melakukan kegiatan sebagai seorang pelatih renang.
Sedangkan Yudha Arfandi juga hanya mengajari Dante berenang dengan seadanya.
"Karena untuk memiliki sertifikasi harus memiliki ketrampilan khusus dan kemampuan khusus dan dilatih dengan peralatan khusus," ujar Wira Satya.
"Kalau kita lihat kemarin itu hanya berenang biasa," lanjutnya.
Sementara itu terungkap alasan Yudha Arfandi sebelumnya menenggelamkan Dante.
Yudha Arfandi mengaku dirinya hanya memberikan latihan pernapasan ke Dante namun tak menyangka bahwa anak sang kekasih berujung meninggal dunia.
Pengakuan tersebut diungkap pihak kepoliaan setelah melakukan pemeriksaan terhadap Yudha Arfandi.
Saat itu Yudha menyebut dirinya mebenamkan wajah Dante di kolam renang agar tak takut dengan air.
"Tersangka mengakui berenang di air selama 2,5 jam dan diduga menyelamkan korban bertujuan latihan pernapasan," kata Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.
Baca juga: Hasil Autopsi Jasad Dante Anak Tamara Tyasmara, Ditemukan Tumbuhan Air di Sumsum Tulang Belakang
Baca juga: Modus Yudha Arfandi Tenggelamkan Dante, Paksa Anak Tamara Tyasmara Masuk Air 30 Detik 12 Kali

"Ya alasannya biar lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air," tutur dia dilansir dari TribunnewsBogor.
Namun pihak kepolisian kini kembali mendalam pernyataan Yudha Arfandi dalam kasus kematian Dante.
Sebab terekam dalam cctv bahwa Yudha melakukan hal tersebut kepada Dante sebanyak 12 kali.
"Rekaman tersebut memuat adegan yang kurang lebih di mana korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali," ucap Wira.
Rekaman CCTV saat Dante tewas juga memperlihatkan perbuatan Yudha Arfandi yang sangat keji..
Kala itu YA sempat melihat keadaan sekitar sebelum mengenggalamkan Dante, anak Tamara Tyasmara sang kekasih.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, YA alias Yudha Arfandi diduga melakukan kekerasan terhadap Dante.
Awalnya Dante tampak berada di sisi kolam renang bersama Yudha dan seorang bocah wanita.
Dari situlah gelagat aneh Yudha mulai muncul dengan jelas.
Yudha saat itu diketahui sempat celingak celinguk melihat ke sekitar sebelum akhirnya menghampiri Dante.
Arfiandi lalu berenang ke arah Dante dan sempat melirik ke arah kanan dan kiri.

Kemudian Yudha Arfandi menarik tubuh Dante ke dalam air.
Selang sekitar 20 detik kemudian, barulah terlihat kepala Dante menyembul dari dalam air.
Saat itu Dante masih mencoba menggapai sisi kolam renang.
Namun YA tampak membiarkan Dante yang sedang kesulitan dan wajahnya berada di dalam air.
Baru setelah itu kemudian memegang tangan Dante yang sepertinya sudah kelelahan.
Sampai akhirnya Dante pun lemas dan terlihat tak sadarkan diri di pinggir kolam renang.
Mengetahui kondisi itu, Yudha Afandi lantas menaikkan tubuh Dante ke luar kolam renang.
Namun tubuh Dante saat itu sudah lemas.
Diduga unsur kekerasan terjadi saat tubuh Dante dimasukkan ke dalam air.
Baca juga: Curhat Dante ke Ayahnya Angger Dimas Minta Stop Latihan Berenang Sebelum Tewas Tenggelam, Bak Takut
Polisi pun menetapkan pasal berlapis kepada Yudha Arfandi.
Tak hanya kelalaiannya, Arfani pun dijerat pasal pembunuhan berencana.
"Yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak, kemudian dilapis juga dengan pasal pembunuhan, dilapis dengan pasal pembunuhan berencana, dan juga pasal karena lalainya menyebabkan meninggal dunia," jelasnya.
Bahkan terkini, Yudha Arfandi dijerat pasal berlapis dalam kasus kematian Dante dan terancam hukuman mati.
Yudha Arfandi disangkakan Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
"Kemudian, Pasal 340 (KUHP tentang pembunuhan berencana) maksimal hukuman mati, kemudian Pasal 338 (KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun, sedangkan untuk Pasal 359 (KUHP) dengan ancaman maksimal 5 tahun," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/2/2024).
Yudha Arfandi Sengaja Tenggelamkan Dante
Terungkap siasat licik Yudha Arfandi saat tenggelamkan Dante.
Yudha Arfandi diketahui kerap menarik kaki anak Tamara Tyasmara, sang kekasih saat akan menepi mengambil napas.

Ia bahkan menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali.
Terhitung, dalam jangka waktu berenang 2,5 jam Yudha Arfandi menenggelamkan Dante sampai hampir satu menit.
Awalnya mereka berenang di kolam sedalam 130 cm atau 1,3 meter.
Lalu 20 menit kemudian ketiganya pindah ke kolam dengan kedalaman 1,5 meter.
"Caranya dengan memegang pinggang korban dan menggunakan kedua tangan tersangka," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra dilansir dari Tribun Bogor.
Baca juga: Alasan Yudha Arfandi Tenggelamkan Dante Saat Berenang, Ngaku Beri Latihan Pernapasan: Biar Ga Takut
Bahkan ia terus menarik kaki Dante saat akan menepi mengambil napas.
"Tersangka menarik badan atau kaki korban agar terus berenang, tersangka melakukan hal itu kurang lebih 4 kali," jelasnya.
Wira menuturkan, selama 12 kali menenggelamkan Dante, waktunya berbeda-beda.
"Variasi waktu 14 detik, 4 detik, 2 detik, 24 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik dan 26, yang terakhir adalah 54 detik," tuturnya.
Selain itu Yudha Arfandi juga memiliki siasat melakukan aksi kejinya.
"Setiap korban mau gapai tepi kolam tersangka menarik badan maupaun kaki korban agar tetap terus berenang. Tersangka melakukan hal tersebut 4 kali," katanya.
"Tersangka melihat ke kanan dan kiri memastikan tidak ada orang yang melihat, lalu kemudian membenamkan korban ke dalam kolam sebanyak 12 kali," katanya.

Yudha Arfandi juga sempat ketahuan penjaga kolam.
Namun lagi lagi ia berhasil mengelabui orang atas aksinya menenggelamkan Dante.
"Di situlah sebentar, (karena) ketika ada live guard lewat diangkat," pungkasnya.
Ia selalu mengangkat Dante ketika ada orang yang lewat.
"Betul-betul seolah-olah dikemas kematian korban akibat tenggelam," kata dia.
Baca juga: Pengakuan Angger Dimas Sempat Dilarang Bertemu Dante, Tak Tau Putranya Sering Dititipkan ke Yudha
Dante sengaja ditenggelamkan selama 52 detik.
"Dengan durasi waktu yang bervariatif, 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 76 detik, 17 detik, 8 detik dan 26 detik. yang terakhir 54 detik," kata Kombes Sira Satya Triputra.
Setiap kali Dante hendak mengambil napas ke tepi kolam, selalu dihalangi Yudha Arfandi pacar Tamara Tyasmara.
"Korban berusaha berenang ke tepian kolam, namun tersangka melakukan gerakan mencurigakan sehingga korban tidak dapat meraih ke tepi kolam," katanya.
Hasil Autopsi Jasad Dante Anak Tamara Tyasmara
Lebih jauh, pihak penyidik kepolisian mengurai hasil sementara perkembangan kasus Dante pada Senin (12/2/2024).
Saat itu dr Farah Primadani Kaurow yang mewakili Polda Metro Jaya mengungkap beberapa temuan di tubuh Dante.

Seperti diketahui, proses autopsi terhadap jasad Dante telah dilakukan pada tanggal 6 Februari 2024 lalu atau 10 hari setelah almarhum dimakamkan.
Namun kini dokter forensik yang juga pernah menangani jenazah Brigadir J itu mengurai bebarapa temuan.
Pertama, dr Farah mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh Dante.
"Jenazah almarhum sudah dalam kondisi pembusukan lanjut. Beberapa kulit di daerah wajah, dada, leher, sudah menghilang sebagian. Di kulit bagian lain tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Di bagian tulang juga tidak ditemukan tanda-tanda patah maupun retak," ungkap dr Farah.
Sedangkan, untuk temuan kedua ia membongkar kondisi organ dalam tubuh Dante.
Diketahui jika rgan paru-paru Dante sudah mencair karena terlalu banyak menampung air.
"Pada autopsi, organ tubuhnya sebagian sudah membusuk. Kedua parunya sudah mencair. Kami asumsikan karena banyaknya air yang masuk. Sehingga paru mencair," kata dr Farah.
Baca juga: Reaksi Pakar Soal Dante Tewas, Soroti Petugas Kolam Renang Saat YA Tenggelamkan Anak Tamara Tyasmara
Selain itu ia juga membuktikan asumsi bahwa Dante meninggal karena tenggelam, tim dokter forensik pun melakukan serangkaian pemeriksaan.
Satu yang utama adalah dengan memeriksa sumsum tulang belakang Dante yang terletak di paha almarhum.
"Untuk memastikan tenggelam, sumsum tulangnya (korban) kami ambil untuk melakukan pemeriksaan pemeriksaan tumbuhan air. Karena di setiap air menggenang pasti akan ada tumbuhan airnya. Di sumsum tulangnya dan hati kami temukan tumbuhan air dan ganggang," imbuh dr Farah.
Dari sana, tim dokter forensik akhirnya memastikan penyebab tewasnya Dante.
Bahwa anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas itu meninggal dunia akibat tenggelam.
"Bibirnya keunguan, kuku korban semuanya ungu, itu menunjukan korban kekurangan oksigen berat. Autopsinya kami temukan tumbuhan air di hati dan sumsum tulang. Kami asumsikan korban meninggal karena tenggelam," kata dr Farah.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
Yudha Arfandi
Dante
Dante Anak Tamara Tyasmara
Anak Tamara Tyasmara Meninggal
Berita Selebriti Terbaru
Melvina Ungkap Tekanan Nikita Mirzani Minta Uang Rp15 Miliar, 'Cicil Aja atau Jual Ferrarinya' |
![]() |
---|
Sidang Nikita Mirzani Memanas, Ahli Bahasa Benarkan Ada Unsur Pemerasan ke Reza Gladys |
![]() |
---|
Farel Prayoga Bertemu Ibunda Setelah 14 Tahun Terpisah, Aku Nggak Tahu Tiba-Tiba Ada Ibu di Rumah |
![]() |
---|
Agnes Mo Diperiksa Bareskrim Polri Terkait Dugaan Pelanggaran Hak Cipta, Reaksi Ari Bias |
![]() |
---|
Sosok Gebetan Baru Lisa Mariana Setelah Ditalak Suami, Bukan Pejabat tapi TikTokers |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.