Banjir di Muratara

Banjir di Muratara Baru Saja Surut, Sungai Rawas di Hulu Dikabarkan Pasang Lagi, Curah Hujan Tinggi

Debit sungai Rawas di Muratara terutama di wilayah hulu dikabarkan terjadi pasang lagi dan curah hujan masih tinggi. 

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Debit Sungai Rawas di Muratara terutama di wilayah hulu dikabarkan terjadi pasang lagi dan curah hujan masih tinggi, Senin (29/1/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Debit sungai Rawas di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) terutama di wilayah hulu dikabarkan terjadi pasang lagi dan curah hujan masih tinggi. 

Padahal banjir di Muratara baru saja surut, seluruh desa dan kelurahan yang sempat terendam banjir di daerah ini baru saja kering.

Sebelumnya, tercatat ada total 53 desa dan kelurahan yang terdampak banjir di Bumi Beselang Serundingan ini.

Setelah semua desa dan kelurahan itu baru saja kering dari banjir secara bergiliran, kini beredar kabar debit Sungai Rawas pasang kembali.

Camat Ulu Rawas, Muhammad Darmawan membenarkan kabar terjadi pasang kembali debit air sungai Rawas di wilayah hulu.

Dia juga menyebutkan, intensitas curah hujan juga masih tinggi.

"Sungai Rawas betul naik dan masih diguyur hujan," katanya dihubungi dari Muara Rupit, Senin (29/1/2024).

Baca juga: 4 Polisi Polres Musi Rawas Raih Penghargaan, Temukan Orang Hilang, Bantu Suku Anak Dalam

Darmawan mengungkapkan, debit air sungai Rawas di hulu sempat naik sekira 40 sentimeter.

Namun belum merendam permukiman warga, dan juga kini terpantau berangsur surut.

Pihaknya akan menginformasikan lebih lanjut jika kondisi debit air menyentuh level status siaga.

"Sempat naik kurang lebih 40 senti kenaikannya, kalau dari hulu dekat dengan sumber air wajar nampak deras karena masih diguyur hujan lebat," katanya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara juga kini tengah mewanti-wanti banjir susulan.

BPBD tak menampik terkait potensi tersebut karena debit sungai Rawas belum turun signifikan.

Kepala BPBD Muratara, Zainal Arifin mengatakan dari pantauan mereka terhadap kondisi sungai memang belum turun signifikan.

"Kalau kita melihat air sungai belum turun signifikan, kita terus berdoa semoga tidak terjadi banjir susulan," katanya.

Dia mengatakan meski kondisi air sungai ada pertanda akan surut, namun potensi pasang kembali masih ada.

Pihaknya selalu menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) yang akan bergerak segara ke lokasi bila suatu ketika terjadi bencana banjir.

"Tim TRC kami stand by, siaga terus, begitu ada laporan bencana, apa saja, tidak hanya banjir, mereka langsung meluncur ke lokasi," katanya.

Waspada Banjir Susulan

SEBELUMNYA Sejumlah desa dan kelurahan yang sempat terendam banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akhirnya sudah kering semua.

Meski demikian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara kini tengah mewanti-wanti banjir susulan dikarenakan debit sungai Rawas yang belum turun signifikan. 

Diketahui, Kecamatan Rawas Ilir menjadi wilayah paling terakhir kering dari banjir. 

Seiring dengan itu, listrik PLN dan sinyal telekomunikasi kini sudah kembali normal.

Sebelumnya bencana banjir melanda di 6 kecamatan akibat luapan sungai Rupit dan Rawas. 

Keenam kecamatan tersebut yakni Ulu Rawas, Rawas Ulu, Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo, dan Rawas Ilir. 

"Alhamdulillah, wilayah paling hilir sudah kering semua, tapi air sungai masih tinggi, hujan juga masih," ujar Reviko, warga Rawas Ilir dihubungi TribunSumsel.com, Minggu (28/1/2024). 

Sementara itu, BPBD Muratara tak menampik terkait potensi tersebut karena debit sungai Rawas belum turun signifikan. 

Kepala BPBD Muratara, Zainal Arifin mengatakan dari pantauan mereka terhadap kondisi sungai memang belum turun signifikan. 

"Kalau kita melihat air sungai belum turun signifikan, kita terus berdoa semoga tidak terjadi banjir susulan," katanya.

Dia mengatakan meski kondisi air sungai ada pertanda akan surut, namun potensi pasang kembali masih ada.

Pihaknya selalu menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) yang akan bergerak segara ke lokasi bila suatu ketika terjadi bencana banjir.

"Tim TRC kami stand by, siaga terus, begitu ada laporan bencana, apa saja, tidak hanya banjir, mereka langsung meluncur ke lokasi," katanya.

Sebelumnya, terkait listrik padam, PLN secara berkala melakukan pemulihan suplai listrik di wilayah terdampak banjir di daerah ini. 

PLN UP3 Lahat dan ULP Lubuk Linggau melakukan pemulihan listrik pasca banjir dengan penormalan gardu yang sudah aman dari air.

Diketahui, sebelumnya tak kurang dari 209 gardu terpaksa dipadamkan akibat dari banjir. 

Manager PLN UP3 Lahat, Teguh Aang Harmadi mengatakan listrik padam akibat banyak gardu yang terendam. 

Menurutnya, PLN mengupayakan penormalan setelah sudah aman secara K2 dan K3.

"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan maka itu terpaksa kita lakukan," katanya pada wartawan baru-baru ini.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di salurah WhatsApp Tribumsumsel.com
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved