Berita Palembang

Hingga Februari 2024 Ada 216 Kasus DBD di Palembang, 3 Orang Meninggal Dunia

Hingga 2 Februari 2024 ada 216 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Palembang, tiga orang meninggal dunia.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Hingga 2 Februari 2024 ada 216 kasus DBD di Palembang, tiga orang meninggal dunia. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hingga 2 Februari 2024 ada 216 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Palembang.

Dinas Kesehatan Palembang mencatat dari 216 kasus DBD di Palembang sepanjang 2024, terdapat 3 orang meninggal dunia.

Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudi Setiawan mengatakan, kasus DBD meninggal dunia terjadi menimpa satu orang laki-laki dan dua orang perempuan.

Sementara itu total kasus DBD di Palembang hingga 2 Februari berjumlah 216 kasus yang tersebar di semua kecamatan.

"Jumlah kasus DBD masih terus bertambah sejak Januari hingga Februari," ujar Yudi, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: 5 Jenis Surat Suara Pemilu 2024, Begini Cara Memberikan Suara yang Benar, Pemilih Wajib Tahu

Yudi mengatakan jumlah DBD terbanyak tercatat di Kecamatan Sukarami dengan jumlah 38 kasus disusul kecamatan Kalidoni 29 kasus dan Seberang Ulu 1 17 kasus, IT II sebanyak 14 kasus dan Alang-alang Lebar 14 kasus DBD.

Sementara itu kasus DBD paling sedikit tercatat di Kecamatan Gandus, Seberang Ulu II, Ilir Timur I dan Semarang Borang dengan jumlah kasus masing enam kasus DBD. Disusul oleh kecamatan Bukit kecil lima kasus dan Plaju tiga kasus.

"Untuk mencegah DBD telah dilakukan upaya pencegahan yakni pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M plus," ujar Yudi.

Yudi menambahkan kasus DBD jika diklasifikasikan berdasarkan jumlah yang ditangani di puskesmas maka, data penderita DBD awal Februari ini mengalami pergeseran.

Data per Januari kasus DBD Paling banyak ditangani di Kalidoni, 4 ulu, Sako, Talang Betutu dan Alang-alang lebar.

Sementara di awal Februari kasus DBD yang paling banyak ditangani oleh puskesmas Sosial 16 kasus, puskesmas Kalidoni 15 kasus, 4 Ulu 13 kasus, Sabokingking 12 kasus, Sei selincah 11 kasus dan puskesmas Makyaru juga Talang Betutu masing-masing 10 kasus.

Sementara jumlah kasus DBD paling sedikit berada di puskesmas Plaju, Sei Baung dan 23 ilir dengan jumlah masing-masing dua kasus.

Disusul oleh puskesmas Karyajaya, Tegal Binangun, Pakjo, Boom Baru, 5 Ilir dan 11 ilir dengan masing-masing 1 kasus.

Sementara itu puskesmas 7 Ulu, Nagaswidak, Kampus, dan Talang Ratu yakni nihil kasus DBD.

Berdasarkan kelompok usia kasus DBD didominasi terjadi pada usia 5-14 tahun dengan jumlah 123 kasus, 15-44 tahun sebanyak 54 kasus, 1-4 tahun sebanyak 32 kasus di bawah 5 tahun lima kasus dan di atas 44 tahun 2 kasus.

Kasus di DBD jika dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin tercatat 113 kasus terjadi pada pasien perempuan dan sisanya 103 terjadi pada kasus pasien laki-laki.

Selain upaya mengedukasi masyarakat agar sadar dan waspada bahaya DBD dengan 3M, Dinkes juga melakukan penyelidikan epidemiologi di 216 lokasi juga pemberian larvasida pada 216 rumah di Palembang.

"Masyarakat diminta terus waspada dampak penyakit musim hujan sehingga bisa menekan angka jumlah penyakit yang bisa menjangkiti masyarakat," tutup Yudi.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved