Banjir di Musi Rawas

Banjir di Musi Rawas Masih Setinggi 2,5 Meter, Warga Desa Semangus Lama Mulai Kehabisan Beras

Korban banjir di Musi Rawas tepatnya di Desa Semangus Lama Kecamatan Muara Lakitan mulai kehabisan stok bahan pokok termasuk beras. 

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dok Kades Semangus Lama
Kondisi banjir yang masih terjadi di Desa Semangus Lama Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas (Mura), Minggu (21/1/2024) 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Korban banjir di Musi Rawas tepatnya di Desa Semangus Lama Kecamatan Muara Lakitan mulai kehabisan stok bahan pokok termasuk beras. 

Kondisi ini terjadi karena ketinggian air yang masih mencapai 2,5 meter lebih sehinga mengakibatkan warga tak bisa beraktivitas.

Kepala Desa (Kades) Semangus Lama Kecamatan Muara Lakitan, Deris mengatakan, banjir sudah lebih dari 11 hari melanda desanya. 

Bahkan ketinggian air sampai hari ini masih mencapai 2,5 meter untuk titik terendah, dan merendam seluruh pemukiman warga di Des Semangus Lama.

"Masih tinggi, semalam air sempat naik lagi, tapi sekarang kembali bertahan. Ketinggian air dititik paling rendah masih mencapai 2,5 meter," kara Kades saat dikonfirmasi Sripoku.com, Minggu (21/01/2024). 

Baca juga: Pemalak di Macan Lindungan Palembang Beraksi Lagi, Bikin Resah Sopir Truk Pelaku Kini Diburu Polisi

Dikatakan Kades, tingginya air membuat warga belum bisa beraktivitas untuk mencari penghasilan. Alhasil, saat ini warga mulai kekurangan stok bahan pokok. 

"Air masih tinggi, jadi belum bisa beraktivitas, sedangkan kebutuhan pokok mulai menipis," jelas Kades. 

Salah satu kebutuhan pokok yang saat ini paling dibutuhkan oleh warga sambung Kades, yakni beras. Untuk itu, warga berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memberikan bantuan beras. 

"Beras yang paling dibutuhkan sekarang, karena sudah habis," ungkap Kades. 

Disinggung mengenai bantuan. Kades mengaku, memang awal banjir warga sudah mendapatkan bantuan beras dari pemerintah, namun hanya mie instans saja. 

"Awal banjir pernah ngambil bantuan di Kecamatan tapi mie instan saja sebanyak 200 kardus. Kalau beras tidak ada," ucap Kades. 

Disamping itu, warga juga pernah mendapat beras dari calon legislatif (Caleg), namun jumlahnya hanya 1,5 kilogram saja untuk setiap kepala keluarga (KK). 

"Itu juga sudah habis di konsumsi. Masyarakat sekarang tidak bisa beraktivitas jadi sangat membutuhkan beras," keluh Kades. 

Lebih lanjut Kades menjelaskan, untuk kondisi masyarakat sendiri, memang sejauh ini belum ada masalah kesehatan yang begitu serius dirasakan masyarakat. 

"Kondisi masyarakat Alhamdulillah sejauh ini masih aman. Paling hanya demam dan gatal-gatal saja," tegas Kades. 

Kades berharap, agar pemerintah memberikan perhatian kepada warganya, dengan memberikan bantuan beras dan kebutuhan pokok lainnya. 

"Harapannya, ada bantuan beras, karena itu yang paling dibutuhkan warga saat ini," tutup Kades. 
 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved