Berita Palembang

Makin Banyak Kritik Paslon Makin Kuat, Respon Akademisi Soal Dukungan Capres 2024

Makin banyak kritik paslon makin kuat, respon akademisi soal dukungan pada calon presiden 2024.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Makin banyak kritik paslon makin kuat, respon akademisi soal dukungan pada calon presiden 2024. Gambar ilustrasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Makin banyak kritik paslon makin kuat, respon akademisi soal dukungan pada calon presiden 2024.

Ramai sejumlah akademisi mengeluarkan pernyataan ataupun melakukan deklarasi, guna merespon situasi dan kondisi politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Menurut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Izomiddin MA mengatakan, untuk kepemimpinan di UIN dibawah satu komando, yakni Rektor.

Terkait para akademisi turut merespon kondisi politik jelang pemilu menurut Izomiddin yang juga sebagai Guru Besar di UIN mengatakan, semakin banyak kritikan dari orang-orang pintar semakin menguat dukungan mayoritas rakyat kepada salah satu paslon.

"Artinya ada hal yang tidak nyambung antara kritikan kelompok orang-orang pintar dengan pandangan mayoritas rakyat terhadap Jokowi," kata Izomiddin saat dikonfirmasi, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Polisi Diserang di Tulung Selapan OKI, Pernyataan Kades Lebung Gajah

Menurutnya, orang-orang pintar tersebut mengkritik berdasarkn logika abduktif/logika terbalik alias logika yang didasarkn pada hipotesis yang sudah dirumuskn dulu. Uji hipotesis ini akan benar jika variabel-variabel sejalan dengan hipotesis.

Bahkan banyak juga komentar di medsos kritikan dari orang-orang pintar tersebut juga berbau politik praktis.

Akhirnya muncul lagi pertanyaan apakah variabel-variabel terkait Presiden Jokowi sejalan tidak dengan hipotesis para orang-orang pintar tersebut.

"Jika terjawab maka hipotesis benar, jika tidak, maka hipotesis para orang-orang pintar tersebut terhadap Jokowi salah. Kata Umar ibnu al-Khattab (khalifah ke II): "lawan orang bodoh adalah orang bijak bukan orang pintar," ungkapnya.

Lalu, muncul lagi pertanyaan, apakah orang-orang pintar dimaksud adalah orang bijak atau tidak? Karena urusan pemilihan sepenuhnya ada di tangan rakyat. Kita tunggu saja hasilnya tanggal 14 Februari ini.

Sementara itu Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Dr Nyayu Khodijah, SAg MA mengatakan, bahwa di UIN Raden Fatah Palembang tidak ada forum guru besar.

Namun ketika ditanya lebih lanjut apakah ada wacana UIN bakal melakukan deklarasi atau membuat petisi dan lain-lain sebagainya terkait kondisi politik jelang Pemilu 2024, hingga saat ini belum ada respon.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved