Korban Banjir di Muratara Melahirkan
Detik-Detik Korban Banjir di Muratara Melahirkan di Atas Ketek, Kondisi Ibu dan Bayi Diungkap Kades
Detik-detik warga korban banjir di Muratara terpaksa melahirkan di atas ketek saat menembus jalan menuju puskesmas yang masih terendam air.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dia juga mengakui akibat dari bencana banjir ini terjadi kerusakan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana.
Kerusakan fasilitas pendidikan seperti buku pelajaran, printer, sound system, bahkan ada juga pagar sekolah yang jebol roboh dan roboh.
"Yang paling banyak rusak adalah buku pelajaran," kata Zazili.
Pihaknya belum menghitung total kerugian seluruh sekolah, karena masih ada sejumlah desa dan kelurahan yang terendam banjir di Kecamatan Rawas Ilir.
Kata Zazili, pihak sekolah yang terdampak banjir kini tengah menginventarisasi kerugian akibat banjir.
“Kalau total kerugian belum valid karena Kecamatan Rawas Ilir masih terendam, pihak sekolah sudah kami instruksikan untuk mendata kerugian masing-masing," katanya.
Setelah data kerusakan fasilitas pendidikan tersebut lengkap diterima Disdik Muratara, pihaknya baru akan menindaklanjuti langkah selanjutnya.
"Sambil nanti kami melihat kekuatan anggaran Kabupaten Muratara, sambil berharap juga bantuan dari pusat dan bantuan provinsi,” harapnya.
Zazili menambahkan sekolah-sekolah yang kini telah kering sudah menjalankan aktivitas belajar mengajar kembali.
"Sekolah-sekolah yang sudah kering sudah dibersihkan oleh pihak sekolah masing-masing, ada juga dibantu bapak-bapak polisi dari Polres Muratara," katanya.
Data dihimpun dari Dinas Pendidikan Muratara, ada 8 sekolah yang terdampak di Kecamatan Karang Dapo, 9 sekolah di Kecamatan Rawas Ilir.
Kemudian, 11 sekolah di Kecamatan Rawas Ulu, 17 sekolah di Kecamatan Rupit, 4 sekolah di Kecamatan Ulu Rawas dan 1 sekolah di Kecamatan Karang Jaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.